"Aigooo. Bagaimana bisa kamu sampai disini?" Tanya bobby sambil mengacak gemas rambutku. Ekspresinya seketika berubah manis saat menyapaku.
Sekilas aku membungkukkan badan menyapa hanbin. Hanbin membalas dengan perlakuan yang sama. Dia membungkukkan tubuhnya.
"Aku membawakanmu makanan" kataku sambil mengangkat makanan yang aku bawa. Memamerkannya pada bobby "Aku bosan sekali"
"Waahh aku akan memakannya"jawab bobby antusias "kamu tidak akan bosan disini" imbuhnya sambil menekan kedua pipiku dengan satu tangan.
"Yaak. Oppa hentikan" perintahku. Bobby terkekeh lalu melepaskan cubitannya. "Apa kamu mau bergabung bersama kami?" Tawarku pada hanbin.
"Nggak usah. Biar aku makan sendiri aja hehe" tawa hanbin terdengar canggung.
"Tidak apa-apa ayo gabung. Sepertinya dia memasak cukup banyak" tawar bobby. Ekspresi wajahnya bertolak belakang dengan perkataannya.
"Baiklah aku akan bergabung"
Akhirnya kita menikmati masakan yang telah kubawa. Hanbin terlihat sangat menikmatinya.
"Hmmmm massita. Masakanmu selalu bisa diandalkan"
Puji hanbin sambil mengunyah makanannya. Sepertinya dia tidak sadar dengan apa yang baru saja dikatakannya. Aku tidak akan menyalahkannya. Bagaimanapun aku paham benar dengan hanbin yang cenderung mengatakan apapun yang terlintas dipikirannya.
Hanya saja melihat ekspresi bobby yang seketika berubah aku mendadak canggung. Semburat tidak suka diwajahnya membuatku mati-matian berusaha berhenti menjadi orang tolol yang kebingungan.
"Aigoooo" kataku sambil mengelap mulut bobby yang sebenarnya tidak kotor "Cara makanmu benar-benar ada di level yang mengerikan"
Aku ingat saat bobby pertama kali mengelap mulutku seperti ini, rasa coklat pada kue yang kumakan kala itu tidak akan sebanding dengan rasa manis yang kudapatkan dari perlakuannya. Aku harap perlakuanku kali ini bisa membantu meredakan kekesalan bobby. Meskipun sejujurnya disisi lain aku senang melihat bobby seperti ini.
"Mianhae" kata bobby sambil memamerkan senyum khasnya lalu mengusap pelan ujung kepalaku. "Hanbina. Apa ada yang salah? Atau kamu mengingat sesuatu?" Tanya bobby pada hanbin.
Bisakah kalian membayangkan betapa malunya aku? Beruntung hanbin bukanlah sosok yang mudah emosi. Sehingga semua masih berjalan dengan baik.
"Aku? Ada apa denganmu bobby hyung. Apa kamu masih cemburu padaku?" Tanya hanbin terkekeh. Dia terlihat sangat santai menanggapi situasi ini.
Melihat ekspresi hanbin akhirnya aku tergelitik untuk menanggapi.
"Sepertinya dia memang sedikit posesif" bisikku dengan nada mengejek.
"ANI" elak bobby tegas.
"Bukan. Tidak sedikit. Bobby hyung memang seperti itu" ledek hanbin.
"Yaak" teriak bobby tidak terima
Aku dan hanbin sontak tertawa bersamaan. Sementara bobby terlihat kesal.
Tiba-tiba serangan itu datang lagi. Akhir-akhir ini aku sering merasa pusing dan lemas. Bobby tentu saja tidak tahu. Aku tidak ingin membuatnya khawatir dengan menceritakannya.
"Kamu kenapa?" Tanya bobby mendapatiku memejamkan mata menahan rasa pening yang membuatku seolah berputar-putar. "Hei. Kamu nggak pa-pa kan?" Imbuh bobby.
"Sepertinya lebih baik kamu membawanya ke dokter saja. Serahkan saja sisanya padaku" usul hanbin menunjuk sekelilingnya. Maksudnya dia akan menyelesaikan pekerjaan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Create Some Why [END]
Fiksi PenggemarPernah : #1 BobbyiKON #1 Bobsoo #1 Taste #6 Kawin Kontrak #2 Kimbobby #42 Hujan [Otw Rapiin Kalimat] 😂 Bagaimana aku harus mendeskripsikan bobby? Entahlah. Sisi misteriusnya menjadi jebakan Tuhan yang paling mengesankan. Namanya berulang kali datan...
Bonus Part I
Mulai dari awal
![✔Create Some Why [END]](https://img.wattpad.com/cover/196926778-64-k478742.jpg)