39. Kebetulan Bertemu?

44.3K 3.2K 111
                                    

Happy ending...

Eh?. Happy reading maksudnya(≧▽≦), sory typo yang di sengaja...,(◔‿◔).

Waktu kecil,
Di ajarin sopan santun.
Pas udah gede,
Di ajarin so fun santuy.

-Ata L.B

Gemerlap lampu menghiasi seluruh ruangan, Membuat nya terang benderang. Bahkan sudut tembok pun terkena terpaan cahaya lampu. Beberapa hiasan indah nan cantik pun tak luput di pandang mata.

Papan-papan persegi panjang, yang menggantung di langit-langit. Yang semuanya bertuliskan ucapan selamat, dalam bahasa Prancis.

Dan hal itu membuat vana yang melihatnya, meringis pelan. Ia tak bisa bahasa Prancis. Jangan kan bahasa Prancis, bahasa Inggris aja dia cuma mengetahui arti dari 'DOG' sama 'PIG'. Dia bisa tahu, itu juga dari bahasa kotor yang sering di ucapkan oleh Roy. Ketika dirinya dulu masih ikut balapan.

Ah, omong-omong soal itu. Vana jadi rindu dengan balapan, serta roy. Rindu balapan untuk menang lagi, dan rindu untuk nyusahin si Roy kembali.

Ia sangat yakin, sampai saat ini pasti Roy and the geng. Tengah mencarinya. Lantaran, sudah hampir setengah bulan dirinya pergi tanpa kabar. Sebenarnya ia ingin mengabari mereka. Namun, sayangnya ponsel miliknya tertinggal di panti. Lebih tepatnya di dalam tas sekolah miliknya.

"Sun?" Lamunan vana seketika langsung buyar. Saat secara tiba-tiba bara memanggil namanya.

"I-iya?" Vana menjawab kikuk, soalnya ketika ia menoleh. Entah sejak kapan, disekitar nya saat ini Sangat ramai. Karna, selain keluarganya. Ada Banyak orang-orang yang berpakaian rapih, ber-jas serta bergaun mewah. Tengah menatap dirinya.

"Kamu ngelamun?" Kali kakak nya si Rovi yang bertanya padanya.

Vana menggeleng cepat, "enggak kok kak".

Rovi hanya mengangguk, lalu mengelus Surai rambut milik vana.

Tetapi berbeda hal nya dengan seseorang, yang Mendengar perkataan vana. Yaitu kembarannya sendiri, vano. kening vano mengkerut. Dirinya sangat yakin bila vana tengah berbohong. Mungkin benar apa yang dikatakan oleh kebanyakan orang, ikatan batin anak kembar itu lebih kuat dibandingkan dengan yang lain. Tetapi vano lebih memilih diam. Saat sang opa mengintruksi untuk mendengar perkataannya.

Sedangkan bara hanya menatap vana sebentar, menghela nafas sejenak. Lalu memalingkan wajahnya ke arah sang opa. Yang kini tengah berdiri di tengah-tengah kerumunan orang ramai.

"Perhatian semuanya!" Opa mulai berbicara dengan lantang, memakai bahasa prancis. membuat semua orang semakin fokus menatap ke arahnya.

Vana hanya bisa mendengar, tanpa tahu maksud dan makna yang di sampaikan oleh opa nya saat ini. Lantaran ia sama sekali tak bisa mengerti bahasa Prancis.

Cukup lama ia hanya mendengar, yang tak tahu artinya apaan. Membuatnya sedikit jenuh, kemudian menengok ke kanan dan ke kiri.

Pandangannya langsung tertuju pada satu titik. Meja hidangan makanan. tersenyum lebar, kemudian melangkah kan kakinya. Pergi secara diam-diam, agar tak diketahui oleh kakak nya si rovi ataupun vano.

Soalnya, posisi rovi dan vano tepat berada di samping kanan, kirinya. Sedangkan bara di hadapannya. Cuma saat ini posisi bara sedang membelakanginya. Dikarenakan sedang fokus terhadap opa.

Possesive Brother (END)✓Where stories live. Discover now