SSH - 14

4.1K 329 2
                                    

Typo:v

   Seperti apa yang di rencanakan, Taehyung dan Bambam pergi berjalan - jalan menikmati setiap bangunan kota Seoul siang ini. Eh tidak, hanya Taehyung saja yang menikmati sedangkan Bambam sedari tadi hanya melihat - lihat sesekali menghembuskan nafas nya karena bosan.  Tentu saja, Bambam sedari tadi hanya mengikuti kemana sahabat nya ini pergi, dan sampai sekarang Bambam pun tak tahu tujuan mereka itu mau kemana. Ia menghela nafas kasar sekali lagi dan beralih menatap Taehyung yang terus berjalan dengan wajah yanh datar menatap ke arah depan.

"Tae! Sebenar nya kita mau kemana? Sudah hampir 1 jam kita berkeliling dan tak ada tujuan yang pasti." Ucap Bambam kesal.

"Jalan - jalan." Sahut Taehyung membuat Bambam nambah kesal.

"Aku bilang kan jalan - jalan dan sekarang kita sedang jalan - jalan." Lanjut Taehyung, Bambam ingin sekali mengurung Taehyung di kandang hewan ternak di toko yang mereka lewati saking kesal nya. Tapi karena Bambam baik jadi ia hanya mengumpat terus menerus di dalam hati.

"Bam..." Mendengar panggilan Taehyung, Bambam menoleh menatap Taehyung. Mereka berdua menghentikan langkah nya.

"Bagaimana cara nya melupakan sejenak masalah. Aku sudah mencoba dari tadi tapi tetap saja, kata - kata itu terus bersarang di pikiran ku." Ucap Taehyung, ia menundukan kepala nya. Mendengar itu, kekesalan Bambam yang tadi membucah digantikan dengan rasa iba yang mendalam. Ternyata selema mereka berjalan, Taehyung berusaha melupakan sejenak ingatan masalah nya.

"Taehyung, kajja kita duduk di bangku itu." Ucap Bambam menuntun Taehyung menuju sebuah bangku di pinggir jalan dekat dengan lampu jalan.

"Tae.." Saat mendudukan tubuh mereka ke bangku tersebut. Bambam mencoba berbicara kembali agar Taehyung mengerti.

"Aku tahu masalah yang kau alami ini sangat besar buat mu. Seseorang yang selalu menyayangi mu dan merawat mu dari dulu menyimpan kebohongan terhadap kalian bertiga. Tapi aku ingin bertanya pada mu, apakah... Dia memperlakukan mu meminta imbalan?" Tanya Bambam di jawab gelengan oleh Taehyung.

"Apa dia pernah memarahi mu jika kau melakukan hal yang keterlaluan terhadan nya, contoh nya sekarang?" Lagi, Taehyung menjawab dengan gelengan.

"Itu berarti dia sangat tulus kan?" Taehyung mengangguk. Bambam tersenyum, perlahan - lahan ia bisa membuat Taehyung mengerti.

"Dan... Apa kau tak bertanya apapun kenapa ia melakukan kebohongan itu terhadap mu?" Taehyung mengangkat wajah nya menatap sahabat nya tersebut.

"Taehyung... Jika dia menurutmu yang sekarang sangat jahat. Apa kau tak bisa melihat perlakuan nya selama ini padamu? Kau bahkan mengatakan padaku... Hyung mu itu menangis saat kau berusaha pergi dari rumah itu. Itu berarti dia tidak ingin kalian meninggalkan nya. Harusnya kau bertanya mengapa dan kenapa Seokjin hyung membohongi kalian seperti itu. Kalian adik tiri nya, tetapi perlakuan nya dengan kalian seperti adik kandung nya. Kau mengertikan.?" Mata Taehyung berkaca - kaca mendengar kalimat demi kalimat yang Bambam katakan. Ia menunduk memikirkan kesalahan yang ia perbuat. Tak lama sebuah isakan kecil terdengar dari telinga Bambam. Ia mengusap punggung Taehyung untuk menenangkan.

"Hiks.. A-aku salah.. Hiks.. Bam, dia hyungku hiks, dia... Bam aku menyayangi nya.. Hiks aku sudah menyakiti nya hiks, Jinny hyung hiks. Dia pasti tersiksa hiks." Isak Taehyung, untung saja pejalan kaki tidak cukup ramai.

"Ssttt sudah, sudah. Hey aku tidak menyuruh mu menangis. Astaga aku bisa repot." Ucap Bambam. Tapi Taehyung masih terisak.

"Jika kau terus menangis, kau akan jelek dan aku tidak ada saingan wajah tampan ku ini." Ucap Bambam dan itu berhasil membuat Taehyung sedikit terkekeh dan memukul pelan tubuh Bambam walaupun isakan masih terdengar.

THE MOON LIGHTWhere stories live. Discover now