🌻MBBIS🌻07

Mulai dari awal
                                    

Alle lantas memberenggut kesal. "Gue gak pake helm, lo mau kita ditangkep polisi." ujar Alle ternyata mengkhawatirkan itu.

"Bodoamat, itu derita lo." ketus Arland memakai helmnya.

Alle melotot seketika. "Heh--eh-eh tungguin!" teriak Alle kalang kabut saat motornya Arland hampir melaju meninggalkannya.

"Ck, makanya buruan! Gengsi di gedein." ujar Arland sedikit mengomel. Setelah Alle naik, Arland langsung melajukan motornya cepat.

"Apa?! Ini semua juga gegara lo tau!" rutuk Alle duduk di jok belakang motor itu dengan ogah-ogahan. Jika ada pilihan, ia lebih baik memilih pilihan itu dari pada ikut bersama cowok yang paling menyebalkan ini.

"Maksud lo?!" ketus Arland melirik dikaca spion.

"Kalau aja lo gak ngomong asal kita gak bakalan dihukum! Dan gue gak harus ikut pulang sama lo." cerocos Alle ketus.

"Berisik! Masih untung gue baik mau anter lo pulang." kata Arland sedikit lelah, bagaimana bisa mereka berdua selalu berdebat.

"Ya haruslah! Kan lo yang u--Arland sialan! Pelanin motornya woy!" teriak Alle refleks memeluk leher Arland erat. Ingar leher! Bukan pinggang laki-laki itu. Alle pun mempererat lingkarannya dileher Arland, namun sedikit erat. Persis seperti cekikan.

"Lepas!" sentak Arland menyentak kedua tangan Alle dengan tangannya.

"Siapa suruh ngebut hah? Lo lupa, kalau lo lagi bawa nyawa orang!" omel Alle nyaring ditelinga laki-laki itu.

"Lo mau bikin telinga orang budek hah?!" teriak Arland kala merasakan telinganya yang sedikit berdenyut akibat teriakan Alle.

"Ap--"

Citt!!

Alle lantas menubruk punggung lebar Arland akibat laki-laki itu mengerem mendadak. Membuat Alle ingin sekali mengumpati kasar laki-laki itu.

Namun rasa marah itu lantas lenyap kala melihat beberapa polisi yang tengah berpatroli. Dan lebih sialnya lagi salah polisi itu menghampiri mereka.

"Selamat sore," sapa polisi yang masih terlihat muda. Bisa ditebak umurnya hanya 20 ke atas.

"S-ore pak," Alle terpaksa menjawab akibat Arland yang memilih bungkam.

"Kenapa gak pake helm? Dan tadi kenapa ngebut-ngebut dijalanan," kata polisi sedikit ramah. Kata-katanya sedikit menasehat. Apalagi tatapannya lembut kepada Alle.

Modus! Cibir Arland dalam hati.

"Butuh ktp sama kartu SIM saya?" celetuk Arland membuyar lamunan polisi itu terhadap Alle.

Polisi itu sedikit gelalapan kemudian mengangguk.

Arland pun membuka dompetnya dan memberikannya. Sekilas Alle terlihat tegang, ia takut nantinya mereka ditangkap.

"Land, kita gak bakal ditangkep kan?" bisik Alle kecil.

Arland pun membelokkan wajahnya. Dan seketika hidung mereka bersentuhan. "Kalau ditangkep lo yang gue kasih." kata Arland santai.

"Sialan lo!" kata Alle menoyor dahi Arland pelan.

Saat Arland dan Alle saling cekcok tidak jelas. Pak polisi pun lantas mendongak dan bersuara.

"Semuanya lengkap. Namun, ada perlu yang harus diperhatikan lagi saat berkendara.... "

Arland mendadak tuli karena pak polisi itu berceramah tentang kesdisiplinan berkendara. Dan lebih sialnya lagi, Alle malah mendengarkannya dengan baik hatinya.

My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang