Sang sekretaris menggeleng.
"Kami belum menemukan tuan, tapi ada beberapa yang bisa saya sarankan.."

"Siapa.?" Taehyung bertanya tanpa melihat ke arah sang sekretaris. Matanya masih fokus melihat mobil lamborgini yang akan perusahaan nya cetuskan.

"Kita bisa merekut model terkenal jjk dan keempat anaknya sajangnim, atau aktris IU dan aktor yang sedang naik daun Jung Hoseok. Kita juga bisa merekut BTS yang sedang marak-marak nya itu sajangnim, tapi seperti nya akan sedikit sulit, karena mereka sedang di sibukkan dengan jadwal comeback 21 pebruari mendatang.."

Taehyung menutup document yang sudah selesai di bacanya itu.
"Aku tak suka BTS, aku juga tak suka IU dan Jung Hoseok itu, kita gunakan jjk dan keempat anaknya saja.."

Sang sekretaris mengangguk.
"Kami akan menghubungi mereka egera tuan.." Taehyung mengangguk singkat dan membiarkan sang sekretaris keluar.

Taehyung menghela nafas lelah dan menyandarkan punggung nya di kursi kebesarannya. 17 tahun berlalu benar-benar membuat hidup Taehyung terasa hampa dan kosong.

Perusahaan Taehyung juga semakin besar dan meluas seriring berjalan nya waktu. Ia semakin kaya raya. Hingga bank-bank di korea selatan ini akan meledak menyimpan harta-harta keluarga nya.
.

.

.
"Paman wonwon..!!!" pekikan Taera dan Taeri terdengar.

Kedua remaja cantik itu memanas sangat manja pada Wonwoo, dan kedua paman mereka lainnya, siapa lagi kalau bukan Seokjin dan Namjoon.

Dan untuk Jimin, namja itu sudah menikah. Setelah mendapakan penolakan halus dari Jungkook 17 tahun yang lalu, Jimin menyerah saat itu juga dan mencari tambatan hati lainnya.

Dan sekarang, namja itu menetap di Jepang bersama sang istri. Tapi mereka tak pernah lost kontak. Jimin selalu menghubungi si kembar empat dan Jungkook.

Wonwoo merentangkan tangan dan saat itu juga kedua keponakan cantik nya masuk kedalam pelukan Wonwoo.
"Uhhh keponakan paman yang cantik-cantik.."

"Paman, kenapa tak hadir di acara kelulusan kami..?" tanya Taeri kesal.

"Paman ada jadwal oprasi sayang, jadi paman tak bisa menemani mommy kalian.."

Sebenarnya Wonwoo sudah sangat cocok di panggil kakek. Tapi Wonwoo tak mau di panggil seperti itu. Lagipula ia bukan Daddy nya Jungkook. Jadi ia meminta para keponakan nya memanggilnya paman.

"Alasan itu terus.." seru si tampan Taejin ketus. Berjalan melewati ketiga orang yang sedang berpelukan itu dan duduk di sofa.

Paman Jeon mendengus kesal. Keponakan nya yang satu itu memang selalu seperti itu padanya. Kalau sudah kesal akan bertindak tak sopan.
"Lain kali paman akan datang, paman janji.."

Taejung malah balik mendengus tak percaya.
"Paman mau datang kemana.? Kita sudah lulus.." seru nya kesal, ikut duduk di samping sang adik.

Paman Jeon tersenyum kecil.
"Emmm.. saat ini wisuda kalian mungkin.."

Kedua remaja cantik yang sedang memeluk paman Jeon itu melepas pelukan mereka.
"Kita do'a kan saja, semoga paman masih hidup saat wisuda kami nanti.."

Paman Jeon melotot. Menatap Taera kesal.
"Siapa yang mengajari mu berbicara seperti itu Taera..?"

"Tak ada yang mengajari ku paman, tapi wajar Taera bilang begitu, pamankan sudah tua.." seru Taera santai.

Paman Jeon bedecak pinggang. Matanya semakin melotot tak percaya.
"Kau— wah bla bla bla bla bla..."

Keempat remaja itu hanya merotasi matanya malas. Paman mereka ini sudah tua tapi benar-benar cerewet.
"Di mana paman Namjoon dan Seokjin..?" tanya si sulung Taejung.

"Mereka belum kembali dari Cina.." jawab Wonwoo dengan nada lelahnya. Yaa~ karena marah-marah tadi ia jadi lelah, dan sialnya lagi si kembar empat tak mendengar kan omelan nya. Benar-benar keponakan durhaka.

_______~•~_______

[TO BE CONTINUED]

∆∆∆

Lanjut nanti yaa~

Author udah capek ngetiknya.

Mau tidur siang dulu.

Bangun nanti vote nya harus tembus 200.

Jangan lupa vote+coment
🙏🙏🙏

B E T R A Y A L [kth-jjk] √Where stories live. Discover now