Menulis Teen Fiction

Start from the beginning
                                    

Kalau pengarangnya suka sama budaya kebaratan, segala hal, ya pasti bakal seperti itu pula corak tulisannya. Kalau suka sama kesusastraan Indonesia ya pasti akan mengikuti pula.
Intinya batasan untuk fiksi remaja generalisasinya ada di tokoh dalam cerita dan target pembaca. Sisanya, fleksibel. Sah-sah saja. Paham nggak sampai sini?

Bang Ge sudah setahun ini membimbing beberapa orang untuk menulis dan menyelesaikan buku pertamanya. Dan mereka berhasil menyelesaikan tulisannya rata-rata selama 1 bulan secara intensif. Kebanyakan dari mereka ingin menulis genre remaja, cuma ngasih rambu-rambu sederhana. Semisal batasan-batasan dalam bercerita. Sisanya, lepaskan mereka untuk bebas berekspresi dalam tulisannya. Tugas saya nggak beda seperti pembimbing skripsi, mengoreksi, dan memberi PR revisi.

Hasilnya, keren. Mereka menemukan gaya berceritanya sendiri. Sebab Bang Ge membebaskan mereka untuk menuangkan idenya sedemikian rupa.
Fiski remaja itu soal tokoh dan target pembaca. Udah. Itu doang.
Ada lagi Fiksi Dewasa Muda, Fiksi Dewasa, Fiksi anak-anak.
Yang membedakan cuma tokoh dan target pembaca.

Urusan mau bernuansa romansa, horor, fantasi, religi, thriller, komedi, kriminal, dll. Itu terserah dan sah-sah saja.
Jadi kalau dipikiran temen2 selama ini bahwa fiksi remaja itu harus menceritakan tentang anak SMA doang. Ya kreativitasnya bakal terkurung.
Jangan takut nulis fiksi remaja dengan nuansa lain. Buka pikiran. Banyak baca. Jangan melulu nyeritain tentang tema boy-boy-an yang emang udah biasa banget

Kalau pengin mendapat tempat di hati pembaca, ya kalian harus siap dobrak kebiasaan lama. Harus beda. Fiksi Remaja di Indonesia harus variatif. Jangan hanya karena kalian pengin terkenal dan banyak reads, lantas ikut-ikutan tema booming. Plis, jangan seperti itu kalau mau benar2 keren dan orisinal.

Lalu, yang perlu diperhatikan lagi ini nih, Kalau nulis Fiski Remaja jangan sampai salah menggunakan kata ganti.
Bedakan mana cowok, laki-laki dan pria. Bedakan pula mana cewek, perempuan, dan wanita. Saya suka lucu kalau baca tulisan tentang anak SMA. Dan pengaranya menyebut tokoh yang notabene masih berusia 17 tahun, lalu kata gantinya dengan Pria.

Contoh:

"Agus yang memakai seragam OSIS hari itu berjalan menuju kelas dengan perasaan senang. Pria itu menata rambutnya sampai kelimis."

Ini fatal. Terlihat benar, tapi fatal. Menurut saya ini kurang tepat banget.

Bagusnya, "Agus yang memakai seragam OSIS hari itu berjalan menuju kelas dengan perasaan senang. Cowok itu menata rambutnya sampai kelimis."

Nggak apa-apa, sebut saja cowok. Ada kok di KBBI.
Laki-laki = Untuk menyatakan gender/jenis kelamin.
Cowok = Laki-laki remaja/muda.
Pria = Laki-laki dewasa/tua.

Perempuan = Untuk menyatakan gender/jenis kelamin.
Cewek = Perempuan remaja/muda.
Wanita = Perempuan dewasa/tua.
Ingat, kata ganti itu faktor yang nggak kalah penting dalam penceritaan. Jangan sampai keliru.

Gadis/bujang/pemuda/pemudi setara dengan cewek/cowok.
Jangan takut memakai gue-lo, saya-Anda, aku-kamu dalam Fiksi Remaja. Yang penting adalah gimana sih kamu menyuguhkan cerita itu. Boleh untuk anak SMA.

Bang Ge sendiri kiblatnya ke hal yang kebarat-baratan. Dari tontonan, bacaan, referensi umum dan semacamnya. Alasannya kareba kegemaran arah ini paling out of the box dibandingkan dengan kecenderungan ke arah budaya Korea. Akui saja.

