[5] - First Kiss

2.1K 226 29
                                    

Hinata terdiam. Mematung seolah dirinya kehilangan otak. Dia menyentuh bibirnya yang masih terasa hangat karena ciuman yang dilakukan oleh pemuda tak dikenalnya itu. Apa-apaan ini?

Sementara itu Sasuke tersenyum puas melihat ekpresi wajah saudara tirinya. Wajah Obito berubah. Dia tahu Obito sedang menahan amarahnya.

Hinata terduduk begitu saja. Tubuhnya kaku tak bisa ia gerakkan. Ciuman tadi sudah melumpuhkan semua saraf yang bekerja di tubuhnya. Ya, gadis itu syok melebihi kapasitasnya. Dia terlalu syok hingga tubuhnya tak bisa ditopang lagi.

Apa ini? Apa yang terjadi barusan? Ciuman pertamaku diambil pemuda lain yang bahkan aku sendiri tak mengenalnya. Tubuhnya bergetar hebat.

Sasuke berjalan pelan ke arah si gadis berponi, mendekati Hinata yang masih syok itu. “Kenapa reaksimu hanya seperti itu? Apa itu ciuman pertamamu?” Tatapnya tanpa merasa bersalah.

Hinata menatap pemuda yang tengah berdiri di hadapannya itu. Otaknya tak perlu lagi berfikir untuk membenci Sasuke. Tangannya bergerak lebih cepat dari dugaannya. Entah mendapat kekuatan dari mana dia mendorong tubuh pemuda Uchiha yang kini dekat dengannya, lalu tak tanggung-tanggung dia mencekik leher pemuda berkulit putih itu. “Dasar gila! Kembalikan ciuman pertamaku, bodoh!!” Amuknya kesetanan.

Diluar dugaannya, Sasuke kaget melihat reaksi gadis itu, dia tak menyangka reaksi Hinata akan berbeda.

“Kembalikan ciuman pertamaku! Dasar buaya!” berangnya sambil memukul-mukul kepala Sasuke dengan tas yang dibawanya tadi. Gadis itu masih memaki dengan geram, bahkan semua nama binatang sudah ia sebut.

Sasuke menghindari amukan Hinata, dan saat dia melihat titik lemah gadis berponi itu, Sasuke berhasil mencengkram pergelangan tangannya, lalu tak ada satu detik ia berhasil mendorong Hinata hingga tubuhnya merapat ke tembok. Ia mengunci tubuh Hinata dan menatap tepat ke dalam retina gadis itu.

Berpasang-pasang mata melihat kejadian itu. Sepertinya, adengan anak penyelenggara pesta itu jauh lebih menarik dibanding acara pesta itu sendiri. Demi Kamisama! Sasuke benar-benar gila!

“Kau ingin aku mengembalikan ciuman pertamamu?” Tatap Sasuke sambil tersenyum. Sekilas ia melirik Obito yang wajahnya memerah menahan marah. Kemudian dia menatap wajah Hinata yang kini sangat dekat dengan wajahnya. “Apa kau tahu caranya?”

“Ti-tidak,” jawab Hinata gugup dan ketakutan.

Sasuke menyeringai, dia mendekatkan wajahnya yang kini tinggal beberapa centi lagi menyentuh wajah gadis itu. “Seperti ini caranya ...,” bisiknya pelan. Seperempat detik kemudian pemuda tampan itu menempelkan kembali bibirnya di bibir tipis kemerahan milik Hinata. Menyapunya dengan lembut.

Hinata berontak, tapi usahanya sia-sia karena Sasuke terlalu kuat. Pemuda itu tak membiarkan tangan Hinata mengganggu aksinya. Semakin lama ciuman itu semakin menuntut. Semakin panas dan gila.

“Wah ....” Beberapa tamu undangan yang melihat kejadian itu tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Mereka seperti melihat tontonan sebuah film gratis.

“Apa mereka sepasang kekasih?”

“Astaga! Dasar anak muda jaman sekarang.”

Tangan Obito terkepal melihat hal itu, tapi dia tak bisa mencegahnya sebab Sasuke telah membisikinya hal yang paling dia takutkan.

Obito-san, sepertinya kau menyukai gadis tipeku itu, tapi kenapa kau tidak menyatakan perasaanmu padanya? Ah, biar aku tebak. Kau takut melakukannya karena kau tahu jika kau menyatakan perasaanmu maka persahabatan di antara kalian akan berakhir dan dia akan membencimu. Karena itulah kau tak mau itu terjadi.

Kamisama, Hanatte Oitte [On Going]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon