Chapter 7

1.9K 98 13
                                    

BRAKK

Bunyi dentuman dari sebuah mobil yang menabrak seseorang, terdengar nyaring sehingga membuat seorang gadis mematung tepat di pinggir jalan.

"I-ino, INOO!!" Sakura berteriak keras dan berlari menuju tubuh sahabat pirang nya, yang kini terbaring lemas dengan dara menggenang di sekitar nya.

"Ino, ino, kumohon bangun. Ino! Bangun kumohon hiks, bangun!" isak Sakura.

"TOLONGGG KUMOHON SIAPAPUN TOLONG INO -Hiks- TOLONG!!" Teriak Sakura. Tak ada siapapun di sana bahkan hanya sekedar orang lewat pun tak ada.

"Bagaimana bisa jalan ini sepi sekali? Ino, bertahanlah. Bagaimanapun caranya kau harus baik baik saja," batin Sakura.

Sakura pun menelfon ambulance lalu tak lama ambulance pun datang. Ino segera dibawa menuju RS terdekat. Sakura pun tak lupa menghubungi keluarga dan sahabat sahabat nya jika Ino kecelakaan.
.
.
.
Sudah 15 menit gadia bersurai merah muda ini terus berjalan bolak balik karena kekhawatiran nya. Ino masih ditangani oleh dokter sedangkan keluarganya belum datang juga. Sakura pun duduk menunggu dokter keluar.

Tak lama kemudian, derap langkah milik beberapa orang terdengar menuju Sakura. Sakura mendongak lalu disambut dengan tamparan dari seorang gadis bersurai coklat yang dicepol dua.

"T-tente-"

"APA YANG KAU LAKUKAN PADA INO HAH!! KATAKAN JALANG!!" teriak Tenten marah. Sakura yang mendengar sahabat nya mengatakan 'Jalang' pun tersentak kaget.

"Aku-aku tak melakukan apapu tenten. Ino kecelakaan dan aku-"

"Kau yang membuat Ino kecelakaan kan? Sudahlah, kami tau yang sebenarnya Sakura,"

ucap Karin sinis.

"Tidak! Percayalah Tenten, aku tak melaku-"

"Aku tak akan percaya pada mu lagi!" bentak Tenten.

"Aku tak menyangka kau setega itu Sakura," ucap Temari.

"Kau benar benar tak bisa dipercaya! Apa tujuanmu melakukan ini pada Ino hah! Kau ingin membuat keluarga Ino hancur dengan cara menyingkirkan Ino?" bentak Sai.

"-Hiks- aku tak pernah berniat seperti Itu Sai, percayalah pada ku -hiks. Sasuke kau percaya pada ku kan?" Tanya Sakura.

Sasuke menatap Sakura sesaat sebum mengucapkan satu kalimat yang benar benar membuat pertahanannya runtuh seketika. Hatinya yang telah retak sukses hancur berkeping keping.

"Kau membuatku muak. Aku kecewa padamu!"

"Hiks kenapa. Kalian lupa persahabatan kita? Aku tak mungkin melakukan itu pada Ino -hiks- kalian lebih percaya Karin yang baru kalian kenal?" isak Sakura.

"Karin teman kami. Tentu saja kami percaya pada nya. Jika tak ada dia, kami tak akan tau kebusukan dari 'Sahabat' kami," ucap Temari dengan penekanan pada kata Sahabat.

"Aku tidak menyangka jika Sakura-chan melakukan hal keji seperti itu. Aku kira Sakura-chan gadis baik baik. Tapi ternyata Sakura-chan lebih buruk dari seorang pencuri," ucap Naruto dan diangguki oleh yang lainnya.

Sedangkan Hinata tengah menangis sedih karena sahabatnya, Ino yang ntah bagaimana kondisinya, dan juga Sahabat nya, Sakura yang kini pasti sangat tertekan.

Ia percaya pada Sakura bahwa Sakura tak mungkin melakukan itu. Sakura adalah sahabatnya. Bukan cuma satu bulan atau dua bulan mereka bersama, tetapi bertahun tahun.

Cklek

"Keluarga dari Yamanaka Ino?" tanya seorang dokter yang baru saja keluar dari ruangan.

"Kami sahabat nya dok," ucap Sai cepat.

"Begini, nona Yamanaka mengalami benturan yang cukup keras pada kepalanya sehingga nona Yamanaka berkemungkinan mengalami geger otak. Saat ini saya belum bisa menyatakan bahwa nona Yamanaka mengalami geger otak. Setelah dia sadar, kami akan mengadakan scan ulang," jelas dokter.

"Lalu, apa ada luka lain dok?" tanya Neji.

"Ya, Nona Yamanaka mengalami beberapa luka ringan dan kaki kirinya patah akibat benturan yang keras dengan aspal. Tapi tenang saja, patah tulang yang dialami nona Yamanaka tidak terlalu parah, sehingga tidak akan memakan waktu yang lama untuk sembuh. Hanya itu saja yang bisa saya sampaikan saat ini, kalau tidak ada yang mau kalian tanyakan saya pamit untuk mengecek pasien lain," jelas dokter tersebut.

"Lalu kapan kami bisa menjenguknya dok?" tanya Shikamaru.

"Kalian bisa menjenguknya sekarang," ucap sang dokter.

"Baiklah, terimakasih Dok," ucap Tenten, lalu masuk ke dalam diikuti yanglain kecuali sai juga Sakura yang hendak memasuki ruangan Ino.

"Kau, lebih baik kau pergi dari sini. Jauhi Ino! Aku tak ingin kau melukai Ino lagi. Jangan pernah menampakan diri lagi di hadapan kami. Kami bukanlah sahabat mu lagi mulai sekarang!" ucap Sai sinis lalu masuk dan menutup pintu. Sakura pun terisak pelan dan mulai berjalan menjauhi ruangan Ino.

"Hiks, kenapa jadi seperti ini? Apa salah ku. Kaa-san dan Tou-san pergi dan sekarang sahabat sahabat yang sangat aku sayangi juga pergi meninggalkanku -hiks- lalu nanti apa lagi? Apa kau akan membuat seluruh orang di dunia membenciku kami-sama? Aku sungguh lelah -hiks- aku sungguh lelah," ucap Sakura yang semakin mengecil di akhir kalimat.

"Ino, maafkan aku. Seharusnya aku lebih cepat menyelamatkan mu. Seharusnya aku yang berada di posisimu. Seharusnya aku lah yang merasakan sakit yang kau rasakan," gumam Sakura pilu.

"Gomen," lirih Sakura.














BRUKK-







~TBC~

Gomen ff nya semakin hari semakin gaje dan alurnya terlalu cepat.

Sekali lagi gomen ne dan makasih buat yang mau baca fic abal abal milik auth gak jelas ini😣.

See You Next Chap Guys😉

See You Next Chap Guys😉

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
BFF STARWhere stories live. Discover now