💕 Indae 4 💕

24 12 1
                                        

Hari ini Inezha Memaksa Masuk kesekolah karena ayahnya akan memarahinya lagi jika dia beralasan untuk tidak kesekolah walaupun dia rasa tubuhnya sedang tidak enak

Dan dihatnya semua pandang mata disekolah itu memandangnya sinis entah apa yang telah terjadi

" dasar cewek ngak modal "
" Mati aja lo sana "
" Ngak punya malu "

Ucapan - ucapan itu memenuhi telinga Inezha
Sungguh dia tidak tahu masalah apalagi yang akan dia hadapi

" Dasar cewek ngak punya malu masih nampakin dirinya kesekolah "
Kata irene yang langsung menampar Inezha Lalu dia terhempas jatuh kelantai

" Maksud lo apa ?"
Ucap Inezha Lalu berusaha berdiri

" Ngak usah sok suci deh lo "
Tambah jennie dan langsung menarik Inezha Ke papan mading

Betapa kagetnya Inezha Saat melihat fotonya tanpa busana itu tertempel dimading

" Siapa yang tega melakukan ini "
Ucap Inezha Menangis sekencang - kencangnya

Murid yang melihatnya langsung melempari kertas ada juga yang melemparinya air dan terigu sampai seluruh badanya tertutupi

" Kapan dunia adil kepadaku "

" Bunda aku ingin ikut kepadamu saja "

Ucap Inezha Dalam hati melihat semua ini

" Berhenti kalian semua "
Ucap salah satu guru disekolah itu

" Inezha Kamu ikut keruangan saya "
Sambungnya dan dia Pun langsung ikut bersamanya

-

" Kamu tahu kesalahan kamu apa ? Apa kamu ngak malu melakukan ini ? "
Tanya salah satu guru yang ada disitu tetapi Inezha hanya bisa menundukkan kepalanya

" Saya sudah menelpon Ayahmu dan sebentar lagi dia akan sampai disini "
Mendengar kata ayahnya dia langsung berbicara

" Jangan telepon ayah saya Bu "
Ucap Inezha Memohon

Tetapi tak lama kemudian ayah Inezha Sudah datang dan langsung masuk ke ruangan itu dan langsung menampar Inezha yang duduk di ruang guru itu

" Dasar anak kurang diuntung "
Ucap Ayah Inezha Yang menamparnya hingga dia terjatuh terhempas kelantai

" Maafin aku ayah tapi ini bukan salah aku "
Ucap Inezha Membela diri

" Udahlah ayah udah tahu kalau kamu suka pulang malam karena pacaran kan "
Ucap Ayah Inezha Lalu memukulnya lagi sampai dia kesusahan untuk bangun

" Sudah pak dengarkan perkataan dia dulu "
Kata salah satu guru diruangan itu

" Ngak bisa , anak ini emang butuh pelajaran "
Kata Ayahnya Lalu menjambak rambutnya

" Ayah sakit ayah "
Ucap Inezha Merintih kesakitan

Guru yang melihatnya langsung menghentikan dan melerainya

" Baiklah sekarang kamu harus jujur siapa yang sudah melakukan ini kepadamu ? "
Ucap wali kelas Inezha disitu

Tetapi Inezha Masih membisu dia tidak bisa menjawab karena Arka menyuruhnya untuk tidak memberitahunya dan bila orang lain tahu maka adiknya tidak akan selamat

" Jawab bodoh "
Ucap Ayahnya lalu menamparnya

" Aku ngak tahu ayah , kumohon berhenti menyakitiku "
Ucap Inezha yang Menangis tersedu - sedu

Inezha Sangat ketakutan dan akhirnya tidak menjawab pertanyaan dari guru dan ayahnya
Lalu dia ditarik rambutnya oleh ayahnya menuju mobil , pandangan - pandangan sinis dari semua orang terutama irene dan pecundang Arka juga melihatnya ditarik oleh ayahnya

" Masuk kamu "
Ucap Ayah Inezha Mendorongnya

-

Sesampainya dirumah dia dibawa ke toilet dan langsung diikat disana dan dipukuli menggunakan gesper Ayahnya

" Ayah hentikan ayah sakit "
Ucap Inezha menangis Memohon kepada ayahnya

" Dasar anak ngak tahu diuntung ini pelajaran buat kamu "
Ucap Ayahnya yang terus meukulinya hingga kulitnya terkelupas , setelah puas memukulinya dia langsung memutar shower toilet dan langsung membasahi tubuh Inezha

Tubuh Inezha bergetar dan Langsung merasa perih karena terkelupas karena terkena air dan itu sangat menyakitkan baginya , karena dia sudah tidak memiliki tenaga dan akhirnya pingsan

-

Inezha merasa Ingin melarikan diri dari rumah hari ini karena merasa sudah tidak ada kesempatan hidup lagi tetapi sayangnya pintu toilet terkunci

Dia hanya beriam diri di toilet sambil menunggui ayahnya pulang agar dia dibebaskan dari situ perutnya sudah sangat mual dan akhirnya dia pingsan karena kekurangan tenaga

Ayahnya langsung membawanya kerumah sakit karena melihat Inezha pingsan dan betapa kagetnya dia saat dokter berkata

" Selamat pak Anak bapak hamil "
Itu adalah kata kutukan bagi Inezha Saat mendengarnya dia merasa sekarang adalah akhir hidupnya

Ayah yang mendengarnya langsung menariknya kedalam mobil dan menuju kesekolahnya
Saat sampai kedalam sekolah dia langsung menariknya ketengah lapangan

" Siapa ayah yang dikandung anak pembawa sial ini ?"
Ucap Ayah Inezha Berteriak ditengah lapangan dan langsung dikerumuni oleh siswa yang ada disitu

" Cewek yang sudah ngak suci ini siapa pacarnya ?"
Tanyanya lagi tapi tidak ada yang bergerak ditempatnya sedikitpun

" Sekarang ditempat ini aku bukanlah ayah dari anak pembawa sial ini "
Ucapnya lalu pergi meninggalkan tempat itu

Inezha Menangis sejadi- jadinya
Cacian dan makian di seluruh penghujung sekolah sudah terdengar dimana - mana dia sudah tidak dapat menahanya lagi

Dia langsung pergi dari tempat itu lalu menelusuri jalan - jalan sepi dan berfikir sudah tidak mempunyai tujuan hidup lagi dan berniat untuk mengakhiri hidupnya

Dia berdiri didekat jembatan

" Bunda aku akan menemuimu "
" Bunda tunggu aku , aku akan datang kepadamu bunda "

Teriak Inezha Lalu menutup mata saat ingin melompat tanganya langsung ditarik oleh seseorang

Happy reading

INEZHA & JONGDAEWhere stories live. Discover now