rese

36 11 0
                                    

Pasti sakit deh bokongnya.

"Gilak lu cewe tapi kekuatan lo keren juga." Asep bangun sambil benerin kursinya.

"Maap gue ga sengaja,abisnya lo kampret banget sih."

"Hahaha lo takut gue cium ya?"

Kampreto

"Bacot!"

"Kalian berdua bisa diem ga sih?" Kata ani sama novi barengan.

"Punya mulut." Kata gue.

"Mentang-mentang punya temen sebangku udah gamau ngebacot bareng gue sama ani lagi." Kata novi sewot dan diangguki sama si ani.

"Iya tuh,lupa kali ama gembel-gembelnya." Kata ani dengan dramatisir lalu meluk novi.

Lebay

"Ga usah lebay deh, lo tau sendiri kan dari tadi si asep ini ngajak ribut mulu."

Krik krik..

"What? Asep? Oh my..nama gue jhosep! J-h-o-s-e-p. Bukan asep!!" Kata asep protes sedangkan duo gembel depan gue ngakak abis.

"Yaelah sama aja sih, cuma bedanya ga ada tambahan j-nya doang."

"Lo tuh ya suka banget deh ngerubah nama orang, heran gue. Gapapa kalo bagus dikit, la ini apaan asep." Ya Allah gue pengen ngakak.

"Biar keliatan ke-indonesiaan gitu loh."

"Haisshh...dasar cewe rese." Si asep nyubit lengan gue.

"Aw, sakit tauk."

"Itu hukuman buat lo."

Untung ganteng, kalo ga udah gue mutilasi dah tu anak.

"Bra, habis pelajarannya bu Endang nanti pelajarannya siapa?"Tanya asep ke gue.

Tunggu..

Bra?

Apa?

BRA???

"Bra maksud lo apaan.? Tanya gue memicingkan mata.

"Nama lo kan giska hazura brawijaya, gue panggil bra aja biar singkat." Kata si asep dengan tak tau malunya.

"Nama panggilan gue giska!" gue ninju lengannya, tapi keliatannya dia ga kesakitan.

"Hahaha satu sama kita."

"Rese banget sih jadi cowo."

"Lo juga rese,rese teriak rese."

Ihh bikes bikes bikes deh...

"Gaes, ada pak sopyan." Si Roni kurang kerjaan banget dari tadi jadi penunggu pintu buat jaga-jaga kalo ada guru masuk.

"Mana dah." Si Bima ikutan ngintip dari pintu yang dibuka sedikit sama Roni.

"Pak sopyan udah mau nyampe gaes." Teriak si Bima. Dasar ga sopyan ehh sopan.

Ceklek

Pak sopyan membuka knop pintu.
Btw pak sopyan ngajar seni budaya sekaligus wali kelas di kelas gue.
Selera humornya mantep banget.
Klop banget sama anak-anak.

"Assalamualaikum waroh matullahi wa barokatu." Salam pak sopyan lalu duduk di kursi singgasana.

"Waalaikumsalam warohmatullahi wabarokatu."

"Baik anak-anak, keliatannya kalian tidak siap untuk menerima materi dari saya jadiii..." kata pak sopyan menggantungkan omonganya

"Jamkos?" Tanya ani

"Pulang pagi?" Tanya Roni dengan semangat yang membara.

"Jadi hari ini kita ulangan." Kata pak sopyan.

'Haaa' semuanya tercengang.

"Humor anda tidak lucu pak." Kata anji.

Udah biasa kelas gue kalo sama pak sopyan tuh santuy banget, orangnya terlalu santuy soalnya.

"Hahaha, terus gimana orang ga ada yang semangat."

"Stand up pak biar kita semua semangat dan fresh lagi." Usul bima.

"Berani bayar saya berapa?"

"Pake uang kas pak, tenang."

"Enak aja!" Sentak yeri ke bima

"Sudah-sudah, kita main tebak-tebakan saja sebelum ke materi biar kalian fresh dulu."

"Ashiyapp."

"Kenapa seekor kucing ketika dapat ikan,dibawa lari jauh sambil nengok terus kebelakang saat ikannya mau dimakan?"

'Biar aman.'

'Biar ga ketahuan pak.'

'Takdir pak.'

"Salah. Jawabannya ya karena kucing ga punya kaca spion jadi dia nengok belakang terus."

Tawa pun meledak😂

Cek cek 1 2 3

Bunyi cek suara salon. Kelas yang tadi rame mendadak hening karna teralihkan oleh salon yang ada di sudut atas kelas gue yang disalurkan dari kantor yang digunakan buat ngasih pengumuman tiap kelas.

Perhatian untuk seluruh siswa siswi bahwa hari ini bapak ibu guru akan mengadakan rapat dan kalian diperbolehkan pulang. Tapi sebelum pulang dipastikan tiap kelas bersih. Terimakasih

'Horeee'

'Aye-aye'

'Yeeeeee'

Setelah membersihkan kelas kami pun pulang ke habitat kami masing-masing.

Happy reading peybeh😚😚😚
Semangatin terus lewat komen dan vote-nya😍😍😍😍💜

The GembelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang