Tentu saja Bunda Keysheva alias Emy itu menyetujuinya. Setelah itu, Angkasa pun pergi kerumah orang tuanya, tidak kerumahnya. Ia akan berbiacara kepada orang tuanya mengenai pernikahannya dengan Keysheva.

"Tumben Sa kesini," ucap Melinda, Mama Angkasa, sembari duduk di sebelah Angkasa.

"Angkasa gak main kesini ntar dibilang gak pernah kesini, pas udah kesini dibilang tumben.... Mama gimana sih?," ucap Angkasa malas.

Melinda tertawa kecil, "Iya iya Mama bercanda. Kan tumben gitu kamu kesini, ada apa? Jangan bilang kamu bawa masalah!"

"Iya Ma Angkasa bawa masalah. Masalah mau menikahi anak orang," sahut Angkasa santai.

Melinda sontak terkejut, "Hah? Nikah sama siapa? Kok bisa? Apa kamu ngehamilin cewek itu?! Astaga Angkasa... Ini kalau Papa kamu tau, bakal dimarahin abis-abisan kamu," cerocos Melinda.

"Siapa yang ngehamilin anak orang sih Ma..."

"Kamu lah!"

"Engga Ma astaga."

"Terus kenapa mau nikah tiba-tiba gitu? Sama siapa nikahnya? Kenapa gak kenalin cewek itu ke Mama? Mama kan mau nilai dulu dia cewek baik-baik atau enggak,"

Angkasa menghela nafasnya, "Angkasa yakin Mama bakal setuju," sahut Angkasa tanpa ragu.

"Loh tau darimana kamu? Kamu paling tau kan Mama itu paling milih kalau soal wanita yang tepat buat kamu,"

"Keysheva Ma," ucap Angkasa membuat Melinda terdiam sejenak, masih tidak paham dengan ucapan Angkasa.

"Keysheva? Kenapa?"

"Dia yang bakal jadi istri aku."

Melinda yang tadinya duduk pun langsung berdiri lalu tersenyum bahagia, "Astaga Angkasa! Kenapa gak kasih tau Mama, tau gitu kan Mama gak ngomong panjang lebar! Mama langsung setuju setuju aja!"

"Mama dipelet ya sama Keysheva? Kok bisa langsung setuju gitu?"

"Gak gitu nak. Mama suka dia itu karena anaknya pekerja keras, baik, sopan. Intinya gitu deh, keliatannya dia orangnya ga bergantung juga sama orang, mandiri, Mama suka," jelas Melinda.

"Darimana Mama tau?"

"Sok tau aja sih Mama hehe"

"Yaelah..."

"Kapan mau nikahnya?," Melinda kembali duduk disebelah Angkasa.

"Secepatnya kalau bisa," sahut Angkasa.

"Bagus. Mama bakal siapin semuanya, oh iya nanti kita kerumah Keysheva, kita bicarain tentang pesta pernikahan kamu sama Keysheva nanti, gimana kalau nanti malam kita kesana?," tanya Melinda yang dibalas anggukan oleh Angkasa, "Oke Ma, aku disini aja deh, males ntar balik kerumah terus kesini lagi, Angkasa ke kamar dulu ya Ma,"

"Iya"

🏀🏀🏀

Sedangkan dirumah, Keysheva tak henti-hentinya tersenyum mengingat bagaimana Angkasa melamarnya tadi. Ia sangat-sangat bahagia sekarang. Angkasa Gavriel Antares, lelaki idamannya itu akan segera menikahinya.

Mimpi apa Keysheva semalam.

Ah iya, Keysheva terlupa menelpon Aira. Ia pun langsung mengambil handphone nya dan menelpon sahabatnya itu.

"Waalaikumsallam Keysheva"

"Iya assalamualaikum"

"Kenapa kenapa?"

"Lo tau gak"

"Emm enggak hehe"

"Angkasa ngelamar gue"

"Ngelawak lo badut! Lo nge prank gue ya!"

"Enggak Ra! Serius ini, dia ngajak gue nikah"

"Hah! Kok bisa?!"

"Bisa lah... apasih yang gak bisa"

"Lo melet dia ya?!"

"Gak ya! Ngaco lo!"

"Hehehe... terus kapan mau nikah nih?"

"Secepatnya sih hehe"

"Widiw ngebet banget Angkasa"

"Tau tuh... lo kapan pulang sih?"

"Lusa deh lusa"

"Yaudah deh"

"Cepet deh nikah biar kita bisa double date hehe"

"Sip sip"

"Selamat berbahagia Keysheva"

"Thank you sist!"





















Hehe tadinya mau double update, tapi males :v

Keysheva [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang