bagian 2

2.7K 256 6
                                    

.










.
Siang itu seminggu setelah kejadian di kaki bukit luanzang

Sampai saat ini wei wuxian masih belum bangun yang mampu membuat sang Han guang jun merasa gelisah

Rasa bersalah masih saja bersarang di hatinya tentang apa yang terjadi pada wei wuxian

Menemui sang kakak lan xichen untuk meminta pendapat atau masukan. Namun tetap saja ia merasakan gelisah bersalah pada hati kecilnya

Mungkin wajah dingin bak es itu tidak memperlihatkannya, namun tidak bagi sang kakak lan xichen ia adalah satu satunya orang yang mampu memahami luar maupun dalam sang adik

Lan xichen lan wangji itu adalah sesosok adik yang butuh banyak perhatian darinya

Apalagi sejak kematian sang orang tua.
Lan Wangji adiknya itu berubah menjadi sosok yang tertutup pada dunia luar, dingin tak tersentuh

Maka dari itu ia harus bekerja keras untuk menjadi penopang kehidupan adik satu satunya itu.

Namun lan xicheng melihatnya
Melihat binar cahaya kebahagiaan dari mata adiknya itu

Saat ia datang dari gerbang cloud recesses sambil membawa seorang pemuda dalam gendongannya

Lan xicheng tidak tau pasti apa yang di rasakan adiknya ntah itu rasa bersalah atau apapun itu

Namun saat melihat binar bahagia saat lan wangji menatap pemuda manis di gendongannya ia yakin suatu saat pemuda manis yang di bawa lan wangji bisa mengembalikan binar binar bahagia lan wangji yang sudah lama padam.


.
.
.
.
.

Hari ini pada hari ke 8 wei wuxian berada di jingshi milik lan wangji ia terbangun

Ia bingung berada dimana ia sekarang. Ia mengingat ibunya dan sekrtika ia tahu sedang berada dimana ia sekarang.

Ia meraba bagian lehernya, memastikan bahawa kalung yang ia pakai tetap berada pada tempatnya

Karena ia cukup khawatir kalau ia akan berubah menjadi buruk rupa seperti sedia kala

Sedang terhanyut akan lamunannya wei wuxian menoleh saat mendengar deritan pintu yang dibuka dari luar

Dan nampaklah sosok tampan, dengan wajah dingin tubuh sempurna bak giok yang sangat mulus tak tersentuh

Ia ingat pemuda dihadapannya inilah yang menyelamatkannya

"kau sudah bangun?"pertanyaan yang tidak berbobot itu keluar dari mulut lan wangji

"mnn"

"maaf"lagi setelah sekian menit hening lan wangji hanya diam

"untuk?"dahi wuxian berkerut samar menandakan bahwa ia sedang berfikir keras

"karena tidak bisa menyelamatkan ibumu"lan wangji berkata demikian sambil menunduk dalam sarat akan penyesalan.

"tak apa. Terimakasih telah menyelamatkanku"

Lan wangji tak menjawab namun wajahnya mendongak menatap wajah manis milik pemuda yangvada dihadapannya ini

Ada rasa aneh saat netra emas lan wangji bersibobrok dengan netra ungu gelap milik wei wuxian

Pandangan mereka terputus kala mendengar suara perut wuxian yang berbunyi minta diisi

Dan siempu hanya mampu menyengir lebar dalam hati merasa amat malu karena ketahuan lapar

Tanpa berkata apapun lan wangji bangkit dan pergi dari jingshi

Wuxian yang melihat itupun hanya diam sambil sesekali memegang perutnya yang terasa amat lapar. Ia mengedarkan pandangan pada sekeliling ruangan jingshi milik lan wangji. Ruangan ini sangat nyaman, sunyi dan rapi

Tak lama wuxian kembali mendengar langkah kaki yang memasuki jingsi

Itu adalah Zewujun kakak dari lan wangji. Masuk kedalam jingsi dengan senyuman menawan andalannya yang mampu membuat siapa saja terpesona

"zewujun"wuxian hendak bangkit memberi salam namun apa daya tubuhnya terasa sangat berat dan lemas sehingga saat ingin bangun tubuhnya limbung

Beruntuk lan xichen langsung menopang lengan wuxian agar tak jatuh ke lantai kayu jingsi

Dengan hati hati lan xichen membantu wei wuxian untuk kembali berbaring di ranjang

"hati hati adik wei. Apakah ada yang kau butuhkan. Bagaimana keadaanmu" zewujun langsung menanyakan banyak pertanyaan pada wei wuxian

Dan dibalas kekehan kecil wei wuxian"hehehe zewujun aku bingung harus menjawab yang mana dulu. Kau terlalu bersemangat"

"ah maafkan aku adik wei"

"tidak apa, zewujun aku baik hanya saja aku merasa sedikit pusing serta lemas pada seluruh tubuhku"

"mungkin itu efek dari pingsanmu. Kau terlalu lama pingsan adik wei"

"apakah benar aku pasti banyak merepotkan. Ngomong ngomong berapa hari aku tak sadarkan diri?"

"seminggu dan hari ini kau sadar"

"kenapa lama sekali. Aku pasti sangat merepotkan banyak orang"

"tidak adik wei. Wangji selalu setia mengurusmu."

Percakapan mereka terhenti kala netra mereka melihat lan wangji masuk dengan nampan yang berisi baanyak makanan yang berbeda beda

Wuxian yang melihat itu menatap nampan berisi makanan itu dengan tatapan lapar

Seminggu tak makan akibat tak sadarkan diri cukup membuatnya sangat kelaparan walaupun lan wangji juga memberinya energi spiritual

"ah kalau begitu saya pamit adik wei ada keperluan yang mesti saya urus"zewujun berpamitan.

"a iya zewujun terimakasih telah menjengukku"

Lan wangji mendekat kearah wei wuxian setelah menaruh nampan berisi makanan di meja

Ia meraih wei wuxian untuk di gendong karena ia tahu wei wuxian masih belum bisa menggerakan anggota tubuhnya dengan baik.

Wuxian yang di gendong seperti itu (bridal style) pun reflek mengalungkan tangannya di leher kokoh lan wangji

"lan zhan kau tak perlu seperti ini"
Lan wangji diam tak membalas

Saat sampai pada meja berisi makanan, lan wangji menurunkan wuxian

"aku pasti sangat merepotkan banyak orang disini termasuk dirimu lan zhan"
Wuxian menunduk merasa tak enak karena telah merepotkan banyak orang

Lagi lagi lan wangji tak membalas
Namun langsung menyodorkan mangkuk berisi sup iga akar teratai

Tanpa babibu wei wuxian langsung menyantap makanan tersebut sambil sesekali berceloteh dan sesekali pula lan wangji menyuruhnya tuk diam.





.
.
.

.
.....
.
.
.
...


































See you
Vote dan komen ya
Terimakasih





Another Life [Wangxian] HIATUSWhere stories live. Discover now