Akhir

299 10 4
                                    

Hari-hari kian berlalu. Siang ini Novra masih berada di sekolah nya. Novra tampak murung, mengingat besok Riyan dan Ibunya akan pergi ke Amerika.

"Nov, yang sabar ya. Mungkin emang Riyan bukan jodoh lo." ucap Angel berusaha menghibur Novra.

"Mending lo sama kak Rico aja Nov, hehe." Ucaap Tika dengan sedikit hati-hati.

"Ihh lo apaan sih Tik, jangan mancing-mancing emosi deh." timpal Popy menyenggol Tika.

Rico memang mencintai Novra, namun Novra tak mencintainya. Meski cinta Novra tak terbalaskan, bukan berarti dia memaksakan diri untuk mencoba mencintai Rico.

"Cinta ga bisa dipaksakan Tik. Gue mencoba ikhlas aja." jawab Novra 

"Tenang Nov, lo kan cantik, pasti banyak yang naksir lo kok." ucap Popy dengan polosnyaa.

Novra pun tersenyum, memang inilah gunanya sahabat, selalu ada disaat sedih ataupun senang.

Tak lama pun, handphone Novra berdering. Novra menerima pesan dari Riyan yang bertuliskan "Pulang sekolah kakak jemput ya. Jangan nolak."

Haruskah senang atau sedih, Novra semakin enggan melupakan Riyan.

**

Bel pulang berbunyi...

"Nov, lo pulang sama siapa?" tanya Angel.

"Gue dijemput kak Riyan." 

"What!!" Angel, Popy dan Tika sangat kaget mendengar hal itu.

"Dia tadi ngechat gue, ya mungkin ini jemputan terakhirnya untuk gue." Novra masih tampak murung, tak bersemangat.

"Aduh Nov, kok gue pengen nangis ya denger ucapan lo." Ucap Popy 

"Udah lah jangan baper gitu Pop, ya udah yuk kita ke depan gerbang." Ucap Novra

Di gerbang sekolah tampak Riyan sudah menunggu Novra

"Maaf kak, nunggu lama ya?" tanya Novra yang langsung naik motor Riyan.

"Enggak kok. Kita duluan yaa." ucap Riyan yang berlalu pergi meninggalkan Angel, Popy dan Tika.

"Gue sedih banget dehh." ucap Popy yang mulai berkaca-kaca.

"Sebenernya gue juga pengen nangis Pop, tapi kita kan harus berusaha ngehibur Novra." jawab Angel.

"Iya udah ayo kita pulangg dehh." ucap Tika.

**

"Kita makan dulu ya Nov."

"Oke kak." Sebisa mungkin Novra bersikap biasa saja. 

Sesampainya di cafe, mereka langsung memesan makanan dengan menu favorit masing-masing.

"Nov, sebenernya kakak tau kok kalau kamu suka kan sama kakak?" 

Seketika Novra tersedak makanannya.

"Aduhh, nihh nih minum dulu Nov." 

"Kakak kok ngomong kayak gitu?" tanya Novra dengan sedikit gugup.

"Kakak tau dari Tika temen kamu itu Nov."

"Hah? Kapan dia cerita? kok aku ga tau apa-apa sih." 

Cinta Tak Terbalaskan (Part 1)Where stories live. Discover now