PART 25🍂

664 84 3
                                    

Selamat membaca cerita LATTE..
Semoga terhibur..
Sampai jumpa di part berikutnya 🐭

"Sampai kapan kamu ingin bersamaku?" bisik Vanilla di telinga kanan Erlang

"Lebih lama dari takdir." sahut Erlang sembari satu tangannga mengenggam tangan kiri Vanilla

"Maksudnya?"

"Bukankan dibumi kita hanya melompat dari takdir satu ke takdir yang lain?" Jawab Erlang

"Terus?" semakin erat pelukan Vanilla

"Dan setelah mendarat padamu, aku males melompat lagi hehehe." Erlang menanggapi dengan penuh canda dibalas dengan Vanilla menepuk pundak Erlang, kalimat sesederhana itu mampu membuat hati Vanilla bahagia.

Senyum di bibirnya pun semakin melebar dan tak kunjung padam...

"Kamu tau gak Van, kenapa Panda jadi hewan langka?"

"Nggak tahu, kenapa emang?"

"Tebak dulu dong, coba dipikir."

"Ya karena habitat alaminya sudah banyak yang dibuat pemukiman dan pabrik makanya punah."

"Salah."

"Hla terus apa emang?"

"Karena banyak Panda yang bunuh diri." Jawab Erlang

"Loh, kok bisa?"Vanilla bingung

"Karena mereka minder ternyata ada yang lebih lucu daripada mereka, yaitu kamu." Erlang mengeluarkan gombalan recehnya

"Hmmmm, kan dasar tukang gombal." pipi Vanilla semakin terlihat merona

"Van, jangan tinggalin gue ya apapun keadaannya." pinta Erlang serius

"Kenapa tiba-tiba bilang begitu?" Vanilla cemberut. Sensitif juga jika sudah membahas topik ini

"Ketakutan terbesarku saat ini, kamu pergi dan semua yang kita perjuangkan sampai detik ini sia-sia."

"Percayalah, aku akan tetap menjadi pundak tempatmu pulang berkeluh dan kesah sepanjang malam, akan tetap ada telinga yang selalu mendengar setiap kesalmu, dan aman tetap ada peluk untuk berteduh."

Erlang memang selalu punya seribu satu cara sederhana namun lebih dari cukup untuk melukis senyum dibibir Vanilla, malam itu mereka berdua menghabiskan waktu berdua mencari bahan juga perlengkapan untuk Vanilla praktikum besok, tetapi malah mereka berdua sengaja berkeliling kota tanpa tujuan.

"Terima kasih ya kakak Erlang idaman para maba-maba." Tegas Vanilla

"Maba aja, kan cuman kamu." Erlang menyalakan rokoknya

"Gak langsung pulang?"

"Gak boleh disini dulu?" Sindirnya

"Iya boleh tak temenin ini loh, batu banget." Vanilla ngedumel

"Cuacanya cerah, pingin lihat bulan sabit bersanding dengan pelangi."
Alis Vanilla terangkat

"Mana ada pelangi malam-malam?" Vanilla merasa bahasan Erlang sudah ngelantur

"Ada." Jawab Erlang mantap

"Mana?"

"Itu, dibola mata kamu."
Erlang terlihat seperti anak kecil yang sedang butuh perhatian Vanilla, seperti orang yang baru jatuh hati tanpa sadar berusia sudah dewasa.

"Yaudah aku pulang yaa kamu masuk gih, istirahat."

"Iya, kamu hati-hati baliknya."

"Siap tuan Putri."

Malam itu Erlang pulang dengan keadaan cemas, sebelumnya dia mendapat telfon dari bunda. Setelah berpamitan dengan Vanilla, Erlang pulang dengan kecepatan yang sangat tinggi.

*terjadi kecelakaan tungal di jalan kapten tandean yang disinyalir terjadi malam tadi, korban ditemukan dengan darah yang keluar dari beberapa organ sepertk hidung dan mulut, sekarang korban dievakuasi di Rumah sakit dr Wahidin dekat kejadian.

Berita pagi ini membuat Vanilla cemas setengah mati. Karena jaket yang dikenakan oleh korban sama dengan jaket milik Erlang. Serta sejauh ini laki-laki itu terlihat tidak membalas pesannya sama sekali. Ponselnya tidak aktif.

LATTE [COMPLETED]Where stories live. Discover now