12. Muara Sungai dan Samudera

1.7K 494 88
                                    

Sungai tidak pernah memilih pada samudera mana ia akan bermuara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungai tidak pernah memilih pada samudera mana ia akan bermuara. Takdir yang membawanya dan itu sudah menjadi hukum alam.

***

Dulu ketika Samudera kecil, setiap hari Minggu akan menjadi hari paling ia tunggu. Karena ketika di rumah bibinya yang nomor 1, Samudera akan diajak ke taman bermain atau pasar malam jika sedang musim meski hanya untuk melihat anak-anak kecil berlarian dan bermain. Samudera bukannya tidak ingin ikutan, tapi bibinya selalu bilang "tidak" ketika Samudera ingin naik sesuatu sampai akhirnya kalimat semacam itu tidak pernah keluar lagi dari mulut kecilnya.

Tapi meski begitu Samudera tetap senang pergi keluar, bertemu orang baru, sampai hari itu datang, hari ketika dia tersesat di keramaian saat bibi nomor 1 tengah sibuk memilih baju obralan.

Awalnya Samudera hanya berusaha mengikuti Ran, anak bibi nomor 1 yang saat itu masih berusia 4 tahun. Gadis kecil itu berlarian mengejar gelembung sabun yang ditiupkan pedagang. Sam tahu bahwa dia harus menjaga Ran, makanya ia ikuti sampai akhirnya ia kehilangan jejak tubuh mungil Ran. Sekaligus kehilangan arah dan tersesat dikerumunan.

Samudera kecil berlarian mencari sosok Ran dan bibi nomor 1, tapi sampai beberapa kali memutari tempat yang sama Samudera gagal menemukan mereka. Sampai akhirnya ia dibantu wanita berwajah seperti malaikat yang juga tengah mengandeng gadis seumuran Samudera yang wajahnya seperti malaikat kecil. Wanita itu melihat raut ketakutan di wajah Samudera dan langsung mengerti anak laki-laki itu tengah tersesat.

"Ayo sini sama tante, jangan takut, orang tuamu yang mana?" Samudera bukan tipikal anak yang gampang percaya, dia masih bungkam dan mengalihkan mata mencari-cari sendiri.

"Bundaku ngomong sama kamu tahu!" protes gadis kecil yang bersama tante cantik itu. Si tante sampai harus meremas tangan putrinya supaya tidak bicara begitu lagi.

"Jangan takut, tante bukan orang jahat kok. Namamu siapa?"

Samudera menatap ragu kemudian menjawab lirih, "Sam, nama Samudera Sam. "

Kemudian yang Samudera ingat setelahnya, bibi nomor 1 berhasil ia temukan dengan bantuan wanita dan putrinya yang nampak kesal. Bibi nomor 1 sampai berterima kasih berkali-kali pada wanita itu, sayang setelah sepasang ibu dan anak itu pergi, Samudera dimarahi habis-habisan.

Katanya Samudera merepotkan, sudah dibilang jangan keluyuran dan jaga Ran, tapi tetap tidak mau dengar. Untungnya Ran tidak berlari terlalu jauh dan berhasil Bibi nomor 1 temukan. Atau memang dia niatnya hanya mencari Ran.

Andai saja bibi nomor 1 mau mendengar penjelasan Samudera hari itu, maka pasti Sam kecil tidak akan membenci Ran dan mulai menutup diri dari orang-orang.

Geotopia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang