PART 1🍂

2K 149 5
                                    

Selamat membaca cerita LATTE..
Jangan lupa untuk Vote dan Komentar

Diantar mendung...

Pagiku tak seramah biasanya...

Hariku seperti malapetaka ditengah mimpi yang indah...

Tak seutuhnya memang, ada reda bahkan pelangi disetiap hujan

Pelangi yang seharusnya bermuara dibelahan awan yang lain

Malah berakhir diujung senyumu

Tak apa babak belur hariku

Terimakasih untuk tatapan manis itu...

Vanilla

Pagi itu Vanilla pergi ke kampus dengan langkah terburu. Ini hari kedua dia mengikuti kegiatan Ospek di kampusnya. Berharap dirinya tidak sampai telat. Sialnya, dia tinggal di Kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Jalanan macet sudah menjadi makanan setiap hari.

Ayah melihatku duduk di kursi penumpang dengan gelisah. Setiap detik kulirik jam tangan dipergelangan tangan. Ini hadiah dari bunda di ulang tahun bulan kemarin. "Kenapa, Nak. Sudah telat ya?"

Aku mengangguk pasrah, "Bagaimana kalau Vanilla naik gojek saja, Yah?" pintaku memelas pada Ayah agar diperbolehkan

Ayah seperti mengerti kesulitanku, dia menepikan mobilnya didepan sebuah bangunan seperti toko. "Sudah pesan?" Ayah melirikku

"Sudah. Tapi masih menunggu sepuluh menitan." Aku mulai panik, kembali kulihat jam tangan. Lima belas menit lagi Ospek dimulai. Aku masih setengah perjalanan. Padahal, kalau sepi perjalanan hanya membutuhkan waktu sebentar.

Tiba-tiba Ayah menarikku ke jalanan. Menyeberangi beberapa mobil yang tampak masih diam di tempat. Macet kali ini benar-benar tidak seperti biasanya. Beberapa pengemudi bahkan keluar untuk melihat apa yang sedang terjadi didepan. Mungkin ada kecelakaan atau pengalihan jalan.

Aku sama sekali tidak tahu Ayah akan membawaku kemana. "Nak, tolong nitip anak saya, ya. Saya takut dia telat. Hari ini dia ada Ospek." Pinta Ayah pada seorang laki-laki beralmamater sama sepertiku

Laki-laki itu mengiyakan, lantas aku segera duduk diboncengannya. Kulambaikan tangan pada Ayah begitu motornya berhasil menembus kemacetan.

"Kamu hari ini ada Ospek?" tanyanya dibalik helm fullface

"Iya, kak." Aku tidak tahu dia seangkatan atau kakak senior di kampus. Lebih aman memanggilnya kakak.

Motor berhenti di sebuah bangunan tempatku melakukan Ospek. "Segera turun, sebelum terlambat." ujarnya kepadaku

Aku segera berlari ke dalam kelas setelah mengucapkan terimakasih. Semoga saja para senior belum datang sehingga dirinya bisa terbebas dari hukuman.

***

Sepertinya hari ini adalah hari terburuk untuk diriku. Bangun kesiangan, jalanan macet, dihukum senior pula.

"Jadi, Vanilla. Kamu minta dihukum ngapain?" Seorang senior laki-laki dengan pelat nama Iksan bertanya kepadaku. Kalau boleh memilih jelaslah aku tidak mau dihukum, kak.

"Kenapa diam, Vanilla?! Bilang sama kita-kita kamu mau hukuman apa?" Aku menggeleng takut

"Maaf, kak. Saya terlambat karena memang hari ini ada pengalihan jalan." Aku berharap itu akan meluluhkan mereka

LATTE [COMPLETED]Where stories live. Discover now