Jungkook tak pernah berharap Taehyung akan menyapa nya meskipun sudah tahu identitanya. Jungkook malah mengira Taehyung akan pura-pura tak mengenal nya saja.

Walau beberapa saat yang lalu. Jungkook sempat berharap Taehyung sedikit tidak pernah memikirkan dan merindukan nya. Tapi- bukan nya harapan terkabul. Ia malah mendapatkan jawaban Taehyung yang membuat hatinya semakin marah dan kesal.

Jungkook menghela nafas pelan. Baju kemeja dan jas putihnya terkena bercak darah.

Dan, dada Jungkook sudah tak terasa sakit lagi. Tapi panas di punggung nya masih terasa. Tinggal beberapa jam lagi mawar di punggung nya akan tumbuh lagi dan bertambah satu, ini akan menjadi mawar yang ke 18. Dan sebentar lagi ia akan merasakan sakit yang teramat sangat di punggung nya.

Jungkook mengambil hadpone nya yang sempat ia letakkan di atas keramik putih di sampingnya. Lalu berbalik menatap Taehyung yang masih menatap nya dengan cemas. Tanpa sadar Jungkook terkekeh.

"Katakan apa yang kau inginkan.? Dan setelah ini jangan pernah menemui dan menghubungi ku lagi, dan satu lagi, aku dan anak-anak ku benar-benar tak bisa menjadi model perusahaan mu Kim Taehyung-shi.."

Taehyung menggepalkan kedua tangan nya. Ia benar-benar tak suka dengan apa yang Jungkook katakan tadi. Ia sudah tak memikirkan soal model perusahaan nya itu lagi.

Sekarang di kepala nya hanya bagaimana ia bisa berbica empat mata dan serius dengan Jungkook. Banyak sekali yang ingin ia tanyakan dan ketahui.

Dan Jungkook dengan santainya mengatakan jangan pernah menemuinya lagi. Jangan bercanda.? Jika seratus kali Jungkook melangkah mundur, maka saratus kali ia akan melangkah maju.

Jika Jungkook belum juga mau berbicara dengan nya. Maka Taehyung akan mencoba berbagai cara agar Jungkook mau berbicara berdua dengan nya. Taehyung akan melakukan apapun sampai namja manis itu lelah melangkah mundur menjauhinya.

Taehyung tesenyum kecil. Mencoba mengontor emosinya. Lalu menatap Jungkook dari atas sampai bawah. Taehyung benar-benar berusaha untuk tak memeluk Jungkook dan membawa tubuh yang pernah menjadi miliknya itu kedalam rengkuhan nya.

Jungkook memang benar-benar sudah sangat berubah. Dan perubahan ini adalah salah satu yang ingin Taehyung tayakan. Ia benar-benar penasaran setengah mati dengan kish hidup Jungkook saat pergi malam itu dari Apartemen nya.

Jungkook bahkan tak pulang ke Mansion Park. Tempat tinggalnya dulu. Lalu kemana namja manis ini pergi. Tapi Taehyung merasa sangat lega karena Jungkook baik-baik saja. Yaa~ setidaknya itu yang Taehyung lihat saat ini.

Dan rasa penasaran Taehyung semakin bertambah saat melihat Jungkook memuntah kan darah tadi. Demi tuhan, ia benar-benar penasaran. Tapi percuma ia bertanya. Meskipun ia bersyujud di kaki Jungkook, namja manis itu tak akan pernah memberi tahunya.

Jungkook pasti akan berfikir. Siapa diri nya hingga Jungkook harus menjawab pertanyaan nya. Tapi suatu saat ia pasti akan tahu, Taehyung hanya perlu bersabar, lagi pula Jungkook sudah terlihat baik-baik saja.

Jungkook terlihat lebih rilexs. Tak tegang karena rasa sakit lagi. Dan tentunya sudah taka ada peluh lagi yang mengalir di dahi nya.

Taehyung menghela nafas.
"Kau benar-benar sudah berubah kook.." seru Taehyung pelan. Menatap Jungkook dengan tatapan sendunya.

Jungkook kembali terkekeh, benar-benar tak menyaka kata-kata itu akan keluar dari mulut Taehyung. Dan apa-apaan dengan tatapan sendunya itu. Jungkook benar-benar ingin memuntahkan darah lagi melihat nya.

"Tentu saja aku berubah, penghianatan akan membuat siapa pun sadar untuk tak menjadi orang lemah.." seru Jungkook dengan nada menyeindirnya.

Taehyung terdiam beberapa saat. Ia seakan lupa dengan fakta itu. Ia memang sudah menghianati Jungkook. Ia tidur dengan Ryujin saat mereka masih sah menjadi suami istri.

B E T R A Y A L [kth-jjk] √Where stories live. Discover now