Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Through destiny I feel you I hope these moments Will last forever" ...
🎶Lucia - You are My love
Sebab, semua hal yang terjadi di muka bumi ini bukan karena suatu kebetulan,
Tetapi memang sudah di rencanakan oleh Tuhan. Percayalah.. semua rencana Tuhan itu indah
________________
"Dia kenapa bisa masuk sekolah ini sih?"
"Iya, memalukan saja!"
"Kelas kita jadi perbincangan karena ada anak buta disini!"
"Sudah tau buta, tapi masih sekolah di SMA biasa, seharusnya dia itu bersekolah dengan teman sesamanya!"
"Iya, Sama-sama orang buta!"
"Hahahahaha.."
Suara tawa itu menggema kencang menyoraki seorang yang tengah di perbincangkan itu.
Jihyun mengepalkan tangannya kencang, memangnya siapa yang mau bersekolah di tempat seperti ini, Jihyun Pun tak ingin sama sekali. Kalaupun ia bisa memilih, ia lebih memilih untuk tidak bersekolah daripada setiap hari selalu mendengar ejekan teman sekelasnya.
Jihyun sebenarnya sudah biasa mendengar cemohan orang-orang di sekitarnya, Tapi tetap saja ia selalu merasa sakit hati, Jihyun pun bertanya pada dirinya sendiri.
Apa menjadi orang buta itu sebuah kesalahan? Apa menjadi orang buta itu sebuah hal yang memalukan?
Tidak!
Ia bahkan tidak pernah meminta bantuan orang lain, dan ia tidak pernah mengusik hidup orang lain.
Gadis itu hanya hidup dengan dirinya sendiri, Hanya Sendiri.
Jihyun pun melangkahkan kakinya keluar kelas, dengan bantuan tongkat yang selalu menemani nya. Ia berjalan cepat, tak ingin mendengar lebih banyak ejekan teman sekelasnya.
Ia bahkan tidak tahu berjalan kemana, hanya mengikuti kemana kakinya melangkah, ia linglung.
Tiba-tiba kepala Jihyun terbentur tembok, benturan itu sedikit kencang yang hampir membuat ia jatuh kalau tidak ada seseorang yang dengan cepat menangkap tubuhnya.
"Hey, kau kenapa? Astaga dahimu berdarah Jihyun"
Entah kenapa Jihyun merasa seperti mimpi, ia bisa mendengar suara itu lagi, suara laki-laki yang sangat ia rindukan.
"Jaemin?"
Bukannya meringis kesakitan, gadis itu malah terkejut mendengar suara Jaemin.
Jaemin tak menghirukan Jihyun yang terkejut karena dirinya tiba-tiba datang, ia malah khawatir dengan dahi Jihyun yang terus mengeluarkan darah.
"Ayo kita ke UKS!"
Tanpa menunggu Jihyun bergerak, Jaemin langsung menggendong jihyun dengan kedua tangannya didepan dan melingkarkan tangan jihyun di lehernya agar tidak jatuh.
Jihyun tersentak kaget, Tubuhnya kaku. Ia bisa merasakan detak jantung Jaemin yang tidak beraturan dan nafas yang agak menderu karena jaemin berjalan cepat menuju ke UKS.
Dan jantung Jihyun pun berdetak hebat, bahkan rasa sakit di dahinya hilang seketika,Karena detak jantungnya yang bisa membuat ia sesak.
Jaemin menurunkan Jihyun di ranjang UKS, dan langsung mencari kotak P3K untuk membersihkan luka gadis itu.
"Kenapa tidak berhati-hati, jangan berjalan terlalu cepat itu bisa membahayakan mu" Ucap Jaemin sembari membersihkan luka Jihyun dengan kapas.
"Hiks hiks..."
Jihyun menangis,
"kau- kau kemana saja? kukira kau menghilang karena tidak ingin berteman denganku" Ucap gadis itu lirih dengan air mata yang terus mengalir.
Jaemin menghapus air mata yang terus jatuh di pelupuk mata jihyun.
"Mana mungkin aku menghilang, sekarangkan aku disini. Jadi jangan takut, Ahh- dan tentang kemarin maaf telah meninggalkanmu juga tidak mengabarimu"
Jihyun masih menangis,
"Hey, Jangan menangis lagi. Kau jelek saat menangis, maafkan aku ya?" Canda Jaemin sembari terus memegang tangan Jihyun.
Gadis itu lalu mengangguk, mencoba tersenyum.
"Nah, tersenyum seperti itu lebih cantik" Jaemin tersenyum lega dan mengusap dahi Jihyun yang luka dengan hati-hati.
"Apa ini masih sakit?"
Jihyun menggeleng pelan "Tidak sakit"
"Syukurlah, Tapi kenapa tadi kau jalan sangat terburu buru? Seharusnya lebih hati-hati"
"Hanya.... Ingin jalan cepat"
"Alasan konyol macam apa itu, ckck" Decak Jaemin tidak percaya,
"Itu memang benar!" Ucap Jihyun ngotot,
sebenarnya ia bohong, ia tidak ingin Jaemin tahu, mengapa ia tadi sedikit berlari dan tidak hati-hati. Biarlah ini menjadi urusannya sendiri,
"Iya iya aku percaya, tapi lain kali harus lebih hati-hati hmm?" Jaemin mengalah, walau ia sebenarnya tahu Jihyun sedang menutupi masalah dari dirinya Namun ia mengerti.
Lagi-lagi Jihyun mengangguk,
"Aku rindu, maafkan aku yang tiba-tiba kemarin menghilang" Tutur Jaemin sambil melihat wajah Jihyun lekat.
Gadis itu terdiam, Dadanya kembali berdebar. Sungguh Jihyun pun sangat rindu dengan laki-laki yang duduk berada di sampingnya ini.
Jaemin meraih pipi Jihyun yang memerah,
"Aku ingin menjagamu, aku ingin menjadi satu-satunya orang yang bisa kau andalkan, aku ingin kau bisa membagi masalah mu padaku, cerita kesedihan atau kegundahan mu padaku, kau mempunyai aku sekarang, jadi jangan takut ataupun kehilangan arah, aku akan menuntun mu dan selalu membelamu"
Dan lagi air mata Jihyun terjatuh mendengar penuturan tulus dari Na Jaemin, orang yang ia rindukan.
"Dan aku ingin kau tidak menjatuhkan air mata lagi seperti ini, bahagia lah, kau berhak mendapatkannya sama sepertiku"
_______________
Udah lama gak up Baru up sekarang hehe maaf ya yeorobun dikarenakan aqqu sibuk *sok sibuk padahal mah :)