(2) Honestly...

1.3K 144 8
                                    

Ok, keesokan hari telah tiba.

Seperti biasa masuk sekolah dan aku tentu bertemu Jaemin lagi dengan muka sok lupanya. Emang ngeselin tapi yah, kemarinkan dia blm jawab pertanyaanku jadi rasanya byk hal yang mau aku ngomongin sama dia.

Sekarang jam pertama diajar oleh Bu Hyuna, sudah dikenal sebagai guru killer kami. *maap y buu... no hate.
Tidak hanya itu, aku sering dimarahin tanpa sebab seakan aku menjadi tempat pelampiasan emosinya. Ini kedua kalinya bu Hyuna masuk ke kelas kami dan yg pertama itu pas aku masuk UKS, aku datang pas jam pelajarannya sudah hampir berakhir. Namun kali ini... Baru masuk saja hawa kelas langsung seram. Tiba-tiba Bu Hyuna berjalan ke arahku dan tampaknya ia mau memarahiku lagi... Aduhh apa salahkuu!!!

BRUKK..
Ia melempar sebuah buku absen dan menyuruhku untuk mengisinya, setiap halaman dengan semua nama siswa di kls ini. Apa dia gila?? Katanya juga harus dikumpulkan pas istirahat ke-2. Tapi aku tidak berani melawan dan iyain aja trus bu Hyunapun mulai mengajar. Aku jadinya harus menyalin absen sambil mendengarkan pelajaran. Huftt..

Jaeminpun tampaknya melirik ke arahku, bukannya membantu dia malah cuma ngelihat aku sibuk setengah mati nyatat nama-nama siswa sambil nyatat materi yang diterangkan bu Hyuna.

Tepatnya sekarang aku seperti orang tersibuk di dunia. Mejaku saja dipenuhi buku dan kertas-kertas absen. Karena mejaku sudah terlalu penuh, tiba-tiba salah satu buku terjatuh. Siall..

Saat buku itu jatuh, buku itu terjatuh ke  arah bawah mejanya Jaemin. Akupun mencoba mengambilnya tetapi lumayan jauh. Dan... Saat aku masih menunduk dibawah meja, ada sebuah tangan yang mengambil bukuku dan siapa lagi klo bukan Jaemin. Sekarang aku menaikkan kepalaku. "Berikan bukuku!" ucapku dengan suara kecil namun Jaemin menggelengkan kepalanya dan mengangkat bukuku hingga aku kesulitan menggapainya.

Untung kami duduk agak tepi jadi Bu Hyuna mungkin tidak lihat. Aku semakin kesal, "yak!! Cepat balikin!!" "ambillah kalau kau bisa!!" ledek Jaemin. Aku langsung menarik tangannya sekuat mungkin tapi Heol!? Tidak berpengaruh dan aku akui kalau dia itu kuat _- akhirnya aku mulai capek dan pura-pura menyerah...
tepat saat Jaemin lengah, HAP!! Aku berhasil memegang bukuku di tangan Jaemin tapi...

"Yoon Soomi!!! Na Jaemin!! Apa yang kalian lakukan!!??" -teriak Bu Hyuna. "Mampuslah kau Min." ucapku dengan nada kecil ke arah Jaemin dengan tatapan seperti ingin membunuhnya. KESEL WOEEEE
"Selow yak..." ucap Jaemin dan ia membenarkan posisi kami berdua. jadi duduk dengan benar maksudnya. *yah author percaya readers pasti bisa membayangkan posisi duduk orang yang lagi saling rebutan buku. Hwhwhw

"JAWAB IBU!! KENAPA KALIAN MAIN-MAIN SAAT JAM PELAJARAN?" -Ngegas bu hyuna.
Kan tuh guru makin jadi, sikit-sikit emosi... "KALIAN KELUAR!" -teriak bu guru. Aku sudah panik dan mengucap kata maaf berkali-kali tapi Jaemin yang ada di sampingku malah duduk sambil melipat tangannya di dada. Aku langsung mencubit tangannya dan ia berteriak kesakitan, "Cepat minta maaf juga!!" ucapku pada Jaemin.
"Dih, ogah." -Jaemin

"Soomi cepat keluar!!" -Bu Guru
"Lah bu? Kok cuma aku yang disuruh keluar? Jaemin gimana??" -aku
"Kamu kurang ajar!! Dia dari tadi duduk diam saja kenapa malah kau ajak-ajak!!" -bu guru
"Woahh.. (Aku menatap ke Jaemin) kau sungguh kejam!! JANGAN MENTANG-MENTANG KEKUATAN KAU GAK BEREFEK KE AKU JADINYA KAU PAKAI ORANG LAIN UNTUK NGEBULLY AKU!?"-Teriakku pada Jaemin tanpa peduli apapun lagi. Jaemin malah tertawa dan TAK!!

Jaemin menjentikkan tangannya dan seketika semua kembali ke keadaan semula. Dimana seperti tidak ada apapun yang terjadi. "Puas? Seharusnya kau berterima kasih pada Jaeminmu ini." -ucap Jaemin
"An- mana mau aku berterima kasih!! Kau yang seharusnya minta maaf, sembarang menyalahkan orang, trus apaan Jaeminmu-
"Shhhtt!!!" ucap jaemin sambil meletakkan jari telunjuknya di bibirku yang mengisyaratkanku untuk diam. Bodo amat, napa aku langsung diam ya? Apa ini!!?? Rasa marah tapi juga deg degan!?
Ya udah ceritanya aku diemin aja tuh Jaemin. Dan.. Melanjutkan tugas-tugas itu, cobalah seandainya pas dia jetakkan tangannnya itu tugasku langsung hilang, cih dasar. Jahadd!!

Dan aku juga udah tau alasan kenapa dia tuh selalu gak keliatan pas semester satu dan sekarangpun ada guru terangkan pelajaran dia seperti kagak denger. Pasti dia punya tujuan khusus untuk datang ke ke dunia ini dan hanya sekedar ikut sekolah untuk menjalankan tujuannya itu?
Hehe.. Semua ini cuma dugaanku ya gesssz.

Istirahat pertama sudah tiba dan sekarang aku harus tetap berada di kelas untuk melanjutkan kegiatan menyatat absenku. Tapi ada satu hal yang menjanggal, kenapa org di sebelahku ini, ehh!! RALAT!! Vampir di sebelah aku ini tumben kagak keluar ya? Aku baru mau bertanya padanya tapi ia tiba-tiba mengambil pulpen dan buku yang sedang aku catat itu. "Sini aku bantu." ucapnya. Ehh? kok dia tiba-tiba baik?
"Jaemin! Kau gak salah hirup udarakan? Apa kau kerasukan? Tumven.." -aku
"Diamlah, atau aku tidak jadi membantumu." -jaemin
"Oo.. Ok (tetapi baru 1 menit kemudian aku mulai berbicara lagi) Tapi, kau bukannya punya kekuatan, bukannya seharusnya kau jentikkan jarimu seperti tadi dan tugas ini akan selesai?" -aku

"Diamlah, aku melakukannya karena ingin lebih lama dekat denganmu." -Jaemin.



-To be continued

Vampire Seatmate -NaJaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang