Serbuan Ke Blambangan

429 14 0
                                    


" surat yang dibawa oleh Kebo dhiro berupa ancaman terhadap Majapahit, dan aku ingin sebelum mereka menyerang kita, kita yang menyerang mereka lebih dahulu "

Gusti ratu terdiam sesaat, hembusan napasnya yang kini ganti terdengar, ada sesuatu yang harus dia pikirkan secara matang.

" patih Loh gender "

" sendiko gusti ratu "

" siapa yang pantas memimpin penyerbuan ke Blambangan? "

Ingin rasanya patih Loh gender mengangkat derajat kedua anaknya di hadapan gusti ratu Dyah kencana wungu, namun itu tidak mungkin, karena kedua anaknya tidak mampu mengalahkan Kebo dhiro.

" Panji raka jaya, bagaimana gusti ratu ? "

Untuk nama yang satu ini gusti ratu tidak berani langsung memutuskan, dia masih butuh masukan dari para orang istana yang lain.

" bagaimana menurut kalian semua yang ada disini ? "

Sejenak semua terdiam, mereka mulai sibuk dengan pikirannya masing masing, dan gusti ratu menunggu masukan mereka.

" mohon ampun gusti ratu "

" silakan paman rakryan mantri Amokapala "

" hamba yang akan memimpin penyerbuan ke Blambangan dengan Panji tentunya "

" aku bisa menerima itu "

Panji cuma prajurit biasa, namun kesaktian yang dia miliki sudah membuka mata bagi semua orang, bahwa dia tidak bisa lagi disepelekan.

Layang seto dan Layang kumitir begitu kesal, karena dia tidak diikutkan dalam penyerbuan tersebut, hingga dalam sebuah kesempatan, mereka mencurahkan segalah rasa kesalnya pada sang ayah Patih Loh gender.

" harusnya gusti ratu tidak menunjuk Panji dalam penyerbuan ke Blambangan ayah "

Ujar Layang seto dengan nada agak kesal.

" benar ayah, harusnya kita berdua ada dalam barisan penyerbuan itu "

Tambah Layang kumitir.

Patih Loh gender cuma diam, namun sorot matanya yang tajam langsung tertuju kepada kedua anaknya tersebut.

" kenapa ayah diam saat gusti ratu menyetujui rakryan Amokapala dan Panji ? "

Merasa kesal karena disudutkan kedua anaknya, patih Loh gender langsung bersuara lantang.

" bisa apa kalian ?, mengalahkan Kebo dhiro saja tidak mampu, apalagi menghadapi Kebo marcuet "

Kedua putranya langsung menundukkan kepala, mereka tidak berani menatap wajah ayahnya.

" harusnya kalian pergi mencari guru lagi, bukannya mempermalukan ayahmu ini "

Layang seto dan Layang kumitir cuma saling berpandangan, mereka tidak bisa lagi membantah kata kata ayahnya.

" pergilah kalian mencari ilmu yang mumpuni, setelah itu barulah kalian kembali ke Majapahit "

" apa kami harus keluar dari Majapahit  ? "

" itu yang seharusnya kalian lakukan "

Mereka kembali terdiam, rasanya sangat sayang bagi mereka untuk meninggalkan kemewahan yang selama ini sudah mereka dapatkan dengan menjadi anak patih.

" kalian harus sadar, nama ayahmu saja tidak akan cukup mengangkat derajat kalian di istana "

Mereka cuma diam, tidak ada yang bisa mereka katakan, hanya merenungkan kata kata yang baru saja ayah mereka ucapkan.

Ksatria Majapahit 4 Legenda Jaka UmbaranWhere stories live. Discover now