15. Kembalilah!

193 41 0
                                    

"Ne, aku membunuh banyak orang termasuk Yoongi." Jawab Jimin dengan santai.

"Mworago? Kenapa kau santai sekali?" Decih So Hyun.

"Karena hidupku tiada beban."

"Aku akan laporkan tindak kejahatanmu, Park Jimin. Apalagi berita kecelakaan itu ditutup tanpa alasan. Apa kau membungkamnya dengan uang?"

"Silakan, tidak ada bukti yang kuat."

"CCTV." So Hyun tidak mau kalah.

"CCTV? Tenang aku sudah memanipulasinya."

Plakkk!!

Satu tamparan kuat mengenai pipi Jimin hingga memerah.

"Apa kau gila? Kau bodoh!!" Mata So Hyun kini sembab.

"Ye, aku tergila-gila denganmu. Beruntung, aku juga tidak membunuh Jungkook, maka kau harus ikut aku." Jimin menarik tangan So Hyun.

Dengan sigap So Hyun menepis tangan Jimin dan membalikkan badannya. Ia kini menghadap Jungkook.

"Kenapa kau merahasiakan semua ini ha?"

Jungkook terdiam, matanya mulai memerah. Ia bingung.

So Hyun melepas high hellsnya dan pergi keluar dari gedung.

"Kau lihat? So Hyun menjauhimu. Kau memang bodoh, kau tak sepintar yang kau kira, Park Jimin."

"Apa kau mengira kau pintar juga brengsek?

Bughh!!

Bughh!!!

Mereka kini saling pukul-pukulan hingga babak belur. Tak ada yang melerai, tempat itu sepi. Kekuatan Jimin ternyata lebih besar dari Jungkook, hingga akhirnya Jungkook terjatuh ke tanah.

"Apa aku harus melakukan pembunuhan kedua kalinya. Membunuhmu setelah Yoongi? Agar So Hyun milikku?"

Jimin langsung pergi begitu saja tanpa memperdulikan Jungkook yang kondisinya lebih parah darinya. Tidak ada yang membantu sama sekali, karena suasana taman belakang gedung memang sepi.

"Aku akan membuatmu jera Park Jimin." Monolog Jungkook dengan napas terengah-engah dan mematikan rekaman ponselnya yang ada di saku jasnya, yang sedari tadi fokus merekam pembicaraan mereka bertiga termasuk So Hyun.

Karena dari tadi Jungkook hanya fokus beradu fisik dengan Jimin, ia lupa akan keberadaan So Hyun sekarang, bagaimana dia, di mana dia, apa yang dilakukannya sekarang. Pertanyaan itu memenuhi kepala Jungkook.

Ia segera berdiri dengan keadaan semua badan yang babak belur. Baju dan jasnya yang semula putih, kini banyak bercak-bercak darah. Ia berjalan dengan tertahih-tatih dan pincang. Seakan dunianya berputar dan kesadarannya mulai menghilang. Tetapi ia berusaha menahannya, keberadaan So Hyun lebih penting daripada kesehatannya baginya. Ia keluar melewati pintu bagian belakang gedung dan memberhentikan taxi, karena Ia merasa tidak bisa menyetir mobil dalam keadaan seperti ini.

Jungkook pergi menuju Danau Seokchon, karena danau tersebut merupakan tempat yang paling nyaman untuk menenangkan diri. Setelah membayar taxi, Jungkook keluar dari mobil dengan tertatih-tatih. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling danau itu, tetapi ia tidak menemukan So Hyun. Bahkan ia rela mengelilingi Danau Seokchon sendirian dan mencari So Hyun di setiap sudut danau tersebut.

"So Hyun, eodi isseoyo!" Teriak Jungkook.

Karena ia tidak menemukan So Hyun di Danau Seokchon. Ia berniat pergi ke taman kota Seoul. Gelisah. Itu yang Jungkook rasakan sekarang. Ia segera merogoh ponselnya yang ada di saku. Jungkook menelpon Seokjin, kemungkinan juga So Hyun pulang ke rumah dan mengurung diri di kamarnya.

I'M FINE✔Kde žijí příběhy. Začni objevovat