Chapt 4 : Second impression?

93 10 0
                                    

Ditunggu vote n komennya ya gaisss..
With luvv..kupersembahkan chapter 4...

Posenya nggak pernah gagal

Ahh desainer,pantas aja

Cantik

Mamanya hanya tersenyum saja mendapati Ezra sedang sibuk menggulir layar ponselnya. Meski tak tahu pasti apa yang sedang dilakukannya tapi ia tahu anaknya kini tertarik dengan seseorang. Pasalnya setelah acara pengajian khitanan cucu pertamanya selesai,Ezra menghampirinya dan menanyakan nama panjang Kasa,putri temannya. Untungnya dia tak terlalu buruk dalam mengingat nama orang.

Kasa, mamanya jelas merestui jikalau kedepannya mereka berniat menjalin hubungan. Meski hanya mengamatinya saat di taman kanak-kanak namun ketika bertemu di pasar kemaren ia langsung tahu bahwa gadis itu pintar,entahlah gaya dan sikapnya mengatakan demikian. Kepercayaan diri menguar dari gadis itu dan penilaiannya tak pernah salah.

"Dek,suka sama Kasa yaa,ciee,iyaa kaan",yang dibalas Ezra dengan tawa renyah. Tak dapat dipungkiri, Kasa punya paras yang manis sekaligus jutek. Entahlah,aneh namun begitulah pemikiran Ezra.

Ezra sendiri memang kebetulan sedang jomblo,kata yang selalu dikoreksinya menjadi single supaya lebih terhormat. Ia memilih fokus pada karirnya terlebih dahulu. Namun jika memang sudah menemukan yang pas,hubungan pendekatan dulu mungkin tak apa,takkan mengganggu karirnya. Maklum saja baru setahun Ezra bekerja di perusahaan bidang perbankan sehingga hasrat untuk naik jabatan sedang tinggi-tingginya dan ya,beruntungnya Ezra bekerja ditempat yang tepat. Perusahaan Ezra menjanjikan kesempatan naik jabatan even bagi junior,yang memiliki kinerja dan dedikasi luar biasa bukan perusahaan yang menganut sistem garis keturunan seperti di TV. Tidak mudah tapi juga bukan tak mungkin bagi Ezra, ya Ezra lumayan workaholic.

Sementara semua deadlinenya sudah selesai, Ezra menyempatkan diri untuk menemui sepupunya. Setelah kemaren sempat men-stalk Kasa, ia mengirim foto Kasa kepada sepupunya. Niat awalnya membandingkan Kasa yang anggun kharismatik dengan sepupunya yang centil. Iseng-iseng berhadiah surprisingly, sepupunya mengenal baik Kasa. Hari ini Ezra dengan senang hati menjanjikan traktiran bakso dekat gang kompleknya bagi sepupunya supaya mau diajak bekerja sama.

"Seriously Kasa? Kasa tipe-tipe agak jutek jadi jangan pakai gaya genit buat deketin dia dan gue tau lo telah merusak first impression loe",kali ini Intan tertawa, ngakak!

Menepuk jidatnya menyesal," Yah kelepasan, reflek gue"

Usai menandaskan baksonya,Intan kembali berujar,"She is little bit difficult but worth it. Tapi rasanya nggak cocok sama loe"

Kalimat yang mampu membuat Ezra memusatkan perhatiannya pada Intan,"Why?"

"Umur 23. Dia ingin menikah di umur itu,berkebalikan sama loe kan"

Pernyataan yang mampu membuat Ezra diam beberapa saat. Ezra tipe lelaki yang mendambakan hubungan jangka panjang dahulu sebelum melangkah ke pernikahan. Bukannya hendak menggantung perasaan kekasihnya tapi baginya pernikahan haruslah direncanakan matang-matang dengan pasangan yang benar-benar sudah saling mengerti. Terbukti dari jumlah mantannya yang sedikit dan jangka waktu pacarannya yang lama. Namun ia cukup penasaran dengan Kasa yang nyatanya ingin menikah muda. Ia kira Kasa merupakan perempuan yang berorientasi pada karir dengan segudang cita-cita.

"Yaudahlah,at least gue bisa temenan sama dia"

"Yah she's really good to be friend even sedikit judgemental kalau lo belum benar benar kenal dia",menyesap minumannya sebelum kembali melanjutkan kalimatnya.

"Loe tau,dia itu yang bikin gue bisa lulus tepat waktu! I'm glad to be her bestie. Jadi jangan macem-macem sama dia ya!",kali ini Intan berkata tegas.

Miss Well-plannedWhere stories live. Discover now