Empat

35.8K 472 4
                                    

"Kita tetap tidur satu kamar, aku ndak mau terjadi apa-apa kalau tiba-tiba orang tua kita datang ke rumah"

"Iya mas,oiya mas Lisa masih boleh bekerja kan...? Tanya Lisa ragu pada Marco.

"Oke tidak masalah,kita urus urusan kita masing-masing"

"Terimakasih mas..."

"Untuk urusan malam pertama, aku akan tetap memintanya karena itu memang hakku"

"Ta...ta tapi mas,untuk malam ini Lisa belum siap"

"Tidak harus malam ini Lisa, aku juga sangat lelah sekarang,bisa siapkan air mandiku....?"

"I..iya mas,Lisa siapkan"

Sebulan sudah usia pernikahan mereka,belum ada kemajuan dalam pernikahan mereka,meski tidur dalam satu kamar dan ranjang,nyatanya Marco justru masih sibuk dengan pekerjaannya dan masih menjalin hubungan dengan Monik.

Hingga kejadian sore yg membuat Lisa nyaris terbuai oleh Marco duaminya sendiri.

"Sasa klien kita yg nikah minggu depan minta tambahan bunga mawar pink dan pitih ya...., oke aku tutup dulu ya Sa...."

Lisa beranjak ke kamar mandi untuk meregangkan otot-otot tubuhnya dengan berendam air hangat.

"Lisa kamu di dalam....?" Suara Marco mengetuk pintu kamar mandi

"Iya...mas" seru Lisa

"Bisa minta tolong ambilkan arlojiku di atas meja kamar mandi sebentar"

"Iya mas sebentar"

Hampir lima menit Marco menunggu hingga sebuah suara mengintrupsinya.

"Mas...." lisa mengeluarkan tangannya yang memegang arloji Marco

Marco pun memperhatikan tangan basah Lisa yang memegang arlojinya heran,dan meraih arlojinya,namun tiba-tiba keseimbangan Lisa tidak setabil sehingga membuatnya jatuh di belakang pintu kamar mandi. Reflek Marco langsung masuk ke dan melihat kondisi Lisa yang jatuh di lantai hanya dengan handuk yang yang melilit tubuhnya sebatas dada dan paha.

"Kamu kenapa sih...?" Ucap Marco dingin,menutupi kegugupannya.

"Terpeleset mas,maaf arlojinya sampai jatuh"

"Iya,sini aku bantu"

"Nggak usah mas,aku bisa sendiri kok"

Tanpa pikir panjang Marco langsung menggendong Lisa dan memindahkannya di atas tempat tidur, ketika Marco ingin meninggalkan Lisa rambut Lisa melilit pada kancing bajunya. Entah setan apa yang merasukinya Marco langsung melumat bibir Lisa.

"Ma...mas..." gugup lisa.

"Aku mau sekarang Lisa" ucap Marco di sela ciumannya.

Lisa hanya bisa pasrah,Marco adalah suaminya dan sebagai istri dia wajib melayani suaminya.

Lisa tercengang ketika Marco melepas kemejanya dan nampaklah pahatan indah di depannya.

Lisa meraba dan menelusuri perut six peak Marco hingga menimbulkan glanyar aneh pada dirinya, marco langsung menindih Lisa dan menciuminya awalnya ciuman sangat kasar hingga berubah lembut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lisa meraba dan menelusuri perut six peak Marco hingga menimbulkan glanyar aneh pada dirinya, marco langsung menindih Lisa dan menciuminya awalnya ciuman sangat kasar hingga berubah lembut.

Lisa meraba dan menelusuri perut six peak Marco hingga menimbulkan glanyar aneh pada dirinya, marco langsung menindih Lisa dan menciuminya awalnya ciuman sangat kasar hingga berubah lembut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Stttt...aaash marco"

"Iya sayang desahkan namaku"

Ciuman marco semakin kebawah hingga dia menemukan bukit kembar milik lisa yang sudah mengeras sempurna karena nafsu,Marco meremas dan melumat bukit kembar lisa bergantian hingga membuat Lisa semakin bergairah dibawahnya.

"Aaah....ma mas"

"Sangat indah sayang" marco terus mencium menghisap dan menggigit pelan bukit kembar Lisa,Lisapun melwngkung keatas sehingga menekan lebih kuat ke mulut Marco.

Marco beralih kebawah melihat inti Lisa yang berwarna kemerahan dan sudah basah, Marco mencium aroma segar pada inti Lisa,dan menjilatnya tanpa jijik.

Sudah titak tahan lagi Marco pun menyatukan miliknya dengan milik Lisa.

"Aaaaaaaaahs mas sakit" rintih Lisa karena memang baru pertama bagi Lisa.

Marco melihat Lisa meneteskan airmata.

"Baru pertama...?"

"Iya mas,ini sakit sekali"

Marco mencium kening Lisa

"Terimakasih.....aku akan pelan-pelan" Marco mencium bibir Lisa untuk mengalihkan rasa sakit lisa dan menyatukan kembali miliknya dan milik Lisa.

"Aass...mas aaaah sa...kit" rancu Lisa

"Iya sayang,nati tidak akan sakit"

Marco memompa milik Lisa perlahan lahan dan semakin cepat.

"Aaaassst....milik kamu nimat sekali sayang,sangat sempit"

"Aaah aaah aah aaah mas pe pe laaaan"

"Apakah masih sakit...?" tanya Marco disela pompaannya pada milik lisa.

Lisa melingkarkan tangannya pada leher Marco dan memeluknya sebagai jawaban.

Marco mengerti dan mempercepat tempo tekanan pada milik Lisa,hingga akhirnya mereka melebur jadi satu.

"Aaaaaaaassssst"

Triak keduanya bersamaan saat pada puncaknya, Marco ambruk di atas pelukan Lisa.

Udah pada berkeringat belum nie,part selanjutnya dibikin lebih panas lagi apa dingin-dingin aja nie :-)

Jangan lupa kasih bintangnya ya reader.

Dia suamikuWhere stories live. Discover now