~•~ 33 ~•~

Mulai dari awal
                                        

"Paman jelaskan pada ka—"

Tring~

Belum sempat Taejin dengan kalimatnya. Namjoon sudah lebih dulu melemparkan flashdisk kecil ke arah Taejung.
"Itu adalah video mommy kalian di hari ulang tahunnya, dari 17 tahun yang lalu hingga semalam.." setelah mengatakan itu, Namjoon mengambil jas nya dan melangkah pergi meninggalkan Mansion nya.

Taejung dan ketiga saudaranya menatap benda kecil itu dalam diam. Taeri beranjak dari duduknya dan mengambil flashdick itu. Meninggalkan ruang makan dan menuju ruang keluarga. Menyalakan tv layar lebar yang memang sudah tersedia di sana dan mecolokkan flashdisk itu.

Taejung, Taejin dan Taera menyusul. Duduk sofa dan membiarkan sang adik memutar semua video di flashdisk itu.

Taera ikut duduk dan menunggu video pertama di putar. Hal pertama yang keempat remaja itu lihat adalah hari, tanggal, bulan dan tahun.

Senin, 1 September 2003

Dan Video Jungkook yang terbaring lemah dalam keadaan tengkurap di atas sebuah ranjang putih. Dengan tato bunga mawar merah satu tangkai di punggung nya. Hingga beberap detik kemudian, Jungkook yang berteriak kesakitan. tangkai dan kelopak bunga mawar kedua mulai terukir.

Keempat remaja itu membelalak.
"Mo-mommy.." mata Taera dan Taeri berkaca-kaca.

Taejung dan Taejin pun tak kalah terkejutnya. Apa lagi melihat bunga mawar kedua yang akan mulai terukir di punggung mommy mereka.
"A-apa ini.? mommy.? Oppa.? Bagaimana bisa mommy.?" Taeri benar-benar tak tahu harus berkata apa lagi.

Mata dan pipi mereka semua sudah basah karena air mata. Benar-benar tak kuat melihat mommy mereka yang berteriak kesakitan seperti itu.

Mereka sedang melihat sesuatu yang tak mungkin. Bagaimana bisa bunga mawar di punggung Jungkook bisa terukir sendiri. Mereka saat ini sedang melihat sesuatu yang sering terjadi di sebuah cerita fiksi. Benar-benar sulit di percaya, bagaimana bisa hal seperti ini mungkin terjadi.?

Mereka terus menonton video nya sampai habis. Hingga video terakhir, tepatnya yang terjadi tadi malam.

Sabtu 1 september 2019.

Masih sama dengan video lainnya. Jungkook yang berteriak kesakitan, dengan bunga mawar yang terukir dengan sendirinya di punggung Jungkook. Tapi di tempat yang berbeda dan suasana yang berbeda juga.

Jungkook di tidurkan di atas ranjang kaca. Dengan nuansa putih bersih di seluruh sudut ruangan. Dan, kedua kaki dan pergelangan tangan Jungkook yang di borgol.

"Mom hiks.." isakan Taeri terdengar. Yeoja itu benar-benar tak kuat melihat mommy nya yang berteriak kesakitan seperti itu. Apa lagi fakta yang baru saja mereka ketahui. Mommy mereka akan tertidur atau koma selama satu minggu lamanya.

"Matikan hiks, matikan oppa, Taera tak kuat melihat mommy seperti itu hiks.." Taera memeluk Taejung erat. Menangis sesugukan di pelukan kakak nya.

Taejung dan Taejin juga menangis, tapi dalam diam. Setelah video itu benar-benar berakhir, Taejin beranjak dan mematikan tv dan mecabut flashdisk lecil itu. Tangan nya meremat flashdisk itu kuat.

Taejin benar-benar tak tahu harus berkata apa. Mereka bingung, mereka kecewa, mereka sedih dan takut.

Bingung bagaimana bisa hal tak mungkin ini terjadi pada mommy mereka. Kecewa karena mereka tak ada di sisi sang mommy di saat-saat rasa sakit itu datang. Sedih karena mommy mereka mengalami hal ini. Dan mereka takut semua itu bisa saja membuat mereka kehilangan sang mommy.

"Jin-ah, apa kemampuan mu menjadi hacker masih berlaku sampai sekarang.?" tanya Taejung dengan wajah datarnya. Tapi air mata itu masih mengalir membasahi pipinya.

Taejin menoleh, menatap Taejung dengan tatapan heran dan bertanya.

Taejung yang tadinya menatap lurus kedepan dengan mata memerah mendongak. Menatap tepat di mata Taejin yang berwarna sama dengan nya itu.
"Lacak GPRS handpone ketiga paman kita itu.."
.

.

.
Sedang kan di tempat Taehyung. Namja itu kini tengah berada di rung kerjanya dengan perasaan campur aduk. Semalam ia tak pulang ke Mansion orang tuanya ngomong-ngomong.

Taehyung memutuskan untuk ke kantornya dan menginap di sana saja. Dan pagi ini ia lansung bisa duduk di kursi kerjanya dalam ke adaan rapi.

Taehyung memijit pelipis. Ia sedang di landa kebingungan dan kesedihan. Berbagai macam pertanyaan bersarang di kepalanya sekarang. Tapi tak ada satupun bisa ia jawab. Hanya satu orang yang bisa menjawab pertanyaan nya.

Park Jungkook ahh tidak, Jeon Jungkook lebih tepatnya.

Apa lagi mendengar kata-kata pedas yang di lontarkan Taejung tadi malam di kamar mandi. Taehyung benar-benar tak mengerti apa maksudnya. Apa lagi dengan perasaan nya yang benar-benar sedih dan sakit saat kata-kata itu keluar dari mulut remaja 17 tahun itu.

Taehyung mengusap wajahnya kasar. Mendial nomer tangan kanannya Jakson meminta ke rungannya saat itu juga.

Ceklek..

Jakson masuk tanpa mengetuk pintu. Taehyung tak masalah dengan hal itu, karena memang dirinya yang meminta. Jakson membungkuk sopan.
"Ada yang bisa saya bantu tuan.."

"Kau pastinya sudah tahu kalau jjk adalah Park Jungkook mantan istriku bukan.?" tanya Taehyung memastikan.

Jakson tanpa ragu menggangguk.
"Iya tuan.."

"Kau pasti sudah mengerti maksud ku Jakson.." Taehyung mencabut dua helai rambutnya dan menyerahkan nya pada Jakson "Lakukan tes DNA dengan salah satu anak kembar empat Jungkook, hasil tes nya harus sudah ada besok, aku tak mau tahu, dan— cari tahu semua kehidupan Jungkook setelah bercerai dengan ku.."

_______~•~_______

[TO BE CONTINUED]

∆∆∆

Al balik lagi.!!!!

Semoga suka dan nggak ngecewain. Maaf juga kalau banyak typo nya.

Emm,, sejujurnya Author heran, vote nya makin berkurang, apakah sudah tidak seru lagi.?

Jangan lupa vote+coment yaa~
🙏🙏🙏

B E T R A Y A L [kth-jjk] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang