bagian 5

1.9K 213 14
                                    

.
.
.




.
"Lan Zhan"

"mn"

"terimakasih"

"tidak ada kata Terimakasih Dan Maaf Diantara kita"

"hah?"

"aku akan pergi sebentar tuk cari kayu bakar"

Wuxian masih terbaring duduk setengah bersenderan pada batu di pinggir sungai

Lan wangji sudah pergi ntah kemana arahnya

Memejamkan mata guna tuk memulihkan tenaganya

Selang tak berapa lama ia mendengar suara raungan yang mengerikan.

Ia dapat menebak bahwa tadi itu adalah suara mayat berjalan karena tepat 100 meter di depannya, ia dapat melihat segerombolan mayat berjalan tengah menuju kearahnya

"sial, bagaimana ini, tenagaku belum pulih sepenuhnya"

Namun wuxian tidak mau tinggal diam, ia mencoba berdiri dengan sekuat tenaga walau beberapa kali harus terduduk kembali

Berdiri diatas batu yang besar mengambil chenqing yang menggantung pada pinggang rampingnya, memainkannya

Chenqing membutuhkan banyat tenaga dalam, wuxian memaksakan, mengerahkan seluruh tenaganya tuk melawan mayat mayat tersebut.

Dari 15 mayat yang menyerangnya, ia sudah dapat mengalahkan 10 diantaranya

Tenaganya sudah hampir habis, darah pun sudah keluar dari mulutnya, namun ia tak boleh menyerah

"ah sial kekuatanku hampir habis sepenuhnya, aku tak kuat lagi, dimana kau Lan zhan?"

Namun sebelum dirinya dikuasai oleh kegelapan [pingsan] wuxian melihat siluet lan wangji berlari mendatanginya

Memangku kepalanya sedangkan Bichen sibuk mengalahkan para mayat yang masih tersisa

Samar samar wuxian dapat melihat gurat kemarahan yang terpancar pada bola mata lan wangji

"wei ying"

"wei ying"

"wei ying"

Hanya itu yang terdengar oleh wei wuxian sebelum kegelapan menguasainya sepenuhnya

Lan wangji panik melihat wuxian yang pingsan sedangkan darah mulai keliar dari hidung wuxian

Di taruhnya perlahan kepala wuxian di tanah

Ia bangkit mengambil alih Bichen yang sedari tadi melawan mayat ganas yang dikendalaikan oleh energi spiritual lan wangji

Ia menebas tanpa ampun, tanpa belas kasih, pada mayat tersebut yang telah dengan beraninya mengganggu wei ying nya?

Wei yingnya?

Ya! Lan wangji sudah mengakui bahwa ia mencintai wei wuxian, ia takkan mengampuni siapapun itu yang dengan berani mengusik wuxian apalagi menyakitinya. Tidak akan ia biarkan

Tidak lama akhirnya para mayat berjalan yang menjijikan itu sudah ia basmi semua, bahkan mereka berubah menjadi abu.

Setahu lan wangji rumah wuxian dengan sanren tidak jauh lagi dari sini

Jadi ia memutuskan tuk terbang menggunakan pedang serta wuxian yang berada di gendongannya

Lan wangji panik melihat darah yang keluar dari hidung wuxian, walaupun tak sebanyak tadi, namun darah itu tak mau berhenti.

Sesampainya di bukit luanzhang

Di gubuk minimalis wuxian tepatnya, lan wangji merebahkan tubuh tak berdaya wei wuxian pada ranjang kayu yang usang sebab lama tak digunakan.

Di kompresnya dahi wuxian, sebab saat lan wangji tak sengaja menyentuh dahi wuxian, ia dapat merasakan hawa panas pada dahi wei wuxian.

Ia dengan telaten membersihkan rumah berantakan ini dari debu dan barang barang yang berserakan

Sampai tak terasa lan wangji sudah melakukan pekerjaan seperti menyapu, mengepel, bahkan menata kembali barang barang yang berserakan pada tempatnya, hingga mengganti kompres wuxian secara berulang kalipun sudah ia kerjakan,

Kini ia duduk di tepi ranjang kayu tepat wuxian terlelap, di ambilnya tangan kanan wuxian lantas di salurkannya energi spiritual lan wangji tuk wei wuxian

Ntah sudah berapa lama lan wangji berada pada posisi tersebut, hingga tak sadar pula bahwa tubuh seseorang yang berada di depannnya mengalami sedikit demi sedikit perubahan.

Hingga pada pagi hari tepat seprrti jam bangun tidur di gusu, lan wangji bangun, namun tak dapa menemukan wei wuxian dalam penglihatannnya yang seharusnyavwuxian masih terlelap nyaman di atas ranjang kayu tersebut.

Lan wangji bangkit, melihat ke sekeliling dalam rumah namun nihil

Lan wangji tak dapat menemukan wei wuxian

Hingga lan wangji memutuskan tuk mencari di pekarangan belakang rumah

Di sana ia melihat seseorang, tapi ntah siapa

Terduduk sembari menatap sebagian tanaman bunga yang tampak tak terawat

Di hampirinya

"wei ying"

"....."

"wei ying"

"....."

"wei ying"

Hingga pada panggilan ketiga orang tersebut pun membalikan badannya menghadap lan wangji,

Lan wangji tampak terkejut namun tidak terlalu kentara

Pemuda dengan punggung yang bongkok, gigi bagian depan yang maju, dan wajah yang di penuhi jerawat.

Siapa kira kira pemuda tersebut, pikir lan wangji dalam hati

"mn lan zhan, ada apa?"

Pertanyaan lan wangji dalam benaknya pun terjawab bahwa pemuda yang ada di hadapannya kini adalah wei wuxian, wei ying nya.

Tetapi apa yang terjadi?













.
.
.
.
.








































Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya terimakasih telah setia membaca cerita saya!















Another Life [Wangxian] HIATUSWhere stories live. Discover now