Jungkook berdehem kecil, mencoba mrnyadarkan semua orang yang ada di ballroom gedung ini.
"Maaf sebelumnya, seperti nya saya sudah membuat acara ini sedikit menegang.." seru Jungkook dengan wajah penuh penyesalan.
Sang mc mengambil mic nya yang memang sudah terjatuh. Lalu berdehem kecil.
"Maaf jjk-shi, tapi bagaimana bisa—"
Jungkook menggelengkan kepalanya pelan, tanda tak ingin di beri pertanyaan lagi.
"Anda sudah memberi saya tiga pertanyaan nona mc, jadi— maaf sekali, saya tak bisa menjawab pertanyaan anda selanjutnya.." seru Jungkook pelan.
"Tapi—" sang mc seperti tak mau menyetujui ucapan Jungkook.
Tapi ia sudah terlanjur mengatakan kalau masing-masing orang akan di beri tiga pertanyaan. Dan ia sudah memberi tiga pertanyaan untuk Jungkook.
Jungkook tersenyum kecil, berdiri dari duduk nya dan mengucapkan terima kasih pada semua orang yang ada di hadapan nya.
"Terima kasih banyak dan selamat malam semua nya.."
Jungkook melangkah turun dari podium dan berjalan menuju keempat anaknya.
"Mom—" Taejung mencium kening mommy nya dan lansung merengkuh pinggang sang mommy.
Hal sama Taejin lakukan, kedua remaja tampan itu mamang semakin fosessive pada mommy mereka semenjak Jungkook menceritakan semua masa lalunya.
Mereka hanya sedang mencoba memberitahu sang mommy kalau sekarang ada mereka yang akan melindungi nya dan tak kan pernah meninggalkan nya.
Dan tentunya melindungi nya dari semua orang-orang yang ingin menyakiti mommy mereka lagi.
Semua orang sebenarnya sangat penasaran dengan Jungkook. Banyak dari mereka yang ingin menghampiri namja manis itu dan menayakan banyak hal. Termasuk Taehyung dan para keluarga nya.
Tapi mereka mencoba bersikap profisional, akan sangat memalukan jika mereka melangkah berbondong-bondong menghampiri Jungkook di sana. Dan lagi, Taehyung tak mungkin menghampiri Jungkook di tempat ini.
Apa yang akan semua orang katakan nantinya.? Kim Taehyung menghampiri mantan istri nya dan menuntut penjelasan. Padahal beberapa saat yang lalu di atas podium sana, ia mengatakan dengan gamlang nya sudah tak pernah memikirkan atau merindukan Jungkook sama sekali.
Taehyung mengumpat dalam hati. Ia benar-benar mengabaikan Irene yang terus sama nerecokinya dari tadi. Matanya hanya fokus pada Jungkook yang sedang di rengkuh fosessive oleh kedua putra kembar nya.
Taehyung memejamkan mata, entah mengapa ia merasa cemburu. Apa lagi saat remaja yang ia kenal bernama Taejung, anak pertama dari Jungkook mecium kening namja manis yang ia cintai itu.
Taehyung merasa tak terima. Walau Taejung adalah anak kandung Jungkook sekalipun. Ia tetap tak suka orang yang di cinta nya di sentuh terlalu intim seperti itu.
Acara terus berlanjut, hingga hari sudah semakin larut. Jungkook melihat pergelangan tangan nya dan saat itu juga matanya membulat.
Sekarang sudah menujukkan jam 10 malam. Jungkook melihat kanan kiri mencoba mencari keberadaan paman Jeon dan Seokjin hyungnya.
Demi tuhan, kenapa ia bisa lupa kalau besok adalah ulang tahun nya. Itu berarti tinggal dua jam lagi ia tanggal satu 1 september, tepat hari ulang tahun nya, dan Jungkook akan merasakan sakit dan panas di punggung.
Keempat remaja yang melihat kegelisahan sang mommy menyerngit.
"Mom.. mommy kenapa.?" tanya Taejung heran.
"Mommy harus pulang lebih dulu, kalian di sini saja bersama paman Namjon dan uncle Jimin, mommy harus pergi ke suatu tempat bersama paman Jeon dan Seokjin kalian.."
Keempat remaja itu menatap mommy mereka heran.
"Ada apa mom.? memang nya mommy mau kemana.?" tanya Taera lagi, merasa belum puas dengan ucapan sang mommy.
Jungkook memejamkan mata. Ia merasa akan muntah, yaa~ setiap dua jam sebelum mawar di punggung nya itu tumbuh, Jungkook akan selalu muntah darah terlebih dahulu. Dan sekarang dadanya terasa di koyak.
Jungkook berusaha untuk tenang. Dan tersenyum.
"Mommy ada pekerjaan, kalian tetap di sini.."
Jungkook berjalan ke arah kamar mandi dan lansung menutup pintu nya. Dada Jungkook sudah mulai terasa sakit, dan sakit itu hanya akan hilang jika ia sudah memuntahkan darah.
Jungkook merogoh saku celana nya dan mengambil handpone nya. Men dial nomer sang paman.
"Jungkook.!! Astaga kau di mana.? Paman sudah menunggu mu di parkiran.!!" pekikan sang paman terdengar.
"Aku di mamar mandi paman, dada ku sudah mulai sakit, seperti nya akan segera keluar, kookie akan menyusul saat sudah memuntahkan nya.." jawab Jungkook.
Setiap tahun nya Jungkook akan merasakan hal ini. Dan ia sudah cukup terbiasa, jadi meskipun dadanya terasa sangat sakit, Jungkook tak akan merintih kesakitan. Mungkin hanya peluh yang terus bercucuran di sekujur tubuh nya.
"Baiklah, jangan lupa kunci pintu kamar mandi kook, jangan sampai ada orang yang melihat mu.." seru paman Jeon memperingati.
Jungkook mengiyakan dan mematikan sambungan telpon nya. Namja manis itu meremas dadanya yang semakin terasa sakit, mata Jungkook memerah karena rasa sakit di dada nya benar-benar tak main-main.
Jungkook membalik tubuh menghadap kaca besar kamar mandi. Dan saat itu matanya membulat syok, di sana, di pantulan cermin Jungkook melihat Taehyung yang sedang berdiri bersedekap dada menatap dari nya di depan pintu kamar mandi.
_______~•~_______
[TO BE CONTINUED]
∆∆∆
Author Back lagi. Nggak kerasa udah sampai chap.30. Udah panjang banget..
Semoga feel nya dapet.
Dan untuk yang kesekian kalinya Author mohon maaf karena kalian di gantungin lagi.
Maaf juga kalau masih nanyam typo nya.
Jangan lupa vote+coment
🙏🙏🙏
YOU ARE READING
B E T R A Y A L [kth-jjk] √
Fantasy_______~•~_______ Ayah Jungkook dulu nya adalah orang yang sangat baik, kaya raya dan dermawan. Suatu hari tuan Jeon menyelamatkan orang yang kelaparan di pinggir jalan. Dari sekian banyak nya pejalan kaki yang berlalu lalang, tak ada satupun yang...
~•~ 30 ~•~
Start from the beginning
![B E T R A Y A L [kth-jjk] √](https://img.wattpad.com/cover/191969382-64-k762273.jpg)