8. Confused

64 18 8
                                    

Libur musim dingin sedikit lagi berakhir. Michael masih saja terngiang-ngiang akan omongan Hoseok. Antara bingung dan entah apa yang ingin dia pikirkan lagi.

Sudah lama Michael memikirkan itu, sudah lama juga Yoongi melihat tingkah adik tirinya itu. Karena penasaran dan juga rasa khawatir, Yoongi pun menanyakan apa yang sedang dipikirkan Michael.

"Hei!" Panggil Yoongi yang tentunya mengagetkan Michael karena kedatangannya yang seperti hantu.

"Gosh!"Kaget Michael.

"Hei Hei!! Calm down! Sampai segitunya kamu kaget?" Tanya Yoongi yang juga kaget pastinya, tapi sayang tidak terlihat. Dasar manusia bertopeng!

Dan Tsundere pastinya!

"Oh God!! Who's not afraid if people startle u, huh?!!" Tanya Michael yang kesal dan pastinya membentak.

Itu tidak membuat Yoongi takut, tapi Yoongi malah tersenyum ke arah adik tirinya itu. "Huft... kamu aja yang udah aku panggil malah gak denger," jawab Yoongi dengan santainya sembari duduk di sofa sebelah Michael.

Michael masih kesal dengan Yoongi. Michael pun tak mengubris apa yang dikatakan Yoongi tadi. Masa bodo akan apa yang dia lakukan selanjutnya, yang pasti Michael sedang bingung kali ini. Kurang lebih, itulah yang sedang dipikirkan Michael kali ini.

"Ih... dipanggil malah gak nyaut lagi! Anda patung?!"

"Whatever! And please mirror!! You too, okay?!" Ujar Michael kesal akan sikap bodoh kakak tirinya kali ini. Jarang sekali Yoongi seperti ini.

"Sure? I'm not a stone, u know? Hahaha...." Ujar Yoongi dengan bangga.

Masih dengan kedinginan Michael, ia tak mengubris perkataan Yoongi.

"Gak sadar diri dasar!" Gumam Michael yang hampir tak didengar oleh kucing ini. Sayang sekali itu hampir, karena pendengaran sang kucing tak tuli seperti yang dipikirkan Michael.

"Ya udah.... gue diem sekarang. Lo dari hari pernikahan eomma dan appa kenapa murung terus?" Tanya Yoongi yang sedang bermain dengan ponsel pintarnya itu.

Dia baru aja nanya ke gue? Gak ngeliatin gue lagi! Dasar tsundere! Batin Michael.

"Setidaknya oppa liat ke gue dong! Dasar nomophobia!" Ujar Michael menghina.

"Lo dapet perspektif itu dari mana, hah?! Gue bukan nomophobia," tukas Yoongi dingin tak berpaling dari ponselnya itu.

"Lantas apa? Ponsel mulu yang elo liat! Ngadep gitu kek kalok ngomong sama orang! Kakak apaan lo, gak ada rasa sayangnya sama adik sendiri? Mentang-mentang gitu adik tiri lo!" ucap Michael berhenti sejenak.

"Oh atau mungkin...."

"Atau mungkin?"

"Iya!! Atau mungkin elo mau ngusir gue dari rumah ini, kayak yang dilakuin kakak kakak tirinya ke adik tirinya! Gue gak mau!! Emang sih gue secantik Cinderella, tapi gue gak mau tersakiti dan disuruh-suruh!! Hueeeee...." ujar Michael histeris.

Sungguh, rasanya Yoongi ingin menenggelamkan Michael ke Sungai Han, boleh juga ke Sungai Nil. Agar Yoongi tidak bisa mendengar celotehan-celotehan tak masuk akal sang adik tirinya itu.

Hey Yoongi, tidakkah kau tau? Sifat adikmu itu mirip sepertimu dan tentunya karena dia berteman dengan Jung Hoseok.

"Ingin rasanya menghanyutkan abu-abu tak berguna," ujar Yoongi dengan malasnya. Yang sebelumnya seluruh atensi mengarah ke Michael, sekarang hanya malas dan tak ingin melihat Michael lagi. Ya.. walaupun hanya sekedar melirik, bukannya melirik juga melihat, itu lah yang ada di benak Yoongi kali ini.

A Brand New DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang