15. Makan Bersama

Mulai dari awal
                                    

"Tante masak nasi goreng nggak?" tanya Caca lagi.

"Gak ada Ca, Karna kami jarang masak nasi goreng."

"Tante masak nasi goreng untuk Queen saja, Biar Caca yang goreng ikan nya, Queen suka nasi goreng tan, Sup ayam juga suka." ujar Caca.

Rose membalikkan badannya, Menghadap ke Caca, Ia menatap Caca dengan berbinar.

"Benarkah?"

"Iya, biar Caca yang masak ayam nya, tante nasi goreng aja!" ujar Caca lagi.

"Oke" jawab Rose, Caca langsung berjalan mendekat ke kompor dan memulai pekerjaan nya, Rose pun juga melakukan hal yang sama, Ia memasak nasi goreng dengan senyuman nya, Ia jadi tidak sabar satu meja dengan Queen.

Karna semenjak Caca disini pun, Queen tetap tidak mau semeja dengan nya, di tambah lagi masalah Landri dengan Caca kemarin, Membuat Queen bertambah dingin kepada keluarga nya.

Sejam berlalu, Kini masakan Caca dan Rose sudah di tata rapi oleh bantuan maid, Rose tersenyum melihat ke arah meja makan, Caca juga, Ia senang jika berbau masak-masak kan, Memasak juga termasuk hobi bagi Caca

"Siaaappp, Tan." ujar Caca dengan senyuman nya. Mereka ber tos ria lalu tertawa pelan.

Landri, Putri dan Zafran menuju meja makan.

"Wah enak nih bau nya." ucap Zafran sambil mencium bau nasi goreng dan ikan masakan Caca.

"Iya dong, Kan yang masak bunda, kalau ikan itu Caca." jawab Rose dengan senang.

"Kamu bisa masak Ca?" tanya Zafran dan duduk di tempat biasanya, Landri dan Putri pun juga sudah duduk dikursi nya.

"alhamdulillah bg, Caca sering bantu ibuk masak." jawab Caca sopan.

"Pasti enak" ucap putri

"Tapi tumben bunda masak nasi goreng?" tanya Zafran

"Oh itu untuk Queen." jawab ros dengan senyumnya

"Memang Queen mau makan disini?" tanya Landri

"Caca pastikan Queen makan disini kak, Kalau nggak jangan sebut nama aku Caca." canda ca.ca dengan tertawa pelan.

Yang lain juga tertawa pelan di buatnya, Caca bisa saja kata mereka serempak.

Sedangkan di kamar Queen, sudah ada Filbert dan Queen yang saling diam, Queen membuang muka. Filbert duduk di sebelah ranjang Queen, ia menggenggam tangan Queen dengan lembut.

"Maafin Papi, Cia."

Queen hanya diam tanpa membalas.

"Papi tau, Papi salah. Papi mintak maaf, sayang."

"Kamu boleh marah, kamu boleh pukul Papi sekarang juga, tapi jangan diamin Papi kayak gini terus. Papi tersiksa, Nak." Lirih Filbert yang membuat Queen terdiam kaku.

Ia tidak suka situasi ini, ia benci Papi nya sangat lemah.

Queen menatap Filbert. "Cia kecewa sama Papi, Papi berubah."

"Papi nggak berubah, tapi kamu yang berubah."

"Cie berubah karna ulang Papi."

"Maafin Papi."

Filbert beralih memeluk Queen erat, mengusap lembut rambut anaknya. Queen kembali membeku, ini yang ia rindukan.

"Papi sayang sama kamu, cuma kamu yang Papi punya, Papi mohon nak. Jangan tinggalin papi."

"Dari dulu sampai sekarang, kasih sayang Papi sepenuhnya untuk Cia, nggak pernah berubah."

"Sedekat apapun Papi sama anak bunda kamu, sayang Papi ke kamu tentu jauh lebih dalam."

QUEEN (TAHAP REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang