SHINE 21+ - LEE TAEMIN

🏥

Hari ini dengan terpaksa Freya tidak ke kampus dan ke cafe. Dia sudah tidak kuat lagi. Badannya sangat panas. Tubuhnya masih saja terasa menggigil.

Jam 5 pagi tadi Freya terbangun. Mencari HPnya dan mengabari bosnya karna akan tidak masuk hari ini. Ternyata dia tertidur di sofa. Dengan menggunakan bantal kamarnya. Dengan badan yang di balut selimut.

Lalu dia pergi ke kamar untuk lebih mengistirahatkan badannya.

"Gimana bisa gue tidur di sofa?" Pikir Freya, sambil memendamkan badannya dengan selimut. Tak perlu lama berpikir, Freya sudah tertidur pulas lagi.

Jam 11 siang Freya terbangun karena badan yang penuh dengan keringat. Sengaja tadi pagi Freya mematikan ACnya, karena kedinginan.

Dia beranjak ke kamar mandi untuk cuci muka dan sikat gigi. Lalu berganti baju. Freya ke dapurnya.
Dan memasak nasi goreng.
Dia melihat wastafelnya. Ada 1 mug hitam. Freya adalah anak yang disiplin, setelah menggunakan sesuatu, selalu dikembalikan ketempat semula. Begitu pula peralatan dapur, selalu dia langsung mencucinya.

Dia tersadar sembari melihat sofanya.
"Semalem kan ada Taemin?" cuit Freya kaget sendiri.

Dia bergegas membuat nasi goreng kesukaannya, karena perutnya sudah kerucukan. Dan dia harus minum obat.

Setelah makan dan minum obat. Freya tiduran kembali ke kasurnya.
Membuka HPnya.

Membuka akun fake nya. Freya memang mempunyai akun fake. Dengan berkepribadian introvert, Freya juga ingin mengetahui dunia luar. Dengan cara kepoin orang satu satu. Memang kemarin Freya sempat memfollow Taemin menggunakan akun fake nya.

Seketika melotot.

Ini kan pot bunga yang ada di meja makannya? Kenapa Taemin memfotonya lalu menguploadnya?
Freya tersipu malu, walaupun tidak tau apa maksud Taemin.

Aah, badan Freya menggigil lagi. Badannya sakit semua. Tulangnya ngilu semua. Dia menaruh HPnya di meja samping kasurnya. Lalu terlelap lagi. Dia haru berkeringat lagi agar demamnya turun.
Berharap cepat sembuh, agar besok bisa kuliah dan kerja lagi. Jika tidak. Dia harus ke UGD untuk memeriksanya.

Tiba-tiba Freya terbangun lagi. Sudah jam 7 malam. Freya kelaparan, tetapi dia mengingat stock makanannya sudah habis.

Dengan terpaksa Freya harus makan di cafetaria apartemennya, yang berada di lantai 2.

Freya mencuci mukanya dan menyikat giginya. Lalu berganti baju dengan kaos putih dan celana jeans 7/8 nya.

Freya membaca semua menu yang ada di dinding dekat kasir.
Lalu dia memutuskan memakan sop buntut dan jeruk hangat.

Lidah Freya terasa pahit dan kebal. Dia hidup sendirian, maka dia harus memaksa dirinya sendiri untuk sembuh. Karena jika dia sakit, dirinya sendirilah yang kerepotan.

Dia harus memaksakan makanannya masuk ke dalam perutnya. Walaupun harus pelan pelan sekali memakannya. Maka dari itu dia sesekali membuka HPnya untuk melihat video di youtube. Agar dia lupa rasa pahit yang ada di mulutnya.

Dia harus kembali ke kamar, tetapi sebelum itu dia harus ke minimarket apartnya. Untuk membeli stock bumbu kemasan dan minuman untuk di kulkasnya.

Lalu dia kembali ke kamarnya.
Setelah dia berada di lorong lantai kamarnya. Dia celingukan. Mengingat Taemin bilang berada di lantai yang sama. Hanya saja dia lupa menanyakan nomor kamarnya.

Tidak menemukan sosok Taemin. Dia langsung memasuki kamarnya.

___________

Benar saja, keesokan harinya badan Freya tidak kunjung sembuh.
Sudah jam 10 pagi dia baru terbangun dari tidur lelapnya. Karena semalam dia baru tertidur jam 3 pagi, karena kemarin dia seharian tidur.
Untungnya alarm yang biasanya berbunyi untuk bersiap kuliah, bunyi tadi pagi. Lalu dia cepat izin ke bosnya untuk pergi kerumah sakit hari ini.

Dia sudah memesan taxi online. Untuk pergi kerumah sakit yang tidak jauh dari apartnya.

Segala usaha sudah dilakukannya sewaktu di dalam UGD. Tensi rendah, tes darah yang berpositif tifus.
Seharusnya dokter menganjurkan untuk rawat inap.
Tapi Freya menolaknya, padahal Freya harus mendapatkan infus.
Sebagai gantinya Freya mendapatkan banyak obat untuk sekali minum. Dan 3 kali sehari.

Freya benar benar harus minta cuti kepada bosnya.
Setelah sampai di apartnya, Freya langsung menelfon bosnya. Dengan meminta izin 4 hari kedepan. Surat dokter sudah di buatkan. Dan di anjurkan membawanya sewaktu Freya sudah masuk lagi.

Sudah 2 hari Freya tidak keluar apartnya. Untungnya setelah dari rumah sakit kemarin, dia pergi ke pasar modern dekat kampusnya untuk membeli bahan bahan masakan selama 1 minggu.

Freya termasuk wanita pintar memasak, karena dia sudah hidup sendirian, dan malas sekali keluar apartnya, mau tidak mau dia harus bisa memasak.

Dia benar benar merasa penat. Seharusnya hal ini dia sukai karena tidak pergi kemana mana. Mungkin karena pusing di kepalanya tidak kunjung sembuh, jadi dia merasa sumpek sekali.

Sore jam 4, Freya turun untuk ke taman. Sambil membawa novel yang sudah beberapa hari ini dia baca.
Membawa cemilan dan minuman juga.

Tetapi dia mengurungkan niat untuk membaca novel. Karena ternyata ditaman sedang banyak sekali anak kecil. Freya suka sekali dengan anak kecil. Kadang dia langsung meminta izin ke orang tua si anak kecil tersebut untuk menggendongnya.
Tetapi kali itu dia tidak bisa. Dia sedang sakit. Takut menular.

Sesekali dia tersenyum karena kelucuan anak-anak itu.
Dan Freya juga beberapa kali mengusap usap lengannya yang tertutup jaket, karena kedinginan. Saat itu anginnya cukup keras, sebenernya untuk umurnya biasa saja. Tetapi dengan kondisi tubuhnya seperti itu, tulang Freya terasa ngilu setelah angin berhembus.

Freya harus kembali ke apartnya. Dia sudah tidak kuat lagi. Dan harus tidur setelah meminum obat yang ketiga kalinya hari ini.