"Aku sudah menyelesaikannya boo" kata bobby tiba-tiba.

Aku sedikit mengangkat kepalaku sebagai pertanda bahwa aku tidak mengerti tentang apa yang dia katakan.

"Mama shireen. Aku sudah menemuinya"

"Mama shireen?"

"Ayolah boo. Aku tahu kamu udah tanya soal ini ke chanwoo"

"Jadi chanwoo cerita ke kamu?"

"Tentu saja"

"Sial" umpatku pelan.

Bobby terkekeh setelah berhasil menangkap basah kelakuanku dibelakangnya. Aku rasa aku harus mulai berpikir tentang mengganti wajahku. Memalukan sekali.

"It's okay. I've made it clear beib"

Aku tau ini bukan kalimat rayuan. Tapi tunggu. Aku sangat suka dengan kalimat pembuka yang seperti ini.

"Terus kamu ngomong apa?"

"Ngomong kalau aku udah nikah sama kamu"

Tentu saja aku kaget mendengar jawaban bobby. Apa dia gila? Bagaimana jika ibu shireen jatuh sakit setelah mendengar berita ini?

"Oh ya? Gimana tanggapannya?"

"Ya kaget sayang. Mau gimana lagi"

Sayang? Wah. Ketajaman telingaku seketika meningkat secara drastis. Disusul dengan ulasan senyumku yang menenggelamkan kalimat apapun yang melintas di otakku. Termasuk menenggelamkan kekhawatiranku tentang ibu shireen setelah mendengar pengakuan bobby.

Sepertinya semua masih berjalan dengan baik. Aku tahu bobby memiliki hati yang lembut. Melihat ekspresinya yang seperti ini aku yakin ibu shireen baik-baik saja.

"Don't you intend to give me a present?" Tanya bobby.

Mendengar kalimat 'memberi' membuatku teringat akan sesuatu.

"Oh iya B. Tadi ada titipan dari hanbin" kataku mengingat undangan dari hanbin.

"Hanbin?" Katanya sambil mengangkat tubuhnya untuk duduk.

Terang saja aku malas beranjak. Jadi aku menahannya tetap berbaring.

"Hmm. Undangan. Bisa-bisanya ya hanbin tiba-tiba nikah" kataku heran mendengar hanbin yang kemunculannya tiba-tiba membawa kabar pernikahan.

"Ini kamu nggak nangis gara-gara ditinggal hanbin nikah kan?" Tanyanya sambil mengangkat tubuhku membuatku terpaksa beranjak dari posisiku.

"Hah? Apaan sih B"

"Ya kamu tiba-tiba nangis sampek kayak gitu coba"

"Nggak ada hubungannya sama hanbin kali B"

"Oh. Bagus. Hanbin sama hayi tuh berencana menikah sejak lama" jelasnya lantang. Tegas dengan segala intonasi yang sengaja ditekan untuk memperjelas kalimat.

Oh ayolah. Ini sangat menggemaskan.

"Gitu kamu masih jealous?" Sindirku "Aisshhh benar-benar tidak masuk akal"

"Siapa yang jealous?" Elaknya

Sementara aku terkekeh melihat gelagatnya. Kenapa aku baru sadar jika bobby memang tipe yang sedikit posesif.

"Taeyong? Lucas? Hanbin?" Sindirku menyebutkan list nama yang pernah membuatnya bertingkah konyol.

"Tidak ada yang tau apa yang terjadi setelah kalian bertemu" kali ini wajahnya terlihat serius. Membuatku menelan beberapa tawa yang tersisa. "Hujan? Laut? Imajinasimu? Apa yang terjadi ketika kamu bertemu dengan pemeran utama dari tulisanmu itu? Bagaimana jika ternyata kalian masih membagi cerita yang sama? Bagimana...?" Katanya terpotong.

✔Create Some Why  [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora