(8) Just Dreaming

900 76 2
                                    


Hello readersku yg tercintahh... Pasti udah pada lupa sama cerita ini, maap thor thor jarang update gara-gara thor thor udah mau ikut olimpiade. Eaaaaaaaa
Jagi bagi yg udah lupa silekan bace yg sebelomnya,

Happy reading~~



Plakkkkk

Sebuah tamparan mendarat di pipiku oleh tanganku sendiri karena sudah memikirkan hal yang tidak baik saja. Masaklah sampe ngebayangin yg iya iya sama Jaemin. Oh nonono...

Jadi dari tadi itu aku cuma berkhayal tentang Jaemin. Karena kami sudah baikkan dan sekarang suasana hatiku sedang baik, maka istirahat ini aku mengajaknya ke kantin.
"Jae... Kau istirahat ini gk kemana-mana kan?" -aku
"Ngakkk." -Jaemin
"Mao ke kantin?" -aku
"Yok." -Jaemin
Asekkk gampang diajak.

Kami berduapun berjalan ke kantin. Namun aku merasa aneh, kenapa orang di sekitar sini kayak natapin ke arah kami yak?? Dan aku melihat ada byk cewek-cewek alay yang pada bisik, 'itu ada Jaemin lewat!!!'
'Bukannya itu Jaemin yg paling ganteng di geng dream yaaa!!'
'Diakan jarang banget mau jalan keluar kelas.'

Dan begitulah yang anak-anak itu ngibahkan. Jgn kira aku tidak mendengar karena sekarang aku dan Jaemin sudah berjalan hampir dengan jarak 10 meter. Kenapa jauh amat geblekkk... Yah kan malah jadi akunya gk berani deket-deket gara-gara teh udah byk cwk yg jalan ke Jaemin. Juga tadi aku sempat diam buat dengar gibahan mereka. Dasar aku :v

Sekarang aku lanjut jalan, menyusul Jaemin yang udah jalan dulu, dia jalan masih agak jauh di depanku. Aku memperhatikannya dari belakang.. Wahh.. Postur tubuhnya yang begitu tinggi, tegap, dan gayanya yang keren tentu menarik perhatian orang. Dilihat dari belakang saja udah ambyar apalagi dari depan :v
Dasar bochen

Aku baru saja mau berjalan mendekati Jaemin, tapi tiba-tiba ada seorang cewek yang tidak asing lewat menyapa Jaemin. Cewek itu adalah Kang Saemin. Ketua geng nakalnya yang terkenal di sekolah ini. Terkenal akan kekayaannya yang disalah gunakan dan kuakui mereka emang siswa elit yang diperlakukan lebih VIP karena mereka anak orang kaya. Jangan salah, mereka itu sombongnya minta ampun. Muka mereka itu cantik, dilihat dari semua sisi mereka baik, kecuali sifatnya itu. Menjengkelkan.

Kang Saemin yang banyak mencuri perhatian itu datang menghampiri Jaemin yang membuat langkah kakiku mendekati Jaemin langsung terhenti. Banyak desas desus di kiri dan kanan dan seketika tempat ini menjadi heboh.

"Na Jaemin, lama tidak bertemu. Kau pasti kenal akukan. Kang Saemin." ucapnya sambil menyodorkan tangannya minta disalam.
Jaemin membalas salamannya tetapi juga dengan jawaban yang dingin, sekarang Jaemin tidak terlihat seperti biasanya, sikap yg menjengkelkan, iseng, dan banyak tawanya seketika berubah ketika di depan cewek ini. "Pergilah, kau hanya menghalangi jalanku." -Jaemin

WOAAAAAAHHH Saat Jaemin mengucapkan hal tersebut, orang di sekitar sini (termasuk aku) langsung heboh dan Saemin merasa tertolak. 'Wahh baru pertama kalinya kami lihat di Saemin ditolak.' 'mampus' 'rasain'
Itulah yg org sekitar bicarakan.

Saemin langsung berpura-pura nangis dan berlari meninggalkan Jaemin. Ishhh aku yg menonton adegan ini rasanya mau muntah. Bagaimana bisa ada orang yang bisa overreaction kayak begitu.
Tapi kok disini rasanya aku sama saja dengan org yg pada ngibah dan nontonin mereka yak, kan pada dasarnya aku yg ngajakin Jaemin ke kantin malah kek ngeliatin anak populer yang jarang ke kantin akhirnya ke kantin. Apa dayanya aku yg hanya org biasa. T_T
//mending lu mi org biasa, lha author kentank :v -author//

Setelah Saemin pergi, akupun lanjut berjalan mendekat ke Jaemin. "Widih, tirnyiti kimi bisi sikip dingin giti jigi yi." -aku. "Bisilih, kin biir kimi tidik cimbiri." -Jaemin
"Ape yak kao tuh gombal tros."
Ucapku kesal yang dibalas senyuman lucknut seorang Jaemin. Kan dah kubilang sikapnya tadi dan sekarang terlihat sangat berbeda. Apa aku boleh sedikit berharap bahwa seorang Jaemin ini hanya akan hangat padaku saja?? Seolah ia hanya milikku seorang.

"Kitak ke kantin buat ape sih?" -Jaemin. "Yah buat makanlah geblek masak buat berak." -aku
"Kirain buat ngebuchin." -Jaemin. "Ngebuchin apaan coba, ini juga kantin bukan tempat perkumpulan cogan. Emg lu suruh wa ngebuchin sama tiang? Apa sama tembok?" "idih. Napa gk sama aku aja? :"))" -Jaemin
"Otaklu dimakan udang kalik ya, apa lu demam?" ucapku dengan otomatis sedikit menjinjitkan kakiku, mensejajatkan tubuhku dengannya dan memegang dahinya. Eeeeeee anjirrrr kan gua cuma bercanda tes suhu palaknya kok malah jadi deg degan eh anjir jidatnya nampak agik. Aku gk kuad, gk kuad.
Melihat itu, aku langsung diam, membeku di tempat dan merenungkan atas dasar apa aku melakukan hal itu. Oh ya, jugakan kami jarang kontak fisik. Gk kyk di haluan qu :(
Jaemin juga diam, tetapi setelah itu ia menarik rambutku pelan yang membuatku sontak kaget.
"Yoon Soomi sekarang sudah berani megang-megang yahh." ucapnya iseng-isengin gua.
Anjay.. Punye temen lucknut emg gini. "Gk sangaja." -aku
"Hiyaaaaa dah loh makan sono, ntar waktu istirahat dah habis gara-gara lu yang cuma megangin jidat gua." -ucap seorang Jaemin yg cerewetnya panjang×lebar.

Dahlah aku jalan ke om kantin kesayanganku, bang Jongsuk. Nama lengkapnya Lee Jongsuk.
Eaaaa punya oppa kantin seganteng itu selalu membuat kantin kamek laris manis. Inilah alesanku doyan ke kantin. Hehehe.

Dahlah aku mesen ayam ama nasi gk pake bumbu. Tros si Jaemin bingong. "Wee nape lu makan tuh tawar bener?" -Jaemin. "Karena makanan ini sudah berasa asal ada kamu. Eaaaaaaa" -aku. "Ternyata aku punya bakat gombal juga ya." ucapku menyambung. Jaemin hanya tertawa dan senyumnya selalu membuatku gemas...

Pengen banget punya pacar yg kek ginian.

Dahlahh kami balek agik ke kelassss!!! Siyap. Besok kami dikasih pr buat latihan kebugaran jasmany. Yaitu push up, sit up, back up, dan lari bolak balek. Tapi kali ini berbeda, kami harus push up 50 kali, sit up 20 kali, back up 10 kali, dan lari bolak balek 50 kali. Mungkin habis selesai napasku dah ilang.

.

.

Kelas telah berakhir.

.

"Mi, mau gk pulang ini ikut aku ke gym?" -Jaemin
"Buat ape? Latian buat besok?" -aku
"Yup." -jaemin.

Eh anjirrrr... Kok mendadak wa kepikir yg kotak-kotak yakkk
Kan klo ke gym yu bakal liat yg gituan :")) apalagi punya Jaemin.

.

"Tapi aku gak bisa Jae...."

Dengan berat hati aku melepaskan kesempatan melihat harta karun berharga tingkat dewa itu. Karena aku tidak mau mengecewakan Wendy yang mau mengajakku ketemuan di kafe. Kasian, janjiannya udah dari bulan lalu :(

Dahlah.. Jaemin iyain dan kami pulang masing-masing.

Sasampainya aku di kafe,
Aku langsung berjalan ke Wendy eonnie yg sudah menanti dari tadi.

"Eonnie... Maap aku agak telat yaaaa. Eonnie udah nunggu lama gk?" -aku
"Gak kok, eonnie juga baru dtg." -Wendy
"Oh, baguslah, yuk pesen minum dulu."

Setelah memesan,

"Soomi, Eonnie sudah tau, kalau teman sebangkumu itu adalah seorang vampir."

Mendengar itu aku langsung hampir keselek. "Bagaimana eonnie bisa tau?!!"

Wendy mendekatkan mulutnya ke telingaku, ia berbisik, "Teman eonnie, Irene juga seorang vampir. Eonnie juga baru tau kemarin dan Irene menceritakan bahwa Jaemin juga vampir. Ia menyuruhku untuk memberitahumu tapi tampaknya kamu sudah tau, jadi Irene cuma berpesan untuk berhati-hati saja. Ingat, ia seorang VAMPIR." -Wendy

Mendengar itu, aku sedikit kecewa. Memang tidak bisa pergi dari kenyataan kalau kami itu berbeda dunia, aku harus menerimanya. Bagaimanapun pertama tama aku harus mencari Irene eonnie dulu. Siapa tau ia banyak tau tentang Jaemin.

-Bersambung

Vampire Seatmate -NaJaeminWhere stories live. Discover now