Chapt 1: Surprising-unsurprising Demand

231 14 0
                                    

*Update seminggu sekali ya paling sedikit😁* Tengs jgn lupa vote,like n komen,biar cemungut:)

"Kasa kamu seminggu lagi wisuda,sudah disiapin belum tetek bengeknya? Kebaya yang mau kamu pakai? make up nanti gimana?",bunda dan segala perhatiannya tak pernah absen mengingatkan. Padahal Kasa dan segala "to do list" yang dibuatnya pasti sudah siapkan semua sejak jauh hari.

"Sudah deh bunda, semua sudah beres kok. Nanti kita di make up sama tantenya Intan" Memutar mata Kasa setengah berteriak supaya bunda yang di dapur mendengar.

"Bagus deh,bunda cuma khawatir aja karena itu hari spesialmu. Bunda juga sudah siapkan pakaian yang mau dipakai ayah dan adikmu"

Bagus! Bunda memang harus siap-siap dengan baik.

Berbicara tentang wisuda,terselip rasa bangga di hati Kasa sebab bisa lulus cepat sesuai target yang sudah kutetapkan sejak awal masuk kuliah, tepat 3,5 tahun. Bukan asal lulus cepat, Kasa, Angkasa Widya Hartono memastikan namanya akan dipanggil sebagai wisudawan berprestasi di wisuda nanti. Tapi untuk hal yang satu itu masih menjadi rahasia,keluarga hanya tahu sebatas dirinya yang mampu lulus tepat waktu karena gadis itu berniat beri mereka kejutan.

"Yap makasih,bundaku memang terbaik!" menghampiri bunda yang sibuk membuat sarapan di dapur dikecup sayang pipi bundanya yang mulai keriput dimakan usia.

Si bunda cuma geleng-geleng kepala lihat kelakuan anaknya yang masih suka manja-manja. Melawan rasa maalasnya Kasa bergegas untuk membantu bundanya menyajikan makanan yang sudah siap ke meja makan sambil berdendang ria sembari lakukan sedikit atraksi konyol. Benar-benar belum move on dari euforia atas berita yang oleh bagian HRD sampaikan kemaren. Tak hanya lulus cepat dengan gelar cumlaude, kata pihak HRD, Kasa juga dapat kesempatan untuk menjadi pegawai tetap di perusahaan fashion ternama tempat magangnya atas kinerjanya yang baik. Lagi-lagi senyumnya mengembang sedikit berlebihan

Sial,bibirku bisa makin lebar

"Hey kak, senyum-senyum mulu engga berhenti, kayak orang kerasukan aja sih"

"Issh, apaan sih, Dek. Ngiri aja, sarapan sana yang bener jangan belepotan kayak anak bayi gitu,bikin malu aja" dikibaskanlah tangannya sambil melemparkan senyum sinis untuk adik semata wayangnya,Reyhan. Sedangkan Reyhan kemudian sibuk membersihkan sekitaran bibirnya, padahal dia belum makan sesendok pun,berhasil jadi korban kejahilan kakaknya yang kini tengah cekikikan.

Gampang banget sih dibohongin, dek...dek.

"Kak senyum lu jangan lebar lebar gituu lah,ngeri gue keinget badutnya joker",bergidik ngeri Reyhan menunjuk-nunjuk wajah kakaknya yang direspon Kasa dengan memelintir telunjuk adiknya.

"AaAaa Bunda tolong,kak sakiiiit",Reyhan meringis lebay.

"Kas udah udah! dulu perasaan pas bayinya Reyhan dia kamu cium-cium mulu deh",suara bunda menimpali.

"Pas bayi mukanya minta disayang bunda,pas gede minta ditampol"

Melenggang ke teras rumah, Kasa memanggil ayah yang sibuk membaca koran di teras supaya bisa bergabung untuk sarapan bersama.

"Yah, yuk! Sarapannya sudah siap" Ayah menurunkan koran yang dibacanya kemudian dilepasnya kaca matanya.

Kasa memperhatikan lamat-lamat setiap gerakannya yang serba hati-hati, tanpa sadar bergumam dalam hatinya
ternyata ayah memang sudah setua itu.
Benar, biasanya lelaki seumuran ayahnya sudah bisa gendong cucu tapi nyatanya Kasa sendiri anak pertama keluarga Hartono baru lulus kuliah, baru akan mulai memasuki dunia kerja dan masih jomblo! Mungkin perempuan itu akan mempertimbangkan lagi untuk belajar membuka diri dan coba berkenalan dengan lawan jenis disamping bekerja nanti. Bukannya belum pernah,hanya saja terlalu sering dibohongi membuatnya mulai ogah menunjukkan perhatian berlebih yang malah membuatnya dinilai sebagai perempuan jutek dan tidak peka. Doanya kali ini semoga ayahnya panjang umur saja.

Miss Well-plannedWhere stories live. Discover now