SSH - 5

5.3K 426 7
                                    

"Kok kerumah Ncim Jin hyung?" Tanya Jimin saat melihat rumah aslinya dari jendela kaca mobil.

"Kita ambil barang - barang kalian dulu nee. Mulai sekarang Jiminie dan adik - adik Jiminie kan tinggal sama hyung." Jawab Seokjin, ia keluar dari mobil lalu membuka pintu untuk Jimin dan langsung digendong oleh Seokjin.

"Terus yang jaga rumah Ncim siapa? Eomma dan Appa kan lagi pergi." Ucap Jimin membuat Seokjin tersenyum sedih.

"Tenang saja, nanti pasti ada yang jaga rumah ini kok." Ucap Seokjin dan Jimin mengangguk mengerti. Mereka langsung memasuki rumah yang sudah kosong tersebut.

Seokjin menatap sekeliling rumah tersebut, sangat rapih, ia melihat sebuah foto berukuran besar terpasang di tengah - tengah dinding ruang tamu. Seokjin menurunkan Jimin, dan Jimin langsung berlari ke atas tangga menuju kamar nya, Seokjin mendekati sebuah figuran foto tersebut. Dalam foto tersebut kedua pasangan dewasa dan ketiga anak kecil dengan yang balita digendongan wanita yang masih terlihat muda itu. Ia menatap namjan dewasa di samping wanita tersebut, namjan itu memiliki persamaan di wajah Seokjin kecuali bibir, namjan itu Appanya.

"Appa..." Ucap Seokjin rilih lalu ia tersenyum tipis.

"Semoga kau tanang nee Appa. Aku, Yoongi, dan si kembar selalu menyayangi mu." Ucap Seokjin, ia beralih menatap wanita di sebelah Appa nya.

"Kau... Walaupun kau Eomma tiri ku tetapi aku tak bisa menyalahkan mu sepenuh nya karena kau sudah merebut Appa kami. Tapi... Aku yakin kau adalah yeoja dan Ibu yang sangat baik, melihat betapa kuat nya anak mu dan betapa baik, lembut nya anakmu. Aku berjanji akan menjaga nya, tenang saja kau tak perlu khwatir, tetap lah tenang disana." Ucap Seokjin dengan senyuman yang semakin lebar dan manis.

Drrtt! Drrtt!

Seokjin tersentak dan mengambil ponsel nya di saku celana nya. Ia melihat nomir yang terterai di handphone nya.

"Yoongi?" Gumam Seokjin.

"Yeoboseo. "

" Yeoboseo Jin hyung, hyungie mian aku mungkin tak bisa ke rumah mereka, ada kelas tambahan. " Ucap Yoongi disebrang sana.

"Ah tidak apa Yoongi, lagipula hyung sudah berada di rumah ini dengan Jimin." Ucap Seokjin berjalan menyusul Jimin di lantai atas.

" Syukurlah kalau begitu. Masalah keperluan Kookie biar aku saja Hyung, aku dan Taetae akan pergi kesuatu tempat nanti. "

"Baiklah hati - hati. Dan Yoon!"

" Nee? "

"Hyungie akan pulang terlambat setelah membawa pulang Jimin dan menjemput si kembar. Jaga mereka nee."

" Tentu, hyung. Baiklah aku akan menelfon lagi nanti, hyungie juga hati - hati. "

"Nee, belajar yang rajin."

" Nee hyungie, aku tutup telfon nya. "

"Baiklah."

Tut!

"Jiminie!" Panggil Seokjin.

"Disini Hyung!!!" Seru Jimin dari sebuah ruangan, Seokjin membuka sebuah pintu berwarna biru langit itu. Saat ia masuk tampaklah sebuah kamar dengan nuansa langit biru yang indah. Terdapat dua buah ranjang kecil yang Seokjin bisa menebak ini adalah kamar Jimin dan Taehyung.

"Jin hyung! koper Ncim tidak muat kalau baju nya dibawa semua." Ucap Jimin muncul secara tiba - tiba membuat Seokjin tersentak.

"Aigoo, Jiminie~" Jimin hanya menyengir melihat Seokjin kaget.

THE MOON LIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang