.
.
Ada berbagai macam tatapan yang wei wuxian lihat saat memasuki ruangan tersebut
Tatapan rindu,tatapan benci, tatapan bingung, tatapan jijik, bahkan tatapan mencemooh pun ada
Hanya saja di balas senyum oleh wei wuxian yang malah semakin menambah tatapan jijik mereka terhadapnya
Wei wuxian sudah biasa, namun lain halnya dengan Lan Wangji, ia emosi di genggamnya bichen erat erat sampai buku jarinya memutih
Sekarang ia tahu betapa beratnya hidup wei wuxian selama ini
Tatapan yang di berikan orang orang terhadapnya selama ini
Banyak macam tatapan yang di layangkan orang orang untuk wei wuxian, tapi tatapan jijik lebih mendominasi. Bisakah mereka memaklumi kondisi wei wuxian, bisakah mereka bersikap biasa saja, seperti lan wangji bersikap, manusia tidak ada yang sempurna
"paman" wuxian memberi salam hormat tuk Jiang Fengmian
Di balas senyuman tulus penuh kerinduan
"kau pasti lelah, wajah mu pucat! A-li antarkan a-xian dan Han Guang Jun beristirahat"
"baiklah a-Die"
Sayup sayup terdengar kericuhan dari dalam ruang tersebut setelah wei wuxian pamit mengundurkan diri
"mengapa kau izinkan anak buruk rupa itu tuk tinggal disini,". Itu suara Nyonya yu
"ya, dia tak pantas tuk tinggal disini"
"dan bagaimana bisa di datang kesini bersama Han Guang Jun murid sekaligus ponkan kebanggaan lan Qiren?"
Kericuhan tersebut masih terdengar hingga sampai belokan menuju paviliun timur tempat dimana kamar yang biasa wei wuxian tempati saat berada di yunmeng
"wei ying"
"......"
"wei ying"
"ah ya apa lan zhan"tanya wei wuxian dengan senyum lebarnya seperti biasa
Namun lan wangji tahu bahwa wei wuxian jelas mendengar kericuhan yang terjadi."tidak ada"
Wei wuxian hanya mengangkat bahu acuh, ia tak perlu memusingkan perkataan lan wangji, namun ketika tangan besar yang dingin menggenggam tangan wei wuxian membuat wei wuxian terkejut heran, genggamannya namun juga lembut seperti mengisyaratkan bahwa lan wangji akan selalu ada di samping wei wuxian
Wei wuxian yang di perlakukan seperti itu pun heran, ada apa sebenarnya dengan han guang jun ini, dia yang selama ini enggan berkontak fisik dengan orang lain kini tengah menggenggam lembut tangannya seolah menyiratkan bahwa semua akan baik baik saja.
Tanpa mereka berdua sadari Jiang yanli melihatnya, melihat bagaimana lembutnya lan wangji menggenggam tangan adik nya a-xiannya, di mata lan wangji pun terlihat ketulusan yang dalam
Jiang yanli hanya tersenyum lembut.
"a-xian tidurlah kau terlihat sangat lelah, wajahmu pun terlihat pucat.""baiklah jie jie, aku akan istirahat, dan biarkan lan wangji juga beristirah ia pasti sangat lelah,"
"nanti aku akan kembali tuk mengantarkan makanan kalian, kebetulan jie jie tadi memasaka sup kesukaanmu"
Mendengar bahwa sang kakak memasak makanan kesukaannya wajah wuxian berubah berseri seri
"ah baiklah jie jie, terimakasih sebelumnya" ia tersenyum sampai kedua matanya menyipit
Semua orang yang melihat senyum tulus dan lepas itu pasti akan terpesona begitu tulus
Tapi semua memandangnya sebelah mata karena kekurangan fisik yang ia punya, namun itu bukanlah kutukan atau apapun melainkan hanya mantra penyamaran yang di buat oleh ibunya,apa yang bisa ia perbuat kalau semua orang memandangnya dengan tatapan yang sama yaitu jijik.
Lamunan wuxian luntur ketika kakak perempuan jiang cheng pergi melangkah ke arah dapur, seperti yang dikatakannya tadi ia pasti akan memasakan sup akar teratai dengan iga babi kesukaannya, apalagi kalau itu pedas, huh membayangkannya saja air liur wuxian serasa mau menetes.
Tangan lan wangji menarik lembut tangan wuxian yang senantiasa ia genggam tuk masuk kedalam kamar
Kayak penganten baru aja wkwk≧ω≦
Di dalam kamar tersebut ada dua tempat tidur yang berhadapan, masing-masing berada di samping jendela, wei wuxian segera berlari menuju tempat tidurr
"ahh nyamannya, rasanya punggung dan kaki ku ingin patah" jelas wei wuxian merasa sangat lelah untuk hari ini, entah itu fisik maupun batinnya. Sekarang intinya ia sangatlah lelah.
Tidak berselang lama Lan wangji tak melihat pergerakan dari tubuh wei wuxian
Ia berjalan mendekat, dilihatnya wei wuxian yang berbaring serampangan tengah tertidur pulas, dengan posisi badan yang jelas jelas tak nyaman pasti wei wuxian akan merasakan sakit, nanti kalau sudah bangun
Dengan telaten Lan wangji
membenarkan tata letak tidur wei wuxian, dengan sangat hati hati dan lembut, ia tak mau kalau wei wuxian terganggu dan terbangun, ia tak setega itu setelah melihat wajah wuxian yang masih pucatSetelah selesai membenarkan tata letak wei wuxian Lan wangji pun berjalan ke arah ranjang yabg berada di sebrang ranjang wei wuxian, niat hati ingin beristirahat namun kedatangan Jiang yanli membuat niat awal nya tertunda
"ah Han guang jun, ini saya bawakan makan malam untuk anda dan a-xian" ucap jiang yanli, setelah itu di letakannya nampan yang berisi makanan tersebut ke atas meja kecil yang berada di tengah tengah ruang tersebut
"wei ying tertidur"
"ah sayang sekali, tapi tak apa mungkin ia sangat lelah, nanti setelah ia bangun aku bisa bawakan ini lagi untuknya, dan untuk Han guang jun, silahkan dinikmati, saya permisi" ucap jiang yanli lembut sembari berlalu meninggalkan kamar wuxian
Lan wangji menatap lapar makanan yang tersedia di atas meja
Ia lapar karena dari kemarin ia lupa tak mengisi perutnya karena terlalu mengkhawatirkan keadaan wei wuxian.
Di letakkannya Bichen di samping meja lantas ia duduk dengan tegap nan anggun tuk memakan hidangan tersebut, setelah itu ia berbaring di ranjangnya dan mulai menidurkan diri.
.
.
.
.
..
.
.
..
.
.
.
.
.Update juga
Tinggalkan jejak
Jangan lupa vote sama komen supaya biar cepet Up
Semoga gak bosen nunggu Ya terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Life [Wangxian] HIATUS
FantasyFOLLOW SEBELUM MEMBACA! [wangxian] fanfic Deskripsi: wei wuxian ialah anak dari seorang petani lobak yang tinggal di kaki bukut luanzang ia memiliki keterbatasan, ketidak normalan, ketidak sempurnaan yang dimiliki oleh remaja seusianya orang ora...