Pernah :
#1 BobbyiKON
#1 Bobsoo
#1 Taste
#6 Kawin Kontrak
#2 Kimbobby
#42 Hujan
[Otw Rapiin Kalimat] 😂
Bagaimana aku harus mendeskripsikan bobby? Entahlah. Sisi misteriusnya menjadi jebakan Tuhan yang paling mengesankan. Namanya berulang kali datan...
Masih tidak ada respon. Akhirnya aku memutuskan beranjak dari ranjang untuk mencarinya.
"Jiwonaa" teriakku "chagiyaaa"
Menyebalkan sekali. Kemana manusia menyebalkan itu pergi. Bagaimana mungkin dia tega membiarkanku membusuk kesepian sendiri disini. Rasanya aku sangat kesal. Entahlah. Sepertinya benar jika perempuan akan sekian kali lebih sensitif ketika hamil. Setidaknya itulah yang kurasakan sekarang.
Dengan rasa kesal yang meluap didalam dadaku, aku duduk dimeja makan sambil mengunyah buah apapun yang ada di sana.
"Kamu ngidam?"
Tiba-tiba saja bobby sudah berdiri disampingku sambil meletakkan kantong berisi berbagai bahan masakan yang baru saja dibelinya. Aku meliriknya sinis tanpa menjawab pertanyaannya.
"Rasanya sedikit aneh ngelihat kamu tiba-tiba manja gini"
Jangankan bobby. Aku sendiri juga merasa aneh karena harus berubah menjadi seperti ini. Pandanganku tidak bisa lepas dari bobby. Dia semakin terlihat seperti jenis candu. Andai rasa candu itu bisa divisualkan, mungkin akan seperti ini penampakannya.
*** Aku tidak tahu apakah bobby akan menjadi sosok ayah yang baik atau tidak. Melihat bagaimana caranya memperlakukanku sekarang, sepertinya dia akan sangat memanjakan anaknya.
Jam menunjukkan pukul 02.00 dini hari. Tubuhku bergerak gelisah. Bukan karena apa-apa. Aku hanya ingin memakan teokkboki saat ini juga. Sungguh, aku sudah berusaha menahannya. Tapi rasanya makanan itu seperti melayang-layang di depanku. Menyisakan airliur yang semakin mencair di rongga mulutku.
"Kamu kenapa kok belum tidur?" Kata bobby terusik dengan gerakanku.
"Eumm" pikirku ragu
"Katakan saja" perintah bobby seolah membaca isi pikiranku.
"A-aku mau teokkboki" kataku ragu.
Bobby mengecup keningku sekilas.
"I've said that I'll do everything. For you. For our babby" tegasnya.
Tentu saja aku semakin tidak bisa jauh darinya jika seperti ini.
Malam sudah terlalu larut. Rasanya mustahil dia bisa menemukan makanan itu sekarang. Oleh karena itu wangi bumbu yang dimasaknya menyeruak masuk hingga ke kamar kami. Bobby pasti membuatnya sendiri. Dan itu membuatku semakin merasa tersanjung.
Ketika pintu kamar terbuka, aku pura-pura memejamkan mata. Bobby yang melihatku terpejam kemudian meletakkan teokkboki yang dibuatnya diatas meja. Itu terdengar dari denting yang tersisa.
"Sweet dream" bisiknya disela kecupan ringannya.
Aku membuka mata dan mendapati bobby duduk diujung ranjang sambil memakan teokkboki buatannya. Manis sekali.
"Bukankah itu untukku?" Kataku sembari melingkarkan tanganku dari belakang tubuhnya.
"Apa kamu terbangun?"
"Aku cuma pura-pura tidur"
"Ckk Dasar" protesnya sembari menyuapkan teokkboki yang ada di tangannya.
Keesokan harinya tentu saja kita terlambat bangun pagi. Alhasil semua persiapan dilakukan dengan terburu-buru. Dengan hati-hati aku menuruni tangga menuju rak sepatu yang berada dibawahnya.
"B ini sepatu aku pada kemana kamu tau nggak?" Bingungku saat mendapati rak sepatu hanya berisi sepatu bobby.
"Ini ada sama aku tunggu bentar" teriaknya dari kamar.
Tak selang lama bobby sudah berada di dekatku. Membawa sebuah kotak besar yang kutahu isinya sudah pasti sepatu.
"Loh emang sepatu yang kemarin kenapa B?"
"Ada haknya" jawabnya ringan sambil jongkok membuka kardus berisi sepatu tadi "Maaf ya aku nggak tau selera fashion kamu gimana. Jadi aku beliin yang ini aja. Nanti pulang kerja aku anterin beli sepatu yang lain" celotehnya sambil memasangkan sepatuku. "Sementara pake flatshoes aja dulu. Keselamatan kalian lebih penting"imbuhnya setelah menyelesaikan pekerjaannya.
Seketika aku menunduk memintanya segera berdiri menyejajariku.
"Ppo ppo" rayuku sembari mengapit lengan bobby.
"Kenapa kamu terlalu mudah terpesona nona" ledek bobby namun tetap mendaratkan ciumannya di keningku.
"Tentu saja karena kamu mendadak bertingkah manis tuan" tangkasku tak mau kalah.
Suara gelak tawa terdengar memenuhi ruangan. Detik berikutnya mata kita saling bertemu. Menatap tajam sebelum akhirnya menerjemahkan pagi dengan sentuhan bibir yang begitu berarti.
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
Snippet of theNew Story
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Apa kalian bisa menikmati dunia dengan menjadi manusia? Mengulas senyum diantara takdir dan segala ketidakpastian. Waktu selalu menjadi garis dimana manusia-manusia bodoh saling menunggu. Ah sial aku tersesat. Leherku tercekat. Tangan dan kakiku bergerak cepat. Tapi pistol genggam memang tidak pernah dijual di minimart. Sedetik. Dua detik. Dan beberapa detik sampai akhirnya yang kulakukan adalah berdiri didepan meja kasir. Membayar sebungkus rokok lengkap dengan koreknya. Kali ini aku gagal membeli pistol genggam. -Keinan
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jika kalian merasa cukup cerdas untuk kabur dari kehidupan maka lakukan saja. Tidak ada orang-orang cerdas yang merasa mampu berlari dari kehidupan. Setiap orang hanya melompat dari kehidupan satu menuju ke kehidupan lainnya. Dunia satu ke dunia lainnya. Jangan bodoh. Nikmati saja hidupmu. Merasa tersiksa hanya akan membuatmu ditertawakan oleh dunia. -Bobby
https://my.w.tt/sVo6cdwFu4
[Cerita Baru]
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
Hallo Reader
Hai. Setelah sekian purnama kita tydac bersua akhirnya aku muncul juga. Semoga kalian masih betah nongkrong di tulisan aku. Thanks for supporting me. Jangan lupa vote dan komen juga