Mayat Misterius(Jurnalis)

153 23 62
                                    

Setelah Elvila dan Dimas berhasil lolos dari perangkat desa tersebut, mereka bergegas meninggalkan hutan sebelum malam datang.

"Ayo, El. Kita harus segera pulang. Sebelum senja hilang, dan malam datang." Dimas mempercepat langkahnya.

"Sabar, dong. Masih capek ini tadi lari" jawab Elvila.

Sebelum malam menjelang, Elvila dan Dimas sudah berada di penginapan. Arlia melihat mereka seperti habis lari maraton. Mereka terlihat sangat kelelahan dan badan mereka lusuh sekali.

"Kalian dari mana saja? jam segini baru balik" tanya Arlia. "terus kenapa pakaian kalian lusuh gitu?" lanjutnya.

"Huft, satu-satu dong. Capek ini lari-larian" jawab Elvila

"Iya, nanti saja kita cerita. Aku mau bersih-bersih dulu" imbuh Dimas.

Elvila dan Dimas hanya menjawab singkat lalu pergi untuk membersihkan diri mereka masing-masing.

Malam hari, Erlin dan kawan-kawan kembali mengerjakan laporan tugas KKN mereka. Mereka menulis hasil kegiatan mereka kecuali Elvila dan Dimas. Mereka berdua hanya makan mie instan yang dibuat untuk cemilan.

"Kalian gak ngerjain laporan?" tanya Erlin.

"Ngerjain apaan? Hari ini tidak dapat apa-apa. Malah dapat mayat" jawab Dimas begitu santai.

"Ha? Mayat apaan Dim?"

"Iya, mayat apaan? Ayo ceritakan."

Erlin dan Arlia kompak penasaran tentang penemuan mayat yang akan diceritakan Dimas. Dimas dan Elvila bingung harus menceritakan dari mana dulu.

"Bentar, aku habiskan dulu indomieku. Sayang." Dimas melanjutkan makan mie instan di tangannya.

"Elah buruan. Nanti aku buatin lagi deh" rayu Erlin.

Mendengar rayuan Erlin, Dimas langsung cepat menghabiskan mie instannya dan mulai cerita.

Dimas menceritakan semua kejadian yang sudah ia rekam. Elvila mengiyakan dan menceritakan lebih detil lagi. Lalu tidak lupa Dimas menunjukkan video yang sudah ia rekam.

Erlin dan Arlia terkejut melihat video-video itu. Mereka tidak menyangka bahwa sekeji itu perlakuan perangkat desa Sukamati.

"Itukan Pak Yogi sama Bu Yeni." Arlia menunjukkan bahwa yang ada di video tersebut adalah Pak Yogi dan Bu Yeni.

Arlia menjelaskan kalau hari itu memang mereka berdua absen di kantor kepala desa. Pak Yogi dan Bu Yeni adalah seksi humas di desa. Dan Arlia menyangka jika mereka bedua sedang ditugaskan ke lapangan. Tapi ternyata dugaannya salah, dan ia tak menyangka kalau Pak Yogi yang terlihat sangat alim dan baik melakukan hal tersebut.

"Padahal, di kantor beliau rajin dan baik." Arlia membela Pak Yogi yang memang terlihat baik saat bertemu Arlia. Begitu pun dengan Bu Yeni.

Saat mereka sedang bercerita tentang mayat dan Pak Yogi, Bobby tiba-tiba beranjak untuk masuk ke kamarnya.

"Kamu mau ke mana Bob?" tanya Erlin.

"Ngantuk, aku tidur dulu" jawab Bobby singkat.

Bobby bertingkah sangat aneh saat Dimas dan Elvila menceritakan semua kejadian itu. Erlin bilang semenjak kejadian lemari tua lalu, Bobby bertingkah semakin aneh. Dia sering tiba-tiba menghilang. Sering tidur lebih dulu. Padahal kerjaan Bobby tidak terlalu berat.

Anehnya, Dimas pernah memergoki Bobby keluar pada malam hari. Dimas ingin memanggilnya tapi rasa kantuknya begitu menahannya. Dan pagi hari saat Dimas menanyakan kepada Bobby, dia malah mengelak dan menganggap kalau Dimas mengigau.

"Yasudah, kita istirahat saja. Kita laporkan kejadian ini besok ke Pak Khairul." Erlin beranjak dari ruang tamu diikuti Elvila dan Arlia. Sedangkan Dimas masih membereskan berkas-berkas yang ditinggalkan sama teman-temannya.

"Woy, ini diberesin dulu."

"Udah, kamu beresin saja." Erlin tidak mengindahkan omongan Dimas dan melangkah ke kamarnya.

"huft, yasudahlah." Dimas mengalah dan melanjutkan pekerjaannya.

Keesokan harinya mahasiswa KKN itu kembali ke pekerjaan mereka masing-masing. Erlin pergi ke lapangan untuk kembali mengajar di kelas lansia. Dia hari ini mengajar sendiri. Sebab Bobby sejak pagi sudah keluar entah ke mana.

Erlin mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan diri, terutama pada bagian saluran pencernaan. Dia mengajarkan itu kepada warga karena melihat banyak warga yang enggan untuk membersihkan tangan mereka sebelum makan dan sesudah makan.

Ditengah sela-sela mengajarnya Erlin mendengar ada yang berbisik-bisik membicarakan tentang orang yang hilang hari kemarin. Erlin ingin segera bertanya soal hal tersebut tapi belum bisa. Dia menunggu pelajaran selesai untuk menanyakan soal hal tersebut.

"Em, maaf Bu. Tadi ada yang bicara soal orang hilang ya?" Erlin mencoba untuk mempertanyakan orang hilang tadi setelah pelajaran telah usai.

"Iya Neng. Kemarin katanya ada seorang tukang ketik ke sini. Dia bertanya tentang desa." Ibu itu menyebutkan bahwa yang ia maksud tukang ketik adalah Jurnalis yang sedang mencari berita.

Ibu tersebut juga mengungkapkan bahwa awalnya Jurnalis itu tinggal di rumahnya. Tetapi kemarin pagi beliau sudah tidak melihat Jurnalis itu bahkan sejak pagi buta. Ibu itu fikir kalau sang jurnalis hanya mencari angin segar dan berfoto-foto. Tapi ternyata hingga saat ini Jurnalis itu belum kembali. Dan meninggalkan barang-barangnya.

Erlin menemukan sebuah titik terang tentang mayat misterius tersebut. Dia curiga kalau mayat yang ditemukan oleh Dimas dan Elvila adalah si Jurnalis. Erlin lalu menanyakan soal ciri-ciri dari Jurnalis itu. Dan dengan senang hati Ibu itu menjelaskan secara rinci ciri-ciri si Jurnalis.

Setelah mendapat cukup informasi, Erlin bergegas untuk membereskan berkas-berkasnya untuk selanjutnya dijadikan laporan.

Saat he,ndak pulang ke penginapan, Erlin dikagetkan dengan kehadiran Bobby yang tiba-tiba memanggilnya dari jauh.

"Kamu, ke mana saja?" tanya Erlin.

"Maaf, tadi pagi aku ke kota dulu nyari sesuatu. Nih, cokelat." Bobby menyodorkan satu batang cokelat Silverqueen untuk Erlin.

"Makasih, tapi kamu naik apa ke sana? Kan motornya dibawa Dimas." Erlin merasa aneh dengan gelagat Bobby.

Bobby gugup mendengar jawaban Erlin yang memang tidak mudah dibohongi seperti Arlia. Erlin terkenal mahasiswi psikologi pandai yang mudah menganalisa keadaan di sekitarnya.

"A-Anu, tadi nebeng Pak Yanto yang juga akan ke kota." Bobby menjawab dengan sedikit terbata-bata.

Sebenarnya Erlin masih sedikit mencurigain Bobby. Tapi dia enggan menanyai lebih detil lagi. Sekarang yang terpenting adalah mengungkap kasus mayat misterius. Erlin dan Bobby kembali bersama-sama.

Ada sedikit kelegaan di wajah Bobby yang menyimpan sebuah rahasia yang tak diungkapkan kepada teman-temannya.

Apakah hal yang disembunyikan Bobby? Siapakah mayat misterius itu? Lalu apa hubungan Bobby, Jurnalis dan Nyai? Nantikan kelanjutan ceritanya. Jangan lupa sukai, komentar, sebarkan, dan ikuti akunku. Terimakasih.

Bunuh Diri[Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang