2. Just Wait

3.1K 393 169
                                    

⚛⚛⚛⚛

     Siang itu, seharusnya menjadi hari santainya menikmati waktu sendiri di apartemen yang kerap kali menjadi tempat kumpul kawanannya. Tapi sial, ketika ayam goreng yang ia pesan setengah jam yang lalu tiba, bertepatan pula dengan kehadiran dua sahabatnya itu yang asal menyelenong masuk.

Ia hanya bisa mendengus, tak niat hati untuk mengusir.

Jaehyun menjatuhkan dirinya begitu saja di atas sofa, kaki jenjangnya ia luruskan di atas meja, kedua tangan ia rentangkan dengan kepala yang mendongak menghadap langit-langit. Helaan napas kasar terdengar dari mulutnya, membuat June—si pemilik apartemen— yang sedang menyantap ayam goreng jadi menggeleng kepala, merasa ada yang tidak beres dengan sahabatnya satu itu.

Jungkook yang baru saja datang dari arah dapur, tangannya penuh dengan mengambil cemilan itu ikut duduk di sebelah June.

"Temen lu kenapa? Ada masalah?" tanya June menoleh pada pemuda Jeon yang sedang mengunyah cemilan di sebelahnya.

"Tadi hampir nabrak cewek," jawabnya disela-sela kegiatannya mengunyah keripik kentang rasa rumput laut itu.

"Cewek? Masih muda atau udah peyot?"

"Masih muda," jawabnya lagi.

"Cantik gak?" tanya June untuk kesekian kali. Dengan wajah sumringah menatap Jungkook untuk segera menjawab pertanyaannya.

"Cantik," June menepuk kedua tangannya begitu mendengar jawaban Jungkook. "Tapi galak kayaknya," lanjutnya.

"Yang galak malah lebih asik."

Jungkook mendelik, menarik ujung bibirnya sebelah menatap sinis sahabatnya itu. "Ngadepin modelan yang kayak Rose aja udah mau angkat tangan," kata pemuda Jeon itu, malah mencibir June.

"Itu beda lagi, galaknya udah kayak mak-mak di jalanan."

Pemuda Jeon langsung menoyor kepala si pemilik nama lengkap Koo Junhoe itu, sampai tubuhnya si pemuda Koo terhuyung ke belakang. "Galak gitu tapi Rose pernah mandi bareng gue ye," ujarnya kembali menyomot satu potongan keripik kentang ke dalam mulutnya.

Mendengar lontaran si pemuda Jeon membuat June membulatkan matanya, kemudian langsung menarik kerah baju Jungkook sampai si pemuda itu menjatuhkan bungkusan keripik kentang dari tangannya.

"KAPAN LO MANDI BARENG CEWEK GUE HAH?! GUE YANG COWOKNYA AJA GAK BERANI GREPE-GREPE, SEDANGKAN LO UDAH MANDI BARENG!" teriak June emosi.

Jungkook yang tadinya lagi mengunyah, tiba-tiba dapat serangan dari June itu jadi tersedak. Ini June narik kerah bajunya kuat banget. Tak mau kalah tangan Jungkook pun berusaha meraih kepala si pemuda Koo itu buat menjambak rambutnya.

"ANJIR! GUE MANDI BARENGNYA DULU PAS MASIH KECIL ELAH!"

"GAK, POKOKNYA GUE GAK TERIMA!"

"JUNE! WOI! LEPASIN! BOCAH BANGET SIH, DULU MANDINYA GAK NAKED KOK, MASIH PAKE KAOS DALAM SAMA KOLOR! LAGIAN KITA MANDI GAK BERDUA, BEREMPAT BARENG LISA SAMA BAMBAM!!"

June tak mengindahkan celotehan Jungkook. Kini pemuda itu malah melingkarkan tangan kirinya, mengunci kepala Jungkook dalam kepitannya. "Nih, ngomong sama ketek gua, sama asemnya kayak mulut lo."

Pemuda Jeon sampai terbatuk-batuk, wajahnya kini jadi memerah. June orangnya suka kali melakukan kekerasan fisik pada Jungkook, karena pemuda itu kerap kali menyambar sumbu emosinya dengan menyangkut pautkan nama Rose. Iya, June tau itu cuma bercanda.

Sebagai kekasih yang terkenal bucin itu, June tidak terima kenyataan kalau Jungkook sudah mengenal Rose sejak umur mereka lima tahun. Tentu itu membuat June iri, Jungkook lebih tau tentang Rose ketimbang dirinya yang sudah menjadi pacar Rose selama satu tahun itu.

AuroraWhere stories live. Discover now