THE D A Y

357 44 2
                                    

~Semua orang memiliki kisahnya sendiri. Berbagai pilihan hadir, namun hanya satu yang dapat dipilih~

.
.
☆☆☆☆☆☆☆☆
M I R A C L E
☆☆☆☆☆☆☆☆
.
.

Cinta datang membawa berbagai macam rasa yang memenuhi hati. Salah satunya kebahagian, seperti yang tengah dirasakan kedua insan yang sedang sibuk mempersiapkan hari bahagia yang tidak lama lagi akan datang.

Semua terasa begitu cepat. Bagi Sehun tidak ada yang dapat ditunda-tunda. Setelah makan malam dan lamaran kurang romantis beberapa minggu lalu, Sehun mengajak Krystal untuk menemui kedua orang tuanya.

Pada awalnya terlintas dalam benak Krystal jika orang tua Sehun akan memberikan penolakan terhadapnya, namun kenyataannya dia diterima baik oleh keluarga Sehun. Terutama Tiffany, yang tidak lain adalah ibunda Sehun.

Ternyata memang benar kebahagian itu memanglah masih ada untukknya, begitulah yang Krystal fikirkan.

"Bolehkah aku mengunjungi salah satu temanku? Dia pemuda baik yang selalu membantukku" Krystal merangkul lengan Sehun dan kemudian menyandarkan kepalanya.

Dia teringat pada satu-satunya orang yang selalu menemaninya beberapa tahun kebelakang.

"Baiklah princess" Sehun tersenyum lembut seraya mengusap kepala wanita yang begitu dia cintai selama ini. Ada beberapa hal yang Sehun sadari akhir-akhir ini, bahwa kita tidak bisa selamanya menunggu tanpa usaha dan juga doa.

Jika dia tidak berusaha mendapatkan kembali hati Krystal dengan cara selalu mendekati wanita itu, apakah dia akan berbalik? Bahkan sekedar berhenti sejenak pun rasanya tidak.

Krystal akan tetap jauh darinya dan bersikap tidak peduli padanya. Tapi sekarang apa yang diusahakan dengan susah payah berujung manis. Wanita itu kini bersamanya dan akan selalu berada disisinya hingga nafas sudah tidak lagi berhembus, hingga ruh ini meninggalkan raga dan tidak akan kembali

"Memikirkan sesuatu Hun?" Krystal menatap Sehun sedikit khawatir, pasalnya sejak tadi pria itu diam dan seolah tengah menerawang sesuatu.

"Tidak. Tapi aku hanya membayangkan bagaimana bahagianya hidupku setelah kamu resmi menjadi istriku" Pria itu tertawa dan setelahnya dihadiahi cubitan disekitar pinggannya.

"Dasar perayu"

☆☆☆☆☆☆☆☆
M I R A C L E
☆☆☆☆☆☆☆☆

Pedih.

Itulah saat ini yang dirasakan pemuda bernama Mark. Tapi dia bisa melakukan apa? Krystal telah memilih dan dia bahkan tidak pernah masuk kedalam pilihan wanita itu.

Sedih.

Tentunya, tapi Mark mencoba untuk tegar. Dia harus merasakan bahagia yang dirasakan gadis pujaannya. Merelakan, itu mungkin yang perlu dia tanamkan dalam hatinya.

"Kuucapkan selamat pada kalian berdua" ujar Mark dengan senyum yang sedikit dipaksakan.

"Terima kasih."

Setelahnya Krystal berhambur dalam pelukan pemuda yang sudah dia anggap seperti kakak lelakinya. Dia tahu perasaan Mark. Tapi ada hal yang bahkan menjadi alasan bagi Krystal hingga ragu menerima pernyataan cinta pemuda itu.

Mark hanya mengatakan tentang perasaannya, tapi tidak melakukan apapun yang membuat Krystal yakin.

"Aku akan selalu bahagia jika kamu bahagia Krys. Akhirnya senyumanmu kembali dan itu sudah lebih dari cukup untukku"

"Ucapanmu selama ini benar Mark. Ternyata Tuhan selalu memiliki cara untuk menunjukkan kasih sayangnya"

Pelukan itu terlepas, sedikit hening dan hanya ditemani isakan kecil milik Krystal dan juga Mark. Mereka telah melalui pahitnya hidup didalam belenggu dunia malam.

Krystal sadar bahwa masa lalu yang pernah dilaluinya tidak akan pernah dapat terhapus. Tapi dia memiliki masa depan yang masih dapat dibangun dan diisi kembali dengan hal-hal yang jauh lebih baik.

"Kuharap kamu menjaga Krystal dengan seluruh hidupmu tuan Oh."
Mark beralih menatap Sehun dan menepuk pelan pundak pria yang sedikit lebih tinggi darinya.

"Tentu. Kuharap kamu datang ke upacara pernikahan kami"

☆☆☆☆☆☆☆☆
M I R A C L E
☆☆☆☆☆☆☆☆

Hari yang dinanti akhirnya tiba. Krystal terlihat menawan dengan gaun putih beserta tiara yang menghiasi kepalanya. Rambut wanita itu disanggul rapi dan diberi beberapa jepit bunga berukuran kecil berwarna perak bernuansa ungu lembut.

Oh Sehun tidak dapat menghilangkan senyum dibibirnya ketika matanya melihat gadisnya yang saat ini tengah berjalan di karpet merah bersama Mark yang berperan sebagai saudara lelaki Krystal.

Jantung pria itu semakin berdetak tidak menentu ketika Mark menyerahkan pergelangan tangan gadis itu kepadanya, dan dengan senang hati Sehun mengambil alih tangan Krystal sambil tersenyum merekah ke arah Mark. Pemuda berambut kecokelatan itu kemudian membalas senyuman Sehun.

Kini Sehun beralih pada sosok Krystal yang berada disampingnya. Wanita itu sama sepertinya, tersenyum bahagia. Mereka berdua kemudia berjalan beriringan menuju altar pernikahan.

Berjalan untuk mendapat restu Tuhan atas hubungan mereka. Dihadapan seorang pastur mereka mengucapkan janji sehidup semati. Mengikrarkan diri sebagai pasangan suami istri yang akan menerima dan selalu menjaga sampai maut memisahkan, bahkan hingga dikehidupan di alam yang sebenarnya.

"Aku tidak menyangka jika Tuhan memberikan takdir yang begitu indah untukku. Kamu adalah anugerah dari Tuhan. Kebahagian yang selama ini aku anggap sudah tidak akan pernah hadir dalam hidupku"

Krystal tersenyum dan tidak dapat menyembunyikan rona merah dipipinya ketika mengatakan apa yang selama ini ada di dalam hatinya.

Pertemuan dengan Sehun setelah sekian lama tidak berjumpa adalah takdir yang tidak pernah wanita itu bayangkan sebelumnya. Dia berharap bahwa kebahagian ini tidak akan pernah berakhir.

Wanita itu menangis tidak kuasa menahan haru yang memenuhi rongga dadanya. Sehun dibuat gelagapan, pria itu dengan sigap merengkuh tubuh wanita yang sudah sah menjadi istrinya.

Para tamu undangan yang hadir turut merasakan haru atas apa yang mereka lihat saat ini. Mereka melihat begitu banyak cinta dari dua orang yang kini sudah bersatu dalam ikatan yang suci.

"Kamu tahu sayangku? Aku bahkan yang tidak menyangka bahwa apa yang selama ini aku harapkan sekarang berubah menjadi nyata. Kamu yang kini berdiri dihadapanku dan telah resmi menjadi pendamping hidupku, bahkan itu semua diluar ekspektasiku. Berada didekatmu saja bahkan sudah menjadi sebuah kebahagian yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Aku harap Tuhan akan selalu melindungi kehidupan rumah tangga kita"

Sehun mencium lembut puncak kepala Krystal dengan sayang. Dia mengeratkan pelukannya seolah tidak ingin melepaskannya.

"Terima kasih Oh Sehun. Suamiku" ucap Krystal tulus.

☆☆☆☆☆☆☆☆
M I R A C L E
☆☆☆☆☆☆☆☆

Tadinya aku mau buat extra chapternya jadi satu, tapi sepertinya tidak bisa.

Next chap depan endingnya.

M I R A C L E (END)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora