Chapter 6

1.9K 106 2
                                    

"Hmm bagus. Jangan sampai ada yang mengetahui ini," ucap Karin.

Sakura pun mengambil handphone-nya dan mulai merekam lewat sela sela pintu bilik yang tak tertutup rapat.

"Tak ku sangka kau menggunakan cara kotor untuk menyingkirkan mereka. Aku kira kau hanya membenci gadis Haruno itu."

"Hmm, aku memang hanya membenci Sakura, tapi jika melenyapkan mereka kurasa itu ide yang bagus. Dengan begitu, BFF tidak ada lagi dan ketenaran ku tidak akan ada yang menandingi," ucap Karin.

"Hahaha, kau tidak berubah ya karin. Setelah Yamanaka? Siapa berikutnya yang akan kau lenyapkan?"

"Sabaku, aku masih ingat kata katanya waktu itu. Aku ingin kau membunuhnya," ucap Karin tajam.

Sakura yang mendengarnya pun menutup mulutnya sendiri, lalu mematikan rekamannya dan keluar dari toilet. Ternyata ada Hinata di luar.

"H-hinata."

"Sakura-chan. Aku ingin bicara padamu, tapi tidak di sini," Ucap Hianta lalu menggandeng tangan Sakura menuju taman belakang sekolah.

"Ada apa?" tanya Sakura menunduk.

"Tenang Sakura-chan, aku mempercayaimu. Waktu itu aku mengikuti Karin, Ino dan Tenten setelah Karin memberika rekaman itu pada kami. Aku tidak percaya karena Sakura-chan yang aku kenal tidak mungkin melakukan itu. Dan setelah Ino serta Tenten pergi. Dugaanku benar saat mendengar percakapanmu dengan Karin," jelas Hinata.

"Hinata syukurlah. Kumohon bantu aku, Karin dia akan mencelakai Ino," ucap Sakura lirih.

"A-apa?!" tanya Hinata kaget.

"Ini lihat ini." Sakura pun memberikan rekamannya kepada Hinata. Hinata yang melihat nya pun terkejut dan menutup mulutnya.

"Kita harus memberitau Ino," ucap Hinata.

"Ino tidak akan percaya. Dia terlihat sangat membenciku," gumam Sakura.

"Begini saja, bagaimana klau kita mengawasi Ino?" usul Hinata.

"Baiklah aku setuju. terimakasih Hinata," ucap Sakura tulus lalu memeluk Hinata.

"Douitta na Sakura-chan."

☆☆☆

Sudah dua hari ini Sakura dan Hinata mengawasi Ino. Setiap malamnya, Hinata lah yang mengawasi Ino dengan cara menginap di mansion Yamanaka. Tapi dua hari ini belum ada hal buruk yang terjadi.

Sepulang sekolah, Sakura dan Hinata bertemu di taman belakang sekolah. Mereka membicarakan rencana mereka.

"Aku bingung, sebenarnya apa yang direncanakan karin? dia sama sekali tak terlihat mencurigakan," ucap Hinata.

"Kau benar Hinata, tapi aku bersyukur jika Karin tak jadi melukai Ino. Bagaimanapun, Ino adalah Sahabat kita," ucap Sakura.

"Sakura-chan," ucap Hinata.

"Ada apa Hinata?"

"Umm, aku, aku sangat senang memiliki sahabat seperti Sakura-chan. Sakura-chan selalu menyemangatiku dari dulu. Aku bahagia bisa dipertemukan dengan Sakura-chan. Karena Sakura-chan, mimpi ku bisa tercapai," ucap Hinata tulus.

"Hinata, aku juga senang memiliki sahabat seperti mu. kau gadis yang baik, lembut, penyayang, dan perhatian. Aku sangat takut kehilangan mu maupun yang lainnya. Kalian adalah teman ku, sahabat ku, saudara ku, sekaligus keluarga ku. Dan satu lagi, tercapainya mimpimu bukan karena aku. Kau sendiri lah membuat mimpimu tercapai. Aku hanya memberi mu semangat sebagaimana seorang sahabat," ucap Sakura.

BFF STARWhere stories live. Discover now