Waffle

490 113 15
                                    

Aku kecewa.. yang vote ngedrop, sampe hari ini cuma 20 votes doang. Ckckck...
Cuma bisa sabar .. padahal votes ga sampe 2 detik, ga bayar juga.. i just need some appreciation. But it's okay.. I'll not giving up :)
--

Author's POV

Sudah 2 bulan tempat sarapan dan toko kue Jinyoung dan Jack berjalan. Dengan nama Jie and Jack Breakfast. Tempat itu ramai di datangi mahasiswa dan juga para pekerja kantor yang mampir untuk sarapan.

Semuanya berjalan baik saja sampai salah satu pekerja disana membuat masalah. Kenalan pekerja dari salah satu teman Jinyoung dan Jackson membawa kabur uang untuk belanja, dan juga membayar kue-kue.

Jinyoung dan Jackson tentu saja tidak tinggal diam mereka sudah melaporkan kasus ini pada kepolisian dan juga mencari pelaku dengan menghubungi kerabat dan juga keluarga mereka. Tapi hasilnya nihil, tidak ada jejak sama sekali.

Sebenarnya Jinyoung dan Jackson sudah bisa ikhlas jika uang itu di bawa pergi..tapi mereka ingin tahu apa motif yang membuat orang tersebut mengambil uang hasil kerja mereka.

"Yaudah Jie..lu ga usah pikirin uangnya. Buat saat ini bisa gue bayarin ko. Lagian cuma buat belanja sama bayar ke Bambam doang kan ? Gampang lah si bambam mah, ntar kita kasih bonus sepatu aja heheh" ucap Jackson mencoba menghibur Jinyoung yang dari tadi merasa tidak enak dengan pekerja yang lain karena sempat Jinyoung jadikan sasaran tuduhan.

"Ya ga gitu juga Jack..gue jadi ga enak sama yang lain .. gue udah tuduh-tuduh padahal mereka ga salah dan udah jelasin yang mereka tau tentang pelakunya"

Jackson mengusap punggung Jinyoung "udah ga usah jadiin beban.. lagian lu juga udah minta maaf ke mereka. Chris sama Ryujin juga ngerti ko kenapa lu marah-marah"

Jinyoung mendesah keras, merenung kenapa kejadian ini bisa terjadi padahal ia baru membuat usaha ini dua bulan. Mungkin ini lah ujian saat menjadi wirausahawan .

"Ka... Udah ga usah khawatir kita ga kenapa-napa kok. Untuk saat ini kita belanja bahan buat menu yang sering diminta aja biar menekan pengeluaran !" Ucap gadis manis berambut pendek itu.

"Iya ka.. untuk yang masak, gue juga bisa ko masak. Tapi ntar Kaka cobain dulu ya..takutnya ga sesuai sama standar rasanya" kini cowo Korea blasteran Australia itu yang menjawab.

Jinyoung menatap ketiga orang yang sudah menjadi teman kerja dan juga adiknya itu "makasih ya gaiss.. gue janji bakal buat tempat kita rame lagi gimanapun caranya" jawab Jinyoung mencoba optimis.

"Iya Jie santai aja..kita pasti bisa lewatin masalah ini ko" Jackson memberi semangat.

Senyum manis terukir di wajah manis Jinyoung "okay..kalau gitu gue pergi belanja dulu ya. Mumpung hari ini ga banyak yang dateng"

"Mau gue temenin Jie ?" Tanya Jackson.

Jinyoung menggeleng "ga usah Jacks.. lagian deket juga nanti gue pake Grab aja" Jackson ngangguk.

"Lu bantuin mereka beres-beres aja ya sambil bantuin di kasir" Jackson mengangguk.

Jinyoung mengambil hp dan juga dompetnya. Membuka celemek dan menaruhnya di meja. Ia berjalan keluar, kebetulan coffee shop kakanya juga sedang libur. Jadi tidak ada pengunjung tambahan yang makan kue di tempatnya.

Jinyoung berjalan gontai menuju supermarket yang berada tak jauh, hanya sekitar 50 meter. Ia sengaja tak minta Jackson untuk menemani karena ia butuh waktu sendiri untuk berpikir. Bagaimanapun juga ia adalah boss-nya,ia yang bertanggung jawab atas segala yang terjadi di cafenya.

 Bagaimanapun juga ia adalah boss-nya,ia yang bertanggung jawab atas segala yang terjadi di cafenya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jinyoung mendorong troli yang penuh dengan beberapa barang seperti telur, tepung, sosis, nugget, ayam dan juga daging. Tak lupa beberapa bumbu dan bahan lain. Selesai membayar, ia berjalan menuruni lobby untuk menunggu Grab.

Ia masih saja mendesah pelan "gimana lagi gue harus bikin cafe jadi rame lagi ? Sedangkan gue udah ga enak sama Bambam. Ga mungkin kita kerja sama lagi "

Jinyoung memainkan bajunya sampe matanya menangkap seseorang yang tidak asing baginya tapi ia tidak mengingat namanya.

"Eh kaya kenal ....

Siapa ya ?

OH"

Jinyoung dengan cepat berlari, mencoba menghampiri sosok itu tapi sosok itu menghilang di dalam kerumunan orang-orang.

"Tsk..ga ketemu !"

Drrr.

Sebuah panggilan masuk dari nomor tak di kenal. Dan saat Jinyoung menyadarinya Ia segera berlari ke tempat semula.

"Astaga Halo..haloo ya pak ?? Aduh maaf tadi saya lupa kalau pesen grab"

"Ah iya pak saya di lobby pak..iya bawa troli" ucapnya padahal ia masih lari-lari menuju trolinya. Semoga saja belanjaannya tidak hilang di ambil orang lain.

Setelah memasukan barang-barang ke mobil. Ia kembali mengingat wajah orang yang ia kejar tadi.

Baru 3 bulan ia tak bertemu orang itu tapi kenapa sekarang ia terlihat sedikit berbeda ya ? Apa karena rambutnya semakin panjang ? Itu yang di pikiran Jinyoung.

"Kenapa disaat seperti ini ia malah berada di supermarket..apa ia tidak kerja di tempat Bambam lagi ?"

"Sepertinya aku tau siapa yang bisa membuat cafe-ku ramai lagi. Semoga dia bisa membantuku !"

Jinyoung mengepalkan tangannya "baiklah aku akan coba menemui si Iceman itu !"

Jinyoung mengepalkan tangannya "baiklah aku akan coba menemui si Iceman itu !"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yuhuu.. siapa yang nungguin Iceman muncul dari kemaren ? Nih udah di kasih kisi-kisi. Semoga masih pada betah nungguin ceritanya. Because.. it's just the beginning 😏😏

Between Cupcake, My Chef and I (JJP)[√]Where stories live. Discover now