" Oke gue percaya sama lo "
Kata irene lagi lalu pergi meninggalkan lelaki itu
-
Inezha Pulang dari tempat kerjaanya dan langsung kekuburanya ibunya dan sekarang jam sudah menunjukan pukul 10 malam dan dia takut untuk masuk kedalam rumahnya karena melihat mobil ayahnya sudah ada didepan rumah yang berarti ayahnya sudah ada didalam rumah
" Kamu dari mana aja jam segini baru pulang "
Ucap ayah Inezha Yang melihatnya baru pulang
" Aku dari kerja tugas sama teman "
Ucap Inezha Berbohong karena takut pada ayahnya
" Kamu mau bohong lagi sekarang "
Ucap ayahnya memperlihatkan foto di handeponya saat bekerja ditempat warung makan ayam
Inezha sangat terkejut dan ketakutan karena berfikir bagaimana mungkin ayahnya bisa tahu kalau dia sedang bekerja paruh waktu
" Maaf ayah tapi -"
Belum sempat Inezha Menjawab dia sudah mendapatkan tamparan dari ayahnya itu
" Kamu sekarang udah berani bohong "
Ucap Ayah Inezha Lalu mengambil gesper yang dipakainya dan memukulinya
" Maafkan aku ayah "
Ucap Inezha Kesakitan memohon ampun tetapi tidak didengarkan
" Kamu mau mempermalukan Ayah , ngapain kamu kerja bodoh "
Ucap Ayah Inezha dan langsung menamparnya tepat dipipinya
" Maafkan Inezha Ayah "
" Kalau kamu berani bohong lagi , kamu ngak akan selamat ngerti "
Kata Ayahnya lalu pergi menuju ke kamarnya
Inezha Yang kesakitan tidak bisa terbangun lagi karena seluruh tubuhnya membiru karena pukulan ayahnya dan dia hanya membaringkan tubuhnya kelantai karena merasa sangat lemah
" Kakak kenapa , kok bisa badanya membiru kayak begini "
Ucap adeknya yang baru saja turun dari kamarnya
Inezha Yang masih lemas hanya bisa tersenyum dan berkata
" kakak jatuh tadi "
" Kok jatuh bisa separah ini , kakak boong ?"
Tanya keizya lalu membantu membangunkan kakaknya
" Iya kakak tadi jatuh kok , sana kamu tidur ini udah malam "
Ucap Inezha Lalu berjalan meninggalkan adeknya yang masih kebingungan ditempatnya
-
Walaupun Inezha Masih merasa kesakitan tetapi dia memaksa dirinya untuk pergi kesekolah agar tidak pernah ketinggalan pelajaran
Dia berjalan menuju kelasnya dan duduk di bangkunya
" Kasian banget kena marah "
Ucap irene saat masuk kekelasnya
Inezha sekarang Tahu kalau irene pasti yang mengirimkan fotonya kepada ayahnya karena irene adalah anak dari saudara ayahnya yang tak lain adalah sepupu dari Inezha yang selalu menganggu dan mencampuri hidupnya , tetapi walaupun mereka sepupu tetapi irene tetep membulinya
" Jadi puas lo sekarang "
Ucap Inezha Menahan emosinya
" Puas , tetapi belum puas banget sih gue bakalan bikin lo lebih menderita lagi ngerti "
Ucap irene memegang pipi Inezha
" Apa sih mau lo , kenapa sih lo benci banget sma Gue emang apa salah gue ?"
Ucap Inezha Bertanya
" Lo pura - pura ngak ngerti atau emang bego , Gara - gara lo dan ibu lo yang udah mati itu membuat keluarga gue ngak bisa dapat bagian harta ngerti "
Ucap irene emosi
" Gue bakalan bikin lo lebih menderita dari gue dulu ngerti lo "
Sambung irene lalu pergi meninggalkan Inezha yang masih diam membisu ditempat
Dulu emang keluarga irene tidak mendapat harta bagian karena keserakahan keluarganya dan mengakibatkan keluarganya sangat menderita dulu sampai makan pun dia sangat kesulitan
-
" Lo Inezha Kan ?"
Ucap lelaki yang ngak dia kenal
" Iya , emang kenapa ? "
Tanya Inezha Ragu
" Lo harus ikut gue "
Paksa Arka yang notabenenya adalah siswa ternakal dan terbadboy disekolah itu
dan langsung menarik tangan....
"Lepasin gue ngak mau ikut sama lo "
Ucap Inezha Tetapi tidak didengarkan oleh Arka itu dia sangat memaksa untuk melepaskan tanganya dari genggaman Arka tetapi kekuatanya tidak terlalu kuat untuk menandinginya
" Lo diam aja napa "
Ucap Arka lalu membawanya Masuk kedalam mobil
" Lo mau bawa gue kemana , lepasin "
Inezha Meronta - ronta ingin tanganya dilepas karena sudah diikat oleh Arka
Tetapi Arka tidak mendengarkanya sama sekali dan langsung menacapkan mobilnya dan berhebti didepan gudang yang sepi dan kotor
" Keluar lo sekarang "
Ucap Arka menarik tangan Inezha Keluar dari mobil
" Gue ngak mau ikut Sama lo , lepasin gue lepasin gue "
Ucap Inezha Meronta meminta untuk dilepaskan tetapi Arka tetap menarik paksa tanganya dan langsung membuangnya masuk ke gudang dan mengunci gudang itu
" Lo diam deh sekarang "
Ucap Arka yang melihat Inezha Meronta ronta ingin dilepaskan
" lo jangan macem -macem yah Arka "
Ucap Inezha Takut karena Arka makin dekat kepadanya
" Sayangnya sekarang adalah waktu yang tepat
Maafkan gue Inezha "
Berlari menuju Inezha Menciumnya menindihnya dan memukulnya jika ia menolak sedikitpun
Air mata Inezha Mengalir deras saat ini ditambah lagi tenaganya sudah habis karena hari ini emang badanya sangat lemah karena dipukuli oleh ayahnya
Perlahan demi perlahan arka melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukanya , Merusak layaknya perempuan tidak ada harga dirinya
Pada saat kehormatanya terlepas Air matanya mengalir lebih deras entah bagaimaa perasaan arka setelah puas , dan tanpa ada sedikit merasa bersalah dia pun langsung memotret Inezha Yang sudah lemas tanpa busana
Inezha Sangat merasa frustasi masa depanya sudah hancur , dunia seakan tidak adil padanya kenapa semua orang tega melakukan itu padanya
" Apa aku harus hidup seperti ini "
" Kenapa dunia begini kepadaku "
" Apa kesalahanku "
Sekarang dia sudah terbaring lemah di dalam gudang yabg tidak terpakai , matanya berputar melihat sekelilingnya dan tidak mendapati ada orang pun di tempat itu dan dia pun langsung berusaha untuk berdiri dan keluar dari tempat itu
YOU ARE READING
INEZHA & JONGDAE
Teen FictionMencintailah seperti ini adalah Momen terakhir Dan Mencintailah ini seperti adalah momen pertama
