seperti pemanasan global yang menyeringai dari balik tatapan sendu beruang kutub, demikianlah popularitas bekerja. berjuta pasang mata teracung. hari demi hari bibir melengkung untuk kita. hingga saatnya nanti, kita menjelma kombinasi antara kebosanan dan kutukan. terabaikan. atau bahkan, termonsterkan. meringkuk hipotermia. kepopuleran berakhir di koran yang gigit jari menjadi bungkus gorengan.
oleh karenanyalah, kamu bangga tidak semasyhur MEREKA. menjadi yang tak pernah mengenyam tengah, tak dikenal, untuk beberapa alasan sungguh semeriah karnaval.
ketenaran laksana bola lampu. jika dengannya semakin dekat, panaslah yang justru didapat. sementara, cukup dengan menggeser jarak dan tersenyum di tepinya semata, cahayalah yang peluk kita semesra semesta. []
Ctrl + T = menggeser Left Tab pada mistar dokumen
KAMU SEDANG MEMBACA
kamu bergantung kepada keyboard dari siksaan bully yang terburuk
Poetry[Puisi Panjang] MEREKA bilang ini dan itu dan seterusnya: kesedihanmu rebah, erupsi di haribaan gravitasi. jadilah hujan air mata, musim terpanjang di belahan bumimu. akan tetapi, pernahkah kamu berpikir, kelak, banjir air matamu itu menjelma benca...