.
.
.
.Tapi kenapa ibu tidak mengatakan apapun tentang ini?
Baru saja wuxian akan mengutarakan kata kata tersebut
Namun danrem seakan tahu apa yang ada di dalam giliran sang anak
"Bukannya ibu tak ingin memberitahu mu, namun ibu hanya menunggu waktu yang tepat nak"
"Waktu yang tepat seperti apa yang ibu maksud?"
"Ya itu dimana kau sudah tumbuh dewasa dengan ilmu kultivasi yang cukup!. Ibu juga merasa bahwa ibu sudah tidak bisa menjaga mu lagi"
Tanpa sadar wuxian meneteskan air mata setelah mendengar kata kata yang keluar dari mulut sang ibu
Wuxian langsung memeluk sang ibu penuh kehangatan
Ia akan berjanji akan menjaga ibunya seperti ibunya yang selama ini menjaga dan merawatnya
Mungkin inilah waktu yang tepat untuk membalas semua kebaikan ibunya.
Mereka berpelukan saling menghangatkan
Seakan-akan jika mereka melepaskan mereka tidak akan bersama lagi
Setelah acara berpelukan wuxian memutuskan untuk membawa sang ibu masuk kedalam rumah karena udara malam semakin dingin
Namun tiba-tiba terdengar suara raungan dari arah belakang rumah mereka
Wuxian berlari untuk melihat namun sebelum melihatnya ia di kejutkan dengan keadaan sang ibu
Yang sudah tergeletak di lantai saat ia tinggal berlari
Ia menghampiri sang ibu mengangkat nya ke dalam kamar sang ibu
Setelah melakukan itu
Ia beralih kearah kebun belakang halaman rumah mereka
Terdapat lima ah tidak bahkan lebih dari lima
Mungkin sepuluh atau lebih karena mereka terus saja berdatangan
Ia menulis kertas mantra menggunakan darahnya
Melemparkannya padapara mayat berjalan
Mereka harus namun hanya beberapa
Sedangkan para mayat berjalan terus berdatangan
Di saat ia mulai kehabisan tenaga karena tingkat kultivasi yang masih tergolong rendah ia tak bisa menahan mereka
Bahkan sebagian ada yang sudah menghancurkan pintu belakang rumah wuxian
Wuxian kalang kabut panik
Seketika ia melihat seseorang berlari kearahnya
Seorang pemuda dengan tatapan dingin kulit putih mulus bak giok pakaian putih bersih membawa pedang putih setara dengan kulitnya
Itu Han Guang Jun murid dari gusulan
Yang biasa dua giok kembar dari gusulan. Namun ia hanya sendiri lantas kemana zewujunSaat ia sadar akan lamunannya dari mengagumi keindahan sosok Han Guang Jun
ia segera berlari tidak mengindahkan rasa sakit yang ada pada sekujur tubuhnya
Sekarang yang ada pada fikirannya adalah menyelamatkan sang ibu
Namun beberapa langkah sebelum ia berada di halaman depan rumah ia melihat sang ibu yang sedang mengalihkan perhatian para mayat tersebut
Ia melihat wuxian yang akan mendekat
Ia menghentikan wuxian ia pun melihat ke arah Han Guang Jun yang berdiri tak jauh dari sang anak
"Han Guang Jun tolong bawa anakku pergi jangan pedulikan aku "
Han Guang Jun yang mendengar itu pun hanya terdiam bingung
Dia harus bagaimana
Menyelamatkan dua dua namun energi spiritual yang ia punya tidak tersisa banyak
Karena itu mustahil untuk menyelamatkan keduanya
Akhirnya ia memutuskan untuk membawa Wei wuxian pergi
Walaupun dengan berat hati mereka harus meninggalkan Sanden melawan mayat mayat ganas dengan sisa tenaga nya
Wei wuxian kehilangan kesadaran nya saat berada di gendongan Han Guang Jun
Han Guang Jun memutuskan untuk membawa Wei wuxian ke cloud recesses
Disana pasti ia bisa mengobati wuxian dengan baik
Ia berjanji akan menjaga wuxian
Karena rasa bersalah terhadap sanren
Dan bagaimana nanti ia akan menjelaskan tentang ini pada Wei wuxian
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.TBC
Vote dong heheMaaf kalo pendek
Feel nya gak terlalu dapet
Aku masih amatirVoment di tunggu
Follow juga jgn lupa hehe
Seeu
YOU ARE READING
Another Life [Wangxian] HIATUS
FantasyFOLLOW SEBELUM MEMBACA! [wangxian] fanfic Deskripsi: wei wuxian ialah anak dari seorang petani lobak yang tinggal di kaki bukut luanzang ia memiliki keterbatasan, ketidak normalan, ketidak sempurnaan yang dimiliki oleh remaja seusianya orang ora...