Sejauh saya membaca buku2 yang masih berbahasa Inggris atau pun yang udah diterjemahkan, fiksi remaja di sana sebutannya Young Adult. Dan mereka (penulis) selalu bisa menampilkan sisi lain yang baru atau pun luput dari perhatian kebanyakan orang. Terutama penulis Indonesia yang masih suka cari aman.

Tapi, Bang Ge kembalikan lagi pada siapa-pembaca-saya. Makanya Bang Ge akalin sebaik mungkin agar kemasan dan konfliknya sudah sesuai pun matang untuk orang Indonesia. Terutama, pembaca remaja.
Mau seliar apa pun, patokannya ya tetap budaya moralitas orang-orang kita. Kalian harus bisa menemukan corak tulisan kalian sendiri.

Buatlah pembaca percaya kepada nama kamu. Sehingga apa saja yang kamu tulis, apa pun judulnya, genrenya, temanya, pasti tetap dilahap oleh pembacamu. Lebih hebat yang seperti itu.Mulai sekarang, jadilah masa bodoh dengan berapa pun jumlah pengikut atau reads kalian. Kalau fokus kalian pada angka-angka itu, hasilnya nggak akan senikmat seharusnya.

🍁 Pesan Bang Ge : Tetap penasaran, tetap membaca, tetap berlatih, jangan cepat puas, ikhlas. 🍁

Sesi Tanya Jawab

1.
Tanya:
Selamat siang Bang Ge, saya ecil. Saya mau nanya, bagaimana cara bang ge untuk membuat cerita itu lain dari yang lain? Secara saya sendiri pun masih kurang mampu. Apa boleh bagi tipsnya?

Jawab:
Versi saya:
1. Banyakin nonton film.
2. Banyakin baca berita.
3. Perbanyak baca buku nonfiksi.
4. Jangan plagiat.
5. Riset yang lama, baru nulis.

2.
Tanya:
Selamat siang, Bang Ge. Saya Ze mau tanya, menulis genre fiksi remaja itu hanya menentukan target pembacanya saja dan gak melulu soal cerita anak SMA.

Jadi, untuk tokoh tersebut bagaimana cara menciptakannya jika tidak berpatok dengan anak SMA?

Jawab:
Selain anak SMA? Anak yang nggak sekolah, santri, anak punk, anak jalanan. Mereka remaja. Beri kesempatan pada karakter mereka untuk masuk dalam imajinasi kamu.

3.
Tanya:
Selamat siang Bang Ge. Saya Sarinaava. Kata Abang tadi 'kan. Kita sah-sah aja bawak topik sekreatif mungkin di cerita tenfic. Terus semisal nih kita buat ada pembunuhan di dalam cerita. Gimana caranya memasukan unsur Gore dengan baik, namun masih bisa dikonsumsi remaja?

Jawab:
Ya jangan tampilkan adegan Gore. Buat kiasan  atau deskripsikan yang proporsional. Bisa kok menceritakan adegan pembunuhan tanpa blak-blakan. Biasanya yang perlu disensor atau diperhalus itu deskripsi luka dan darah. Itu batasan dari penerbit yang pernah dapat.

4.
Tanya:
Kak, aku mau nanya. Aku sering ngayal dan dapet ilham nulis dari sana ditambah beberapa kisah temen. Aku jg kalo nulis mudah mengalir aja gitu, misalnya udah bikin sinopsis dan selesai. Tapi nanti waktu nulis dan di akhir eksekusinya kurang pas dan gak puas. Bagaimana kak cara ngatasinya, apa ada trik buat itu? Secara kk Ge yang udah lebih berilmu dan paham hehe.

Jawab:
Bikin outline dan sinopsis lengkap.

5.
Tanya:
Mungkin ini keluar dari jalur temanya yah Bang. Tapi saya pengin tahu gimana cara Abang saat menulis Pov cewek itu feelnya dapet banget, boleh minta tipsnya lagi? Terutama saya juga pengin nyoba untuk pake pov cowok, tapi belum ada keberanian karena takut gak dapet feelnya. Terima kasih.

Jawab:
1. Sering baca tulisan POV cewek/cowok.
2. Amati sekitar.
3. Bedakan perilaku tokoh.
4. Amati cara bicara atau tingkah laku lawan jenis.

Teen Fiction The WWGWhere stories live. Discover now