21. "Berbincang "

1.2K 113 26
                                    

Pandangan Baekhyun tidak terlepas barang satu detikpun dari gadis dihadapannya, seolah - olah gadis itu akan hilang dalam sekejap bila ia mengedipkan mata.

Sedangkan gadis dihadapannya sibuk mengalihkan pandangannya pada sekitar, dengan bibir kecilnya yang mengerucut, menandakan bahwa suasana hatinya masih buruk.

Saera berdecak, memandang Baekhyun "Apakah kau tak bisa mengganti tujuanmu saja saat melihat penampilanku, sunbae?" setelah terdiam sedari tadi akhirnya gadis itu angkat bicara dengan pandangan tajamnya

Baekhyun masih menatapnya tenang, tangannya ia lipat didepan dada dan menghembuskan nafasnya pelan, "Tidak, tujuan awalku memang kesini." jawabnya santai

Saera tersenyum sinis mendengarnya. Sepertinya ia sudah gila menyangka lelaki dihadapannya kini berubah menjadi baik— nyatanya Byun Baekhyun masih lah seperti batu es yang susah untuk dicairkan!

Baekhyun bergeming, hanya menaikan sebelah alisnya tanda mengejek bahwa ini bukan salahnya, tetapi Saera-lah yang tidak mau mendengarkan perkataan lelaki itu saat di hotel.

Saera memijit pelipisnya, rasanya kepala Saera akan pecah detik ini juga. Gadis itu memandang Baekhyun "Baiklah, ini memang salahku, tetapi jika sudah seperti ini tidak ada yang bisa ku perbuat kan? "

Saera bangkit, mendekatkan tubuhnya pada Baekhyun "Lanjutkan makan malam spesial mu, dan aku akan bersenang - senang di bar semalaman ini." gadis itu menyeringai, melepaskan jaket yang Baekhyun berikan padanya tadi untuk menutupi tubuh bagian atas gadis itu membuat kulit bersihnya terekspos dengan indah

"Aku akan melihat seberapa banyak pria hidung belang yang akan tergoda padaku." Ucapnya dan melangkah meninggalkan Baekhyun

Baekhyun hanya termenung melihatnya, gadis itu mulai gila. Dengan balutan pakaian kurang bahan gadis itu akan pergi ke bar katanya? tidak waras.

"Ya! Han Saera." Baekhyun berlari mengejar langkah gadis itu

" Jangan macam - macam kau."

. . .


" Apakah itu sudah menjadi kebiasaan mu?" Baekhyun melirik Saera yang duduk disofa

Gadis itu hanya meliriknya sekilas tanpa mengucapkan sepatah katapun

" Mengerucutkan bibir seperti bebek, sepertinya akhir - akhir ini kau sering melakukannya." Ucap Baekhyun lebih tepatnya seperti penjelasan atas kalimat sebelumnya yang ia ucapkan

Baekhyun mengambil sepasang sumpit di hadapannya dan menjepit bibir kecil Saera yang mengerucut. "Sampai kapan kau akan bertahan dengan ekspresi jelek seperti itu huh?"

refleks Saera menghempaskan sepasang sumpit yang menjepit bibirnya dengan cepat

Kejadian di restoran tadi membuat Baekhyun benar - benar mengejarnya seperti akan membunuh Saera detik itu juga, dan berakhirlah mereka disini— di kamar hotel milik Baekhyun dengan Saera yang merajuk di sofa juga hoodie kebesaran milik Baekhyun yang Saera pakai membuat penampilannya berubah 180 derajat

" Makanlah. Aku sudah mengorbankan menu seafood kesukaanku untuk mengejarmu. Kau kira berlari itu tak menguras tenaga? " Ujar Baekhyun menunjuk mie instan dihadapan mereka dengan sumpitnya dan juga mulut yang masih penuh dengan mie

" Lagi pula aku tak menyangka kaki pendek seperti tikus bisa berjalan secepat itu." lanjutnya membuat Saera bergerak untuk menatap lelaki itu

" Apakah ini malam yang kau impikan saat datang ke tempat indah, sunbae?"

"Dan berhentilah mengoceh, kau membuatku bingung dengan sikapmu yang seperti pinguin kutub utara. "
Saera beranjak dari duduknya, dan lebih memilih untuk menenangkan dirinya di balkon kamar hotel.

Baekhyun memandangi kepergian Saera, lelaki itu mengedikan bahunya dan lebih memilih untuk menyibukan diri melahap mie instan dihadapannya

Baekhyun melirik Saera yang masih berdiri di balkon kamar, sepertinya angin malam hari ini sedikit lebih kencang dari malam biasanya, terlihat sesekali rambut gadis itu tertiup angin

Baekhyun bangkit, mengambil selimut dan berjalan mendekati Saera. Memeluk tubuh gadis itu dari belakang dengan selimut yang melindungi tubuh mereka dari terpaan angin malam kencang

Tubuh gadis itu terperanjat kaget saat sebuah tangan besar melingkar diperut rampingnya, "Ini malam yang aku impikan, berbincang dengan pemandangan laut di depan mata dan langit yang tersenyum melihat kita." Ucap Baekhyun dan menaruh dagunya di bahu Saera

Saera bergeming, tubuhnya membeku menerima perlakuan Baekhyun. Jantungnya seperti berhenti berdetak dan ia rasa bahwa ususnya kini telah berperang melawan ratusan kupu - kupu didalam perutnya.

"Dan maaf untuk banyak berbicara, aku tidak suka melihatmu diam seperti tadi."

"Ah—Itu tidak. tidak usah meminta maaf, aku yang seharusnya meminta maaf. Maaf telah kasar. Dan. . . apakah benar kaki ku terlihat seperti tikus?" Tanya Saera polos

Baekhyun tersenyum kecil mendengarnya, "Tidak. kaki mu tidak seperti tikus—" Tangannya tergerak untuk mengusap lembut perut Saera

" Uhm, hanya terlihat seperti bayi landak." ucapnya dan mengeratkan pelukannya juga menenggelamkan wajahnya diceruk leher Saera sebelum gadis itu mengamuk dan memukul lengannya dengan kesal.

                                .   .   .

hehehe aku mau melebur aja di kutub rasanya udah gantungin cerita ini. maaf yaaa. 😭 cerita ini masih lanjut kok hyung, semoga kedepannya otak aku ga ngadat lagi jadi bisa lebih rajin buat update okay? makasih buat yang masih mau baca cerita ini huhu. lofiu all! 👿💗

 lofiu all! 👿💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 𝑪𝒐𝒍𝒅𝒆̀𝒔𝒕 | BYUN BAEKHYUN. 🚬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang