bagian 1

3K 310 16
                                    

.
.
.
.


Tapi kenapa ibu tidak mengatakan apapun tentang ini?


Baru saja wuxian akan mengutarakan kata kata tersebut

Namun danrem seakan tahu apa yang ada di dalam giliran sang anak

"Bukannya ibu tak ingin memberitahu mu, namun ibu hanya menunggu waktu yang tepat nak"

"Waktu yang tepat seperti apa yang ibu maksud?"

"Ya itu dimana kau sudah tumbuh dewasa dengan ilmu kultivasi yang cukup!. Ibu juga merasa bahwa ibu sudah tidak bisa menjaga mu lagi"

Tanpa sadar wuxian meneteskan air mata setelah mendengar kata kata yang keluar dari mulut sang ibu

Wuxian langsung memeluk sang ibu penuh kehangatan

Ia akan berjanji akan menjaga ibunya seperti ibunya yang selama ini menjaga dan merawatnya

Mungkin inilah waktu yang tepat untuk membalas semua kebaikan ibunya.

Mereka berpelukan saling menghangatkan 

Seakan-akan jika mereka melepaskan mereka tidak akan bersama lagi


Setelah acara berpelukan wuxian memutuskan untuk membawa sang ibu masuk kedalam rumah karena udara malam semakin dingin

Namun tiba-tiba terdengar suara raungan dari arah belakang rumah mereka

Wuxian berlari untuk melihat namun sebelum melihatnya ia di kejutkan dengan keadaan sang ibu

Yang sudah tergeletak di lantai saat ia tinggal berlari

Ia menghampiri sang ibu mengangkat nya ke dalam kamar sang ibu

Setelah melakukan itu

Ia beralih kearah kebun belakang halaman rumah mereka

Terdapat lima ah tidak bahkan lebih dari lima

Mungkin sepuluh atau lebih karena mereka terus saja berdatangan

Ia menulis kertas mantra menggunakan darahnya

Melemparkannya padapara mayat berjalan

Mereka harus namun hanya beberapa

Sedangkan para mayat berjalan terus berdatangan

Di saat ia mulai kehabisan tenaga karena tingkat kultivasi yang masih tergolong rendah ia tak bisa menahan mereka

Bahkan sebagian ada yang sudah menghancurkan pintu belakang rumah wuxian

Wuxian kalang kabut panik

Seketika ia melihat seseorang berlari kearahnya

Seorang pemuda dengan tatapan dingin kulit putih mulus bak giok pakaian putih bersih membawa pedang putih setara dengan kulitnya


Itu Han Guang Jun murid dari gusulan
Yang biasa dua giok kembar dari gusulan. Namun ia hanya sendiri lantas kemana zewujun


Saat ia sadar akan lamunannya dari mengagumi keindahan sosok Han Guang Jun

ia segera berlari tidak mengindahkan rasa sakit yang ada pada sekujur tubuhnya

Sekarang yang ada pada fikirannya adalah menyelamatkan sang ibu

Namun beberapa langkah sebelum ia berada di halaman depan rumah ia melihat sang ibu yang sedang mengalihkan perhatian para mayat tersebut

Ia melihat wuxian yang akan mendekat

Ia menghentikan wuxian ia pun melihat ke arah Han Guang Jun yang berdiri tak jauh dari sang anak

"Han Guang Jun tolong bawa anakku pergi jangan pedulikan aku "

Han Guang Jun yang mendengar itu pun hanya terdiam bingung

Dia harus bagaimana

Menyelamatkan dua dua namun energi spiritual yang ia punya tidak tersisa banyak

Karena itu mustahil untuk menyelamatkan keduanya

Akhirnya ia memutuskan untuk membawa Wei wuxian pergi

Walaupun dengan berat hati mereka harus meninggalkan Sanden melawan mayat mayat ganas dengan sisa tenaga nya

Wei wuxian kehilangan kesadaran nya saat berada di gendongan Han Guang Jun

Han Guang Jun memutuskan untuk membawa Wei wuxian ke cloud recesses

Disana pasti ia bisa mengobati wuxian dengan baik

Ia berjanji akan menjaga wuxian

Karena rasa bersalah terhadap sanren

Dan bagaimana nanti ia akan menjelaskan tentang ini pada Wei wuxian

.
.
.
.
.
.
.
















.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TBC
Vote dong hehe

Maaf kalo pendek
Feel nya gak terlalu dapet
Aku masih amatir

Voment di tunggu
Follow juga jgn lupa hehe
Seeu





Another Life [Wangxian] HIATUSWhere stories live. Discover now