Dua Puluh Delapan

3K 370 100
                                    

Tut tut tut... typo mau lewat!:v

.
.
.

Setelah empat hari di rawat di Rumah Sakit, Jongin diperbolehkan untuk pulang. Namun pemuda Tan itu menolak, ia tidak mau meninggalkan putrinya dan meminta waktu rawat inapnya bertambah.

Yunho dan Siwon tidak keberatan, tapi tidak untuk Mama Yuri dan Mama Qian. Dua Ibu itu tidak mau membuang-buang uang hanya untuk membayar Rumah Sakit, sedangkan keadaan pasien sudah membaik. Jadi mereka hanya menambah waktu rawat inap menjadi genap satu minggu.

Setelah satu minggu, Jongin terpaksa pulang. Ia juga terpaksa tidak mengunjungi bayinya karena letak Rumah Sakit yang cukup jauh. Ia diminta untuk memulihkan tubuhnya, mengeringkan luka jahitannya, dan membiasakan banyak berjalan di rumah selama seminggu lebih. Selama itu pula, Sehun atau Mama Yuri dan Mama Qian yang berkunjung ke ruang NICU. Sedangkan Jongin hanya menitipkan botol berisi ASI untuk putrinya.

Saat Jongin merasa dirinya sudah pulih, ia mengunjungi bayinya tiga kali dalam satu hari; seperti saat ia dirawat di rumah sakit. Entah itu dengan Namjoon, Mama Yuri, atau Sehun. Dan Jongin menghabiskan waktu selama hampir satu bulan dari waktu ia melahirkan hingga sekarang. Beruntung, waktu persalinan Jongin setelah selesai Ujian Semester dan masuk pada bulan Desember. Jadi ia hanya perlu mengirim surat izin sakit ke sekolah saat liburannya berakhir, karena bayinya masih terkurung di ruang NICU.

"Nih, Mama beliin baju buat Anna." Ucap Sehun seraya menyerahkan paperbag warna merah muda pada Jongin.

"Waahh.." manik hitam Jongin berbinar saat melihat isi paperbag dari Sehun. Satu set pakaian bayi berwarna senada dengan paperbagnya, lengkap dengan kaos kaki dan kaos tangan, serta topi rajut.

Sangat lucu.

Saat ini keduanya berada di rumah keluarga Kim; tepatnya di kamar Jongin. Sehun baru saja pulang sekolah dan langsung menjemput kekasihnya setelah menerima panggilan dari Rumah Sakit.

Bayi mereka semakin membaik setelah menghabiskan banyak waktu di inkubator. Kini bayi mungil itu di perbolehkan pindah ke ruang bayi untuk di observasi selama beberapa hari.

"Udah mau berangkat?" Tanya Mama Yuri yang baru masuk ke dalam kamar Jongin.

"Bentar lagi ma." Jawab Sehun.

"Gak ganti baju dulu aja? Kamu masih pakai seragam loh." Mama Yuri sedikit mengernyit memandang tampilan Sehun.

"Gak sempet Ma. Ntar Jonginnya ngomel." Gumam Sehun pada akhir kalimatnya.

"Ngatain gue lo?!" Sengit Jongin. "Kalau lo gak mau ke rumah sakit ya udah. Gue bisa pergi sendiri."

"Tuh kan ngomel." Balas Sehun.

"Aduh! Kalian ini udah jadi orang tua loh." Gemas Mama Yuri; membatin kalau dua anak di depannya ini sepertinya belum cocok jadi orang tua.

"Sehun tuh!" Jongin melirik sinis pada Sehun seraya memasukkan beberapa perlengkapan untuk putrinya nanti.

Mama Yuri mendesah malas dan memilih untuk menghiraukan saja. "Kamu pakai bajunya Jongin aja dulu."

"Hah?"

Sehun mendecak dalam hati; sudah cukup ia tersiksa memakai celana Jongin beberapa bulan lalu.

Jongin mengulum senyumnya dan melirik Sehun geli, "Gak cukup atuh Ma."

"Masa sih?" Mama Yuri memperhatikan tubuh Sehun sebelum bergumam paham. "Aahh.. pakai punya Abang aja kalau gitu."

"Boleh dipinjem?" Sehun berubah antusias.

"Bentar ya, Mama ambilin." Ucap Mama Yuri kemudian keluar dari kamar Jongin.

"Lama lo." Cibir Jongin bersidekap.

Crazy Relationship [Hunkai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang