"Eh kakak ipar nati ikut ya"
"Kemana, ini masih ada kerjaan sa, nanti mau ngecek lokasi wedding konsumen"
"Iya nanti kan bisa sekalian jalan kakak ipar"
"Pliase deh sa, stop panggil-panggil kakak ipar, malu tau, apalagi kakak kamu kan mau pulang, nah mau di taruh mana nie muka saaaa"
"Iya deh sahabat terbaikku Lisa.sayang, calon tunggal kakak iparku"
"Mulai lagi deh, udah ah kerja tau"
"Siap bos"
Seorang pria tampan dengan setelan jas yang sangat pas di badannya berjalan dengan santainya di parkiran bandara SuTa.
"Ini anak mana katanya mau njemput malah belum datang-datang untung tadi sempat ngubungi orang rumah"
Seorang pria paruh baya yang ternyata adalah sopir yang dikirim mamanya menghampirin Marco yang sedang kesal karena Sasa sang adik tak kunjung menjemputnya.
"Silahkan den Marco, sini kopernya saya masukkan ke mobil"
Selama perjalanan Marco menghubungi adiknya
"Kak sory aku tunggu di rumah aja ya, tadi ada kerjaan mendadak jadi gak bisa jemput kakak deh maapin ya" suara sasa di seberang telfon dengan nada manjanya
"Iyaaa jelek, lain kali jangan sok-sokan deh janji-janji sama kakak oke"
"Kalau sasa jelek kakak juga dong"
"Serah deh sa,kakak capek tadi nunggu orang yang katanya mau jemput kakak eh gak jadi"
"Iiiih kakak, nt Sasa kasih hadiah deh"
"Jangan obral boong Sasa"
"He...he... "
Sambungan terputus tepat saat Marco memasuki sebuah rumah mewah masa kecilnya yang sangat asri.
"Marco kamu sudah sampai nak"
"Iya ma, mama apa kabar, papa dimana ma....?"
"Seperti yang kamu lihat mama masih bisa berdiri tegak di depanmu mak, dan seperti biasa papamu masih sibuk di kantor"
"Sasa masih belum pulang ma"
"Anak itu........" belum selesai mama Marco menyelesaikan kalimatnya,tiba-tiba
"Kakaaak..... sasa kangen tau"
"Halo gadis kecilku, kamu masih saja bocah kecilku"
"Is kakak mah gitu sama adeknya"
Kakak beradik saling melepas rindu
Hai hai jangan lupa vote'ny donk biar semakin semangat lagi nie :-'(
YOU ARE READING
Dia suamiku
Romance( 21+ cerita dewasa) Follow dulu baru baca,karena sebagian teks di privat. Dia suamiku, namun tak pernah menganggapku, dia hanya menganggapku sebagai patner seks'nya saja, hingga akhirnya aku harus menyerah demi cinta yang lain.
