👁‍🗨 08. I'm So Scared

99 60 42
                                        

Siapapun tak menjamin anda selalu berbahagia, tapi manusia dapat melakukan hal kejahatan sebagai jaminan hidup anda berada di belenggu ujung kegelapan yang kelam. Siapapun itu, dapat melakukan sesuatu maupun itu dalam konteks baik, dan buruk semua menjadi resiko, dan konsekuensi-nya ketika anda bertindak Berlebihan.

Nata tak tahu apa yang menjadi tingkat ketakutan saat ini, dia hanya lelah, dan terus merasa risau akan masa depan. Tidurpun dia terus meracau, dan bergelung di dalam selimut-nya sambil menangis.

Apa mereka pernah menoleh kebelakang? Setidak-nya, melihat ada seorang anak kecil yang terus merasakan ketakutan, sedih, dan merasa frustasi di dalam keluarga tersebut. Mereka terlalu menutupi pintu hati mereka, tak pernah menyadari apa kesalahan mereka dahulu dapat melukai beberapa pihak, dan itu Nata sendiri.

Seharus-nya dia tak lahir di dunia ini, tak melihat hal membuat-nya depresi, setiap malam Nata menangis, mendengar suara tawa mereka sama seperti anjing yang menggonggong keras, mereka tak bisa menghentikan lidah mereka, terus mengeluarkan liur menjijikan dari bibir mereka, Nata hanya ingin mengenyahkan suara sialan itu, siapa yang tahan berada di dalam lingkaran manusia mulia ini.

Sangat mulia sekali, ketika segerombolan manusia saling tertawa mengejek keras, menindas, membicarakan sesuatu yang menyenangkan bagi mereka, dan terus-terus tertawa membuat dia muak. Tapi Nata membenci, dan amat membenci ketika mereka melakukan suatu hal yang lebih menjijikan dari itu, mereka bersikap seolah merekalah yang tersakiti, Memang-nya siapa yang lebih dulu melakukan sesuatu yang jahat dari mulut mereka pada-nya? Sebegitu busuk-nya hati mereka, sampai tak mengetahui kesalahan terus melakukan pembelaan, Mereka pikir hidup di dunia sebagai tuhan, malaikat atau iblis yang hidup semau-nya, sebebas itu mulut mereka menilai orang sebelah mata.

Muak sekali.

Nata benar-benar membenci keluarga ini, neraka dunia yang sebenar-nya, manusia yang amat paling mulia, yang rentan merasa tersakiti. Itu lucu bagi-nya, Nata tak paham apa yang ada di pikiran mereka, tapi fakta-nya, orang-orang yang merasa tertekan, dan hampir gila. Sudah jelas keluarga Nata, dari kecil dia harus kuat menahan sumpah serapah dari keluarga toxic ini, Kamu harus tahu, siapa yang harus-nya dibenarkan, dan di salahkan. Semua orang tak tahu menahu soal ini, tapi bagi Nata kamu tak berhak memihak, dan menghakimi seseorang hanya melihat gambaran luar, dan cerita seseorang yang tak jelas fakta-nya.

Nata anak pemalas, pembangkang, dan tak tahu diri. Bukan tanpa alasan jelas kenapa semua orang memandang-nya jahat, manusia punya sisi buruk yang tak pernah orang tahu seberapa buruk-nya manusia itu marah. Bahkan delapan belas tahun yang lalu, itu tingkat kemarahan yang mencapai level tertinggi, keinginan Nata untuk membunuh semua orang, dia ingin membunuh siapapun, tapi yang dia lakukan hanya menangis di kamar memendam emosi yang memuncak, dia hanya perlu waktu untuk melakukan semua itu tanpa terduga. Memang-nya yang bisa melakukan kejahatan itu hanya mereka, Nata bisa semua-nya, dia bisa menjadi malaikat, bisa jadi monster dalam satu waktu. Tergantung Mereka ingin melihat Nata dalam sisi mana? Situasi mengatakan, mereka ingin melihat Nata si Monster yang sebenarnya.

"Nata kamu kurus kering cacingan?"

"masa begitu aja ga bisa, makanya jangan bodoh seperti ibu kamu! Hahaha,"

"Nata kamu disini cuman numpang."

"kamu ini ga tahu diri, menumpang di sini, harus tahu muka dong! Ga usah jadi pemalas."

"ngapain kamu ngikutin jejak ibu kamu, sana ga usah deket-deket ibu kamu"

"jangan deket-deket nata, borokan kaki-nya."

"Hahaha, anak sama ibu sama aja."

"iya gitu deh, kalau numpang ga tahu diri."

"HAHAHA makanya mulut itu dijaga, ga usah kelewat judes!"

"keluarga ibu kamu itu jahat sama keluarga ini, makanya jadi anak jangan ngelunjak."

"HAHAHAHAHAHA

-AHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA.

Nata terus mengumpat, menunduk kepala-nya sambil menutup kedua telinga-nya. Suara menggema terus berputar di kepala-nya, siapa di sini yang sebenar-nya merasa tertekan, Apa Nata pantas di sebut sebagai manusia jahat? Keluarga toxic ini sudah banyak membuat-nya terluka bahkan dia merelakan masa muda-nya hanya untuk berobat ke psikiater, Nata tak tahu menahu masa lalu kejam apa yang membuat mereka bisa membenci seseorang sebesar ini, mereka tak pernah mengatakan pada-nya, apa kesalahan dia. Kenapa diusia empat tahun dia harus merasa depresi, kenapa ketika Nata memberitahu pada teman-temannya tentang yang dia alami di rumah, Tetap saja orang-orang selalu mengatakan Nata tak bersyukur.

'masih mending, ga lihat orang di sana yang susah cari makan? Kamu di sini cuman ngeluh?!"

Orang yang tak tahu apa-apa akan selalu berpikir seperti itu, mengatakan pada siapapun yang sama di situasi ini sangat menyebalkan sekali. Tentu saja, mereka yang jelas melakukan semua ini, dan berhenti mengatakan kata- kata sialan itu. Nata ingin mereka semua yang mengatakan hal bodoh itu, Nata ingin mengetahui juga, bagaimana jika seandai-nya mereka lah yang berada di posisi ini, Nata yakin mereka memilih untuk mengakhiri kehidupan tak adil ini, atau mereka melampiaskan masa muda mereka tenggelam pada pergaulan bebas remaja jaman sekarang ini.

Mereka itu hanya bisa menghakimi seseorang, tak benar-benar mendengar cerita seseorang secara keseluruhan-nya, tapi pandai mengkritik kehidupan seseorang, mengatakan terus mengatakan kata-kata bodoh yang pasti-nya yang membicarakan itu sejenis hewan menjijikan. Nata sangat yakin manusia sejenis seperti mereka itu siluman anjing yang terus menggonggong, jika tak di lempar batu maka nggonggong-an itu tak akan pernah berhenti. Lidah mereka lebih menjijikan ketika mereka tak bisa berkaca, sangking tak bisa berkaca sampai lupa wajah buruk rupa mereka.

Menjijikan

Buat apa Nata susah payah menceritakan kehidupan kelam-nya pada manusia siluman anjing itu, pada siapapun yang terus mengatakan hal lebih tolol apalagi sampai membawa agama, dan hadits tapi tanpa sadar mereka terlihat bodoh menyampaikan saran agama dengan pembawaan yang kasar.

"Lo-! Punya Tuhan Tolol, masih mikir mau bunuh diri!"

"Ini Satu-satu-nya orang goblok! Dikasih nyawa malah minta neraka!"

"Tuhan ga ngajarin lo buat nentang takdir! Kalau mau mati ya tinggal mati aja! Maka-nya ibadah tolol!"

"mau panjat sosial dulu dia, tolol kok di pelihara! Dasar goblok!"

Nata tertawa mengusap wajah-nya. Inilah jenis manusia siluman anjing, mereka lebih kelihatan tolol yang ga punya otak, perkataan-mu menunjukkan kualitas-mu, dari sini pun dia tahun mana orang segelincir manusia munafik, mana manusia seolah ingin bijak tapi terlihat bodoh. Mana manusia yang ingin diri-nya merasa hebat menghancurkan kehidupan seseorang.

Nata pastikan manusia jenis itu tak akan ada lagi di muka bumi ini, mereka bakalan hilang di peradabaan bumi ini, atau mungkin mereka hangus seperti kapas terbakar hanya menyisakan percikan abu. Ada saat-nya mereka hancur melebur, ada saat-nya apa yang mereka gapai menjadi sebuah ke sia-sia. Gangguan mental bukan aib, bukan orang sinting, gila. Siapapun kamu yang menjadi salah satu Orang Dengan Gangguan Jiwa jangan pernah merasa sendiri, kita beda, kita istimewa, kita punya kelebihan yang tak bisa mereka miliki. Biarkan mulut mereka terus menggonggong, biarkan mereka membuat pulau dari air liur mereka lalu tenggelam bersama pulau hancur-sehancur-nya.

Nata menatap cermin kamar-nya dengan kosong, tatapan-nya tertuju pada mata-nya, setiap kali menatap dia merasa aneh, dan asing. Kadang Nata berbicara sendiri, lalu tersenyum miring. "aku lelah sama kehidupan ini," pungkas-nya.

"aku tahu," Nata yang lain di sana menyahuti-nya. "aku tak ingin menjadi si Nata yang naif, dan polos memandang dunia itu indah."

Nata yang lain melebarkan senyum-nya. "beristirahatlah Nata, Ini Joana-mu, si alter ego-mu, akan menggantikan kehidupan-mu selanjut-nya."[]

***
Setiap orang punya alter ego kok, ga cuman Joana. Tapi kadang alter ego muncul disaat seseorang mencapai titik terendah dalam hidup mereka, maka alter ego muncul sebagai penyelamat kepribadian itu, alter ego juga bisa seliar itu kalau mental seseorang sudah ditahap krisis.

Outro : Singularity ✔Where stories live. Discover now