* 열두 번재 *

160 25 2
                                        

"I want to tell youWith all i am that i love youRight nowI'm sorryAnd i'm sorry again"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"I want to tell you
With all i am that i love you
Right now
I'm sorry
And i'm sorry again"
...

🎶Jung Se Woon - When It Rains






"Aku senang bertemu denganmu lagi Jihyun- Akhh bukan, tapi Jian "

Jihyun tersenyum mendengar penuturan Jaemin,

"Tidak apa-apa, panggil Jihyun saja, aku sudah terbiasa, dan mungkin aku sudah menyukai nama itu" Ucap Jihyun tetap tersenyum memperlihatkan deretan giginya yang rapi dan menyipitkan matanya.

Jaemin sudah mengetahui semuanya, tentang bagaimana Jihyun berganti nama, kehilangan orang tuanya bahkan Jihyun juga kehilangan penglihatannya. Jihyun menceritakan semua hal yang terjadi 11 tahun yang lalu, walaupun ia berarti harus mengingat memori yang sangat ingin ia hilangkan, tidak menutup kemungkinan bahwa itu tidak bisa hilang dari ingatannya, ia bahkan ingat Jaemin yang dulu membantunya mencari kedua orang tuanya. Ia sangat ingat kejadian itu, kejadian sebelum Tuhan merenggut penglihatannya juga kedua orang tuanya.

"Maafkan aku"

"Untuk apa minta maaf?"

"Maaf, aku tidak bisa melihat bagaimana wajah dirimu" Ucap Jihyun lirih.

"Kau pasti tampan kan sekarang?, aku ingat dulu kau memberiku cokelat saat aku menangis, itu sebenarnya memalukan, tapi kau cukup membuatku senang. Terimakasih" sambung Jihyun dengan senyumnya yang kembali merekah.

Membuat Jaemin terdiam sesaat, menatap lekat manik hitam milik perempuan yang ada di hadapannya kini.

"Aku percaya, pertemuan kita adalah memang sebuah takdir dan aku menyukai fakta itu" Bisik Jaemin dengan suara rendah khasnya

"Seharusnya aku berterimakasih pada Tuhan karena di pertemukan lagi denganmu" sambungnya dengan tatapan sendu nan hangat.

Jihyun hanya bisa tersenyum, saat ini ia ingin melihat. Seperti apa paras Jaemin. Laki-laki yang dulu membantunya, Ia ingin tahu namun sepertinya harapan nya sia-sia.

Tidak ada kata apa-apa lagi , mereka berdua terdiam. Menikmati alur kehidupan yang mereka yakini akan baik, semua masa yang telah lewat mereka syukuri. Karena pada dasarnya hakikat sebuah takdir ialah percaya dan nikmati,
nikmati setiap proses kehidupan yang akan di tuju, walaupun tidak selalu berjalan baik,

Tapi sungguh takdir tidak sekejam itu,
Dan mereka berdua mempercayai akan hal tersebut.


__________



Tak butuh waktu lama untuk pergi menemui Jihyun, Jaemin yang sudah tiba sedari tadi hanya memperhatikan Jihyun sembari tersenyum lebar, Melihat tingkah Jihyun yang hanya terdiam duduk di teras rumahnya, terlihat sangat anggun, Jaemin menyukai itu.

"Jihyun!" Panggil Jaemin semangat.

Jihyun menolehkan kepalanya ke arah sumber suara yang sangat ia kenali,

"Kenapa lama sekali? kita bisa telat" Ucap Jihyun dengan nada sedikit sebal.

Sudah 2 bulan ini mereka dekat. setiap hari Jaemin pergi menjemput Jihyun untuk pergi ke sekolah bersama, mengantar dan menemani kemanapun jihyun hendak pergi. Itu sudah menjadi tugasnya, tepatnya jemin sudah bertekad untuk menjaga Jihyun, Hanya itu yang bisa jaemin lakukan.

"Hehehe, maaf" Jaemin terkekeh tak berdosa.

Ini sifat Jaemin yang tidak bisa membuat Jihyun marah, entah bagaimana Jaemin selalu punya cara untuk meluluhkan Jihyun, dan Jihyun pun bisa luluh karena-nya.

Walaupun Jihyun tidak bisa melihat ia sering berimajinasi tentang rupa Jaemin yang menurutnya tampan dan imut, masa bodo kalau imajinasinya terlalu tinggi, namun ia tidak begitu memperdulikan bagaimana wajah Jaemin karena ia sendiri tidak tahu bagaimana wajah dirinya, jadi menurutnya bukan fisik yang menjadikan seseorang bisa diterima dengan baik melainkan sifat dan tingkah lakunya.

Tidak menunggu lama akhirnya mereka memutuskan untuk cepat-cepat berangkat, tidak ingin Jihyun marah, Jaemin lantas menyalakan motornya dan melaju pelan menuju sekolahnya



Jihyun pun tersadar Jaemin begitu baik pada dirinya, dengan segala hal-hal kecil yang jaemin berikan, Jihyun senang akan hal itu. Ia merasa di dunia ini mungkin tidak semua orang membenci Kehadirannya kecuali bibi Kim dan kini Jaemin yang menjaga utuh perasaan dan kebahagiaan dirinya, Jihyun bersyukur akan hal itu.

Senyum tipisnya terbit menghiasi jalanan kota yang kini mulai dihiasi bunga-bunga musim semi, Jihyun tidak bisa melihat nya namun ia merasakan aroma musim semi yang kental, ia sangat suka musim semi
Terlebih kini ada seseorang yang menemani hidupnya.

Bibi Kim benar dalam hidup tidak selalu tentang kesedihan namun ada saatnya kita bahagia, menikmati setiap proses hidup yang panjang. Ia percaya, takdir selalu tahu bagaimana harus bertindak untuk setiap garis yang tertera, Walaupun itu artinya tidak setiap takdir selalu berakhir bahagia.




_____________






Yuhuu
ada yang menantikan cerita ini?, sepertinya tidak :"
Tidak apalah
Aku akan selalu update hingga chapter terakhir, walapun tidak setiap minggu, ehhehek
see you soon, sip o(^▽^)o

A Perfect Match ;Jaemin [✔]Where stories live. Discover now