"morning princess" sapa ayahnya

"ouh papah. Jam berapa pulang pih?"

Tanya rose sambil duduk dikursi dekat sang papih. Rose mulai mengolesi rotinya dan memakannya dengan lahap.

"jam 2. Soalnya kerjaan papah numpuk. Sekarang juga harus berangkat pagi"

"ouh. Rose kasihan lihat papah. Baru pulang eh pergi lagi"

"papah nggak apa-apa kok sayang. Papah seneng. Kamu tumben berangkat pagi?"

"teman rose jemput" ayahnya hanya mengangguk mengerti

tin tinnnn

"suara klakson tuh" ujar ayahnya

''mungkin dia sudah sampai pah"

"yaudah ayok. Bareng sama papah kedepannya"

Sampai di depan pintu mansion. Rose sedikit terpana kepada orang yang baru saja turun dari mobil mewahnya. Siapa lagi kalau bukan sean.

"ahh Mr. Richard Right?"

"kamu mengenal saya?"

"Tentu saja. Siapa yang nggak kenal dengan anda sir? Anda pembisnis kelas atas no2. Senang bertemu dengan anda"

"senang bertemu denganmu nak"

"Sean. That's my name" ujar sean dengan sedikit senyum

"ahya. Panggil juga aku Uncle richard. Kalian berangkat bareng?"

"iya uncle"

"baiklah. Hati-hati dijalan. Roselina, papah berangkat ke kantor ya" rose tersenyum menanggapi

Setelah keberangkatan ayahnya, kini rose juga berangkat dengan sean. Rose merasa canggung. Dan akhirnya ia hanya mengalihkan matanya ke luar jendela.

"kita bolos"

"apa?"

"kita bolos sekolah"

"nggak! Kalau kamu mau bolos, bolos aja sendiri. Turunin aku depan gerbang sekolah nanti"

"lo tenang aja. Absen lo aman"

"nggak mau! Aku mau sekolah. Lagian kalau bolos terus ngapain?"

"ke tongkrongan gw"

"tongkrongan?" sean mengangguk

"tqpi aku mau sekolah. Nggak faedah ngajakim aku ke tongkrongan. Lagian tongkrongan apaansi?"

"basecamp gw. Lo tinggal diem. Nurut. Udah"

"kalau nilai aku jelek dalam pelajaran hari ini bagaimana?"

"lo bawe banget! Dibilang nggak usah khawatir!"

"o-oh oke"

Nyali rose menciut seketika saat berhadapan dengan sean yang asli. Padahal jika rose merasa terganggu, jiwa tegasnya terkadang keluar dengan sendirinya. Tapi ini? Hilih. Dulu saja sewaktu sma di jerman ada yang mengganggunya, tentu saja ia kesal. Alhasil dia membalas temannya dengan berani walaupun dia sendirian. So, mereka di DO dari sekolah setelah rose membalas mereka dan melaporkannya ke kepsek.

Cekitt

"turun"

Mereka turun dari mobil. Rose melihat kesekitar. Indah. Di depan ada danau yang jernih dan di belakang sana ada perbukitan. Sejuk. Sungguh sejuk udaranya.

"ini mansion punya siapa?" tanyanya

"lo nggak bisa bedain yang mana mansion dan yang mana rumah? Ini rumah"

MY COOL BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang