Badut lonte pinggir jalan

39 20 4
                                    

Bel istirahat berbunyi membuat semua Siswa GHS ( Guardian High School) Keluar dari sarangnya masing-masing.

Yang mereka tuju tak lain dan tak bukan adalah Surga Nya Anak SMA. yap, kantin.

Begitupun dengan Dua cewek yang sedari tadi menahan cacing - cacing diperut saling menyahut meminta Makan.

"Biar gue yang pesenin. Takutnya bukannya pesen Malah ribut"Vera nyelonong Gitu aja meninggalkan Ravika yang cemberut mendengar ucapan Vera.

Dari arah pintu masuk Kantin terlihat sebuah kerumunan membuat Ravika penasaran dibuatnya. Tingkat ke Kepo an Ravika meningkat, dia langsung Bangkit ingin melihat apa yang terjadi.

Untung saja tubuhnya kecil. So hal yang Gampang untuknya menyelinap masuk kearah kerumunan itu. Saat Sudah berada didepan, Ravika melihat cowo itu yang berdiri
didepan gadis kecil yang tengah menyodorkan sebuah Amplop kecil berwarna Pink dibalut Hiasan pita diatasnya sambil menunduk takut.

"Ini buat kakak. Terima ya"Seru gadis itu begitu kecil.

Sedangkan lelaki itu hanya menampilkan wajah flat nya sambil membuang muka seperti jengah. Dan itu membuat Ravika lagi - lagi menhan emosi. Seperti tidak menghargai banget. Fikir Ravika.

Kedua teman yang berada dibelakang cowok itu hanya tertawa mengejek gadis yang tengah menunduk itu, lain halnya dengan gadis disebelahnya yang menatap remeh gadis itu.

"Ngapain ngasih sampah kaya begini"

Ravika membelalakan matanya, tak menyangka bahwa yang keluar dari mulut Cowok itu begitu tajam yang Ravika yakin membuat Hati gadis itu tersakiti.

Ravika tidak bisa diam saja ia harus bertindak melihat adik kelasnya diperlakukan seperti itu. Namun ia harus melakukan apa ?

"Udah sana lo, Gatau malu apa ? Udah ditolak masih aja kuat berdiri disini"Ketus gadis disamping Cowok itu.

Sungguh Ravika tidak menyukai gadis disamping Cowok itu. Dengan make up Tebal seperti badut Jalanan saja Begitu sangat pongah.

Gadis itu menurunkan tangannya, Ravika melihat dengan Jelas Tubuh gadis itu bergetar menahan tangisnya"Ma--maaf k-ak"

"Urusin dia"Titah Cowok itu disambut senyuman sinis dari Mulut gadis disampingnya. Gadis itu berseru memanggil antek - antek badutnya. Ravika tak yakin apa yang akan dilakukan gadis itu. Ravika memicingkan matanya, tiba-tiba seseorang menepuk bahu Ravika membuatnya terperanjat.

"Ish lo"Kesalnya.

Vera hanya mengangkat bahu Nya acuh"Ada apa ?"Bisik Vera.

"Liat aja"

Dan__

Byurr

Gadis badut itu menumpahkan sebuah gelas yang berisi jus Jambu keatas kepala gadis kecil itu yang sedari tadi hanya menunduk. Ravika mengepalkan tangannya Geram, Kenapa sih hanya diam saja. Ini tak bisa dibiarkan.

Semuanya tertawa mengejek gadis kecil itu, Ravika berjalan mendekati gadis itu"Lo gapapa kan ? Ayo ikut gue ke toilet. Baju lo Udah lengket semua"cecar Ravika hendak membawa gadis yang sempat Ravika Lihat name tag Nya yang Ternyata bernama Adel.

Semuanya terkesiap Saat Ravika hendak membawa Adel keluar dari kerumunan itu, Namun belum genap 2 langkah tangan seseorang mencekal lengan mungil milik Ravika.

"Lepasin gue. Dasar keparat blagu"Umpat Ravika yang mampu membuat semua orang membelalakan matanya. Baru kali ini mereka melihat Ravika mengeluarkan kata - kata kasar.

Vera ikut Andil menghampiri Ravika Kemudian menyampirkan Jaket yang tadi ia Lepas menutupi Tubuh mungil gadis itu.

"Brani lo ikut campur urusan gua ?"Tatapan tajam begitu menusuk mata Ravika.

Namun itu tak menjadikan Ravika terintimidasi Karena tatapan maut dari Gevano. ya Cowok yang menolak gadis kecil itu adalah Gevano Oliver dan yang membuat Ravika menggeram marah adalah Gevano.

Ravika mendengus geli Namun terdengar sinis"Ohh Jelas berani dong. Emang lo siapa Hah ?"Tantang Ravika.

Gevano tak sedikit pun merasa marah terhadap gadis dihadapannya ini, melainkan ada sedikit ketertarikan terhadapnya.

Ravika melirik kearah lengannya yang sedari tadi Gevano cekal"Lepasin.tangan.busuk.lo.dari.lengan.gue"Ravika sengaja menekan setiap katanya seolah merasa Jijik terhadap Gevano. Gevano melepaskan cekalannya kemudian menatap gadis didepannya.

"So cantik banget sih lo, Lonte"Tukas Gadis ber make up Tebal itu sambil menatap Ravika tak suka.

Lagi - lagi Ravika tertawa hambar"Helooo. Ngaca Bego!yang Lonte itu siapa ? Nge Cat ko dimuka. Lo tau kg badut Jalanan yang kaya Lonte ? Nah lo persis kaya Gitu"

Jelas saja perkataan pedas yang terlontar dari Mulut Manis Ravika membuat Gadis ber make up Tebal itu kalut menahan emosi, sekaligus membuat orang - orang yang melihatnya lagi - lagi terperangah. Ternyata Selain Cantik Ravika juga hebat dalam mengeluarkan perkataan pedas Apalagi Ravika sangat berani terhadap Lisa si Ratu ke kejaman.

Ravika sangat tidak ingin memiliki masalah dengan wanita itu, tapi situasi yang mengharuskannya yang nanti akan terus berurusan dengan Lisa.

"LO"Tunjuk Lisa dengan wajah yang Sudah Memerah Antara malu dan marah.

Ravika melotot tajam"Apa !"Tantang Ravika.

Sementara Vera yang sedari tadi menonton was - was Takutnya ada hal buruk menimpa Sahabatnya. Jujur Vera bukannya takut Ravika akan diapa apain Lisa. Justru Lisa lah yang Salah melawan Ravika, Vera sangat tahu bagaimana Ravika. Kalau perlu disebutkan dia lebih dari Ratu iblis dari neraka. Tau Kan maksudnya. Lebih kejam dari kekejaman Lisa. Dan itulah yang menjadi ketakutan Vera, Boleh saja diluar Ravika terlihat Ceria dan begitu ramah. Namun jangan Salah Jika Ada yang membuat Ravika marah dia tak segan - segan akan melenyapkan orang itu hingga begitu menderita. Dan itu Salah satu kelemahan Ravika.

"Vika udah, mending kita bawa Adel kasian Udah lengket banget Kayanya. Dari Pada berdebat sama orang kaya dia"Lerai Vera yang mau tak mau Ravika mengangguk.

"Eh bukan 'orang' Ver"Ravika menjeda kalimatnya, Kemudian menatap sinis Lisa"Lebih tepatnya Badut Lonte pinggir jalan." lanjutnya yang lagi - lagi membuat Lisa ingin sekali menerjang Ravika Kemudian mencakar wajah songongnya. Tapi Entah Kenapa, Rasanya Saat melihat gadis itu seakan dia merasa tertekan, hingga ia tak bisa apa - apa.

Ravika memegang bahu Adel, sebelum Pergi dari sana Ravika terlebih dahulu membisikan sesuatu kepada Lelaki yang sedari tadi hanya diam.

'Jangan So blagu hanya Karna muka ganteng lo yang menurut gue b aja. Masih gantengan oppa gue kemana - mana'

Kemudian mereka Pergi meninggalkan kerumunan dengan situasi yang barusan sempat mencekam, mereka semua bubar karena pertunjukan Sudah selesai.

Tak sangka Seseorang tersenyum penuh arti Saat mendengar perkataan Gadis itu 'hmm menarik, jangan Salahin gua Kalo lo jadi incaran gua selanjutnya'

***
Gimana ? Gimana ?
Suka sama karakter Ravika Ga ? Gue sih sukaaaaaaaak. Btw Hati - Hati loh ya sama Ravika dia itu Ratu iblis dari neraka Wkwk><~
Apalagi Kalo kalian kg Vote sama Komen beuhh amat riwayat lo sama Ravika hahahah */tertawa jahat

Canda guys, udah dulu Bai Bai, Xie Xie ya. Terus Baca ~GRAVIK & BLUEBERRY~

Gravik & Blueberry (slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